Tahap Persiapan Penelitian PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Tahap Persiapan Penelitian

Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain : a. Rancangan Alat Ukur Penelitian Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua skala yaitu skala kecanduan internet dan skala identitas diri. Skala kecanduan internet dibuat dengan menyusun aitem-aitem berdasarkan enam dimensi yang dinyatakan oleh Griffiths dalam Essau, 2008. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan- pernyataan yang berbentuk skala jenjang yang mengungkap intensitas kejadian. Skala yang digunakan memiliki lima pilihan jawaban yaitu : tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, selalu. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan bersifat favorable pernyataan berbentuk positif dan unfavorabel pernyataan bersifat negatif. Skala identitas diri dibuat dengan menggunakan skala subjek yang terdiri dari aitem-aitem berupa pernyataan yang mengarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap dan meminta subjek untuk memilih salah satu jawaban dari beberapa alternatif yang telah disediakan. Aitem-aitem dalam skala ini disusun berdasarkan ada tidaknya krisis atau komitmen yang dimiliki individu pada domain identitas yang diungkapkan oleh Erikson dalam Cobb, 2007. Skala yang digunakan adalah model penskalaan subjek dengan empat pilihan alternatif jawaban yang langsung mengarah pada salah satu status identitas diri subjek, dimana pilihan “A” menggambarkan status identitas diffusion, pilihan “B” menggambarkan status identitas foreclosure, pilihan “C” menggambarkan status Universitas Sumatera Utara identitas moratorium dan pilihan “D” menggambarkan status identitas achievement . Penyusunan skala ini didahului dengan membuat blue print yang kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi indikator perilaku dan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem pernyataan yang berjumlah 91 aitem untuk skala kecanduan internet dan 36 aitem untuk skala identitas diri. Skala tersebut dibuat dalam bentuk booklet ukuran kertas A4 yang dibagi menjadi dua skala. Aitem dalam skala kecanduan internet dan skala identitas diri didistribusikan sedemikian rupa, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4 dan 5. b. Uji Coba Alat Ukur Setelah alat ukur selesai disusun, maka selanjutnya peneliti mendiskusikan aitem yang telah dikonstruksi dengan dosen pembimbing untuk melihat validitasnya. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validasi validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan professional judgement yakni oleh dosen. Kemudian, skala kecanduan internet dan sklal identitas diri tersebut diujicobakan terlebih dahulu kepada sejumlah responden yang sesuai dengan karakteristik sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam hal ini peneliti mengujicobakan pada sejumlah reponden yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian. Uji coba dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2011 sampai 9 September 2011 kepada 100 orang pengguna internet di kota Medan. Masing-masing subjek penelitian diberikan skala kecanduan internet dan skala identitas diri. Dalam skala yang disebarkan terdapat 127 aitem, yang terdiri dari 91 aitem skala kecanduan internet dan 36 aitem skala identitas diri. Universitas Sumatera Utara Total skala yang disebarkan berjumlah 100 skala, dan semua skala layak untuk dianalisis. Menurut Azwar 2004, secara tradisional statistika menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 enam puluh orang dikatakan sudah cukup banyak. Atas dasar pendapat tersebut, peneliti merasa 100 skala yang telah direspon oleh sampel sudah mencukupi untuk uji coba. c. Penyusunan Alat Ukur Penelitian Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur pada 100 subjek, peneliti menguji korelasi dimensi dalam skala kecanduan internet. Dimensi dalam skala kecanduan internet merupakan dimensi yang mengungkapkan subdomain yang sama yang disebut atribut tunggal. Pada skala yang dibuat untuk mengukur atribut tunggal interkorelasi antar dimensi diharapkan tinggi karena memang dimensi tersebut dirancang untuk mengukur hal yang sama. Dalam seleksi aitem-aitemnya, akan dipilih daya beda aitem tertinggi yang ada dengan membandingkan indeksnya secara keseluruhan Azwar, 2004. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi dengan batasan r ix 0,300. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,300 daya bedanya dianggap memuaskan. Untuk skala identitas diri, hasil uji coba diolah dengan melihat indeks diskriminasi pada pilihan A, B, C, D. Dalam skala ini, suatu aitem akan dinyatakan gagal jika ke empat pilihan, A, B, C, D memiliki indeks diskriminasi yang kurang dari 0,300. Jika salah satu pilihan A, B, C, atau D memiliki indeks diskriminasi 0,300 maka aitem dinyatakan sahih. Korelasi ini menggunakan korelasi Pearson product moment dan untuk mempermudah perhitungannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.00 for Windows. Universitas Sumatera Utara Setelah diketahui aitem-aitem mana saja yang memenuhi indeks daya diskriminasinya, peneliti kemudian mengambil aitem-aitem tersebut dan disusun kembali dengan penomoran yang baru. Skala inilah yang akan diberikan kepada remaja yang menggunakan internet untuk mengambil data penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan