Interpretasi Data Jadwal Pelaksanaan Keterbatasan Penelitian

berupa data mengenai pola relasi sosial petani dan buruh tani, sistem pengupahan yang diberlakukan di desa ini, dan sebagainya.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data atau informasi yang diperoleh yang diperoleh secara tidak langsung melalui studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, majalah dan internet yang dianggap relevan dan berhubungan dengan penelitian ini seperti Sumatera Utara dalam angka, Deli Serdang dalam angka, Percut Sei Tuan dalam angka, data monografi desa, dan sebagainya.

3.5 Interpretasi Data

Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia, yaitu pengamatan dan wawancara mendalam yang sudah dalam catatan lapangan. Data tersebut setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah berikutnya ialah mangadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abtraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses sehingga tetap berada didalam fokus penelitian. Setelah data terkumpul dilakukan analisa data. Interpretasi data merupakan tahap penyederhanaan data, setelah data dan informasi yang dibutuhkan telah terkumpul. Data-data yang telah diperoleh dalam penelitian ini akan didinterpretasikan berdasarkan dukungan teori dalam kajian pustaka, sampai pada akhirnya sebagai laporan penelitian serta data tersebut akan diatur, diurutkan, dikelompokkan ke dalam kategori, pola atau uraian tertentu. Disini peneliti akan mengelompokkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan sebagainya, selanjutnya akan dipelajari dan ditelaah secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik. Dengan kata lain, data Universitas Sumatera Utara yang terkumpul akan disusun ke dalam pola tertentu. Kemudian data yang relevan dengan fokus permasalahan tersebut diorganisasikan dan diatur serta dikelompokan ke dalam kategori tertentu. Dan data tersebut diinterpretasikan berdasarkan dukungan kajian pustaka sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.

3.6 Jadwal Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan dimulai dari Agustus 2011 sampai April 2012. Secara terperinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan penelitian NO Jadwal Kegiatan Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi √ 2 Acc Judul √ 3 Penyusunan Proposal Penelitian √ √ 4 Seminar Proposalpenelitian √ 5 Revisi Proposal Penelitian √ √ 6 Operasional Penelitian √ 7 Pengumpulan dan Analisis Data √ √ 8 Bimbingan Skripsi √ √ √ 9 Penulisan Laporan Penelitian √ √ √ 10 Sidang Meja Hijau √

3.7 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat keterbatasan- keterbatsan dalam penelitian. Untuk itu bagi para akademisi yang menggunakan hasil Universitas Sumatera Utara penelitian ini sebagai dasar kajian ilmiah maupun bagi praktisi yang menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar pengambilan keputusan diharapkan memperhatikan keterbatasan peneliti dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini hanya membahas relasi-relasi sosial yang terjalin antara petani dengan buruh tani dalam produksi pertanian. Padahal masih banyak hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini misalnya aspek sosial ekonomi masyarakat pertanian, hak penggunaan dan penguasaan lahan pertanian, penyempitan lahan pertanian akibat konversi lahan, dan sebagainya. 2. Ruang waktu dalam penelitian ini hanya sekitar enam bulan untuk pencarian data di lapangan dengan observasi lapangan dan wawancara dengan para informan. Penelitian ini sebaiknya dilakukan dalam waktu yang relatif lebih lama supaya data-data lapangan dapat terkumpul lebih mendalam lagi. 3. Dalam melakukan wawancara, peneliti kesulitan untuk mencari informan karenabertepatan dengan waktu turun sawah sehingga petani sulit dijumpai di rumah. Petani hanya dapat dijumpai di waktu sore dan malam hari.Desa Tanjung rejo yang relative luas dengan keterbatasan waktu penelitimembuatpeneliti hanya mengambil informan dari 4 dusun di desa ini. Meskipun informan bersifat homogeny, peneliti merasa keterwakilan data dirasakan belum sepenuhnya diabndingkan apabila peneliti mengambil informan dari setiap dusun. Universitas Sumatera Utara

BAB IV TEMUAN DATA DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian 4.1.1 Sejarah Desa Desa Tanjung Rejo sudah berdiri sejak tahun 1966 46 tahun. Pada tahun 1950 wilayah ini mulai dihuni yang sebelumnya wilayah ini merupakan hutan belantara. Pada tahun 1952, lahan-lahan didesa ini masih banyak yang berupa hutan dan penduduknya sangat jarang. Jarak rumah penduduk yang satu dengan penduduk yang lain adalah 100 meter. Semakin hari semakin bertambah jumlah penghuni di daerah ini, sehingga tahun 1966 jumlah penduduk di desa ini sekitar 300 KK yang menempati luas wilayah seluas 1200 Ha. Pada awalnya, nama wilayah ini sebelum menjadi sebuah desa adalah “Tebasan”, karena awal mula wilayah ini dibuka untuk dihuni merupakan hasil menebas hutan oleh para penghuni yang digunakan untuk lahan pertanian. Penghuni pertama di wilayah ini adalah karyawan atau pensiunan dari PTP Tembakau Deli di desa Saentis yang jaraknya 2 kilometer. Mereka menebas hutan untuk dijadikan lahan pertanian dan perumahan atau gubuk mereka. Penghuni pertama wilayah ini adalah suku Jawa dan suku Melayu. Kemudian wilayah ini berubah nama menjadi “Tanjung Sambih”, dimana “tanjung” berarti wilayah ini terletak di sudutan perkebunan tembakau miliki PTP di Saentis dan “sambih” berarti sambilan atau pekerjaan sampingan para karyawan yang bekerja di perkebunan tersebut. Namun terjadi pro dan kontra akan pemberian nama ini di kalangan masyarakat, sehingga berkumpulah para petuah di wilayah ini atau pemuka masyarakat untuk memusyawarahkan nama Universitas Sumatera Utara