Teori Pertukaran Sosial TINJAUAN PUSTAKA

yang tidak sederajat. Dan pola hubungan itu biasanya berbentuk ikatan antara patron klien.

2.3 Teori Pertukaran Sosial

Asumsi dasar yang diajukan oleh teori ini adalah bahwa transaksi pertukaran akan terjadi apabila kedua pihak dapat memperoleh keuntungan dari adanya pertukaran tersebut. Untuk melihat hubungan sosial yang terjadi antara petani pemilik dan buruh tani, penulis mencoba mengaitkannya dengan teori pertukaran sosial. Turner 1978 dalam Kamanto Sunarto meringkas pokok pikiran teori pertukaran sebagai berikut: 1. Manusia selalu berusaha mencari keuntungan dalam transaksi sosialnya dengan orang lain. 2. Dalam melakukan transaksi sosial manusia melakukan perhitungan untung rugi . 3. Manusia cenderung menyadari adanya berbagai alternatif yang tersedia baginya. 4. Manusia bersaing satu dengan yang lain. 5. Hubungan pertukaran secara umum antarindividu berlangsung dalam hampir semua konteks sosial. 6. Individu pun mempertukarkan berbagai komoditas tak terwujud seperti perasaan dan jasa. Turner, 1978 dalam Sunarto, 2004 : 232. Teori pertukaran sosial memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley Universitas Sumatera Utara dalam Jhonson 1990, dua orang pemuka utama dari model ini menyimpulkan model pertukaran sosial sebagai berikut : “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dalam teori ini. Kemudian teori ini di kembangkan oleh George Homans dalam tingkat individu. Homans juga mengambil konsep dasar seperti biaya, imbalan dan keuntungan Homans memperluasnya hingga mencakup pertukaran sosial juga. Misalnya dukungan sosial seperti uang dapat dijelaskan sebagai suatu reward, dan berada dalam posisi bawahan dalam suatu hubungan sosial dapat dilihat sebagai cost. Johnson, 1990: 65. Homans berpendapat bahwa pertukaran yang berulang-ulang mendasari hubungan sosial yang berkesinambungan antara orang tertentu. Pandangan Homans dituangkan dalam sejumlah proposisinya dan salah satunya yaitu ‘seseorang akan semakin cenderung melakukan suatu tindakan manakala tindakan tersebut makin sering disertai imbalan”. Dalam pola-pola hubungan sosial atau hubungan patron klien anatar petani pemilik dan buruh tani dalam produksi pertanian terdapat unsur pertukaran barang atau jasa bagi pihak- pihak yang terlibat. Misalnya buruh tani memberikan tenaganya kepada petani pemilik, dan petani pemilik memberikan imbalannya berupa upah, dan bentuk- bentuk pertukaran lainnya.

2.4 Sistem Pengupahan dalam Hubungan Kerja pada Masyarakat Pertanian