muncul pada interaksi secara tidak langsung melalui internet. Disisi lain, berkembangnya jaringan dan berbagai fitur pada internet menyebabkan terjadinya
penggunaan internet yang berlebihan dan individu tidak memiliki kontrol untuk membatasi keinginan dalam menggunakan internet. Hal ini dapat menyebabkan
seseorang mengalami kecanduan sehingga meninggalkan aktivitas sosialnya dalam dunia nyata termasuk interaksi secara langsung dengan orang lain.
Berkurangnya interaksi secara langsung dapat membatasi kesempatan bagi remaja
untuk belajar dari lingkungan sosialnya dan juga mengurangi kesempatan belajar peran dari teman sebaya, yang dapat mempengaruhi proses pencapaian identitas
diri remaja. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimanakah gambaran
identitas diri pada remaja yang mengalami kecanduan internet.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana gambaran identitas diri pada remaja yang mengalami kecanduan
internet?”
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan uraian yang telah disampaian sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran identitas diri pada remaja yang mengalami
kecanduan internet
Universitas Sumatera Utara
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat baik secara teoritis maupun manfaat secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi
kajian ilmu psikologi, khususnya psikologi perkembangan, dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada mengenai gambaran
identitas diri pada remaja yang mengalami kecanduan internet b.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengetahuan bagi peneliti lain yang juga ingin meneliti tentang identitas diri pada remaja yang
mengalami kecanduan internet.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitan ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
identitas diri pada remaja yang mengalami kecanduan internet sehingga dapat menambah pengetahuan bagi para orang tua untuk menghadapi
anaknya yang mengalami kecanduan internet b.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para remaja, khususnya para remaja yang mengalami kecanduan internet, mengenai
gambaran identitas diri pada remaja yang mengalami kecanduan internet secara umum
c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca
mengenai identitas diri dan kecanduan internet pada remaja
Universitas Sumatera Utara
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah : Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan. Bab II : Landasan Teori
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dinyatakan adalah teori-teori mengenai
identitas diri, kecanduan internet, dan remaja akhir. Bab III : Metode Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan metode
pengambilan sampel, metode dan alat pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas alat ukur, hasil uji coba alat ukur, prosedur pelaksanaan
penelitian, dan metode analisa data. Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan
Bab ini terdiri dari gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
15
BAB II LANDASAN TEORI
A. IDENTITAS DIRI 1. Pengertian Identitas Diri
Menurut Erikson dalam Berk, 2007 identitas merupakan pencapaian besar dari kepribadian remaja dan merupakan suatu tahap yang penting agar
individu dapat menjadi orang dewasa yang produktif dan bahagia. Identitas diri pada individu akan melibatkan penjelasan mengenai siapa diri individu, apa yang
menjadi nilai individu, dan hal-hal yang dipilih individu tersebut untuk menjalani hidup. Identitas diri merupakan suatu konsep mengenai diri, pembuatan suatu
tujuan, nilai, dan kepercayaan dimana untuk hal-hal tersebut individu memiliki komitmen.
Marcia dalam Moshman, 2005 menyatakan bahwa identitas diri adalah suatu hal yang dimiliki secara kuat oleh individu, adanya kesadaran akan diri, dan
pilihan-pilihan diri akan komitmen yang dimiliki terhadap pekerjaan, seksualitas, serta idiologi agama, dan politik. Identitas diri merupakan penggabungan dari
keterampilan dan kepercayaan pada masa kanak-kanak, yang mengalami pengidentifikasian sehingga membuat keterampilan dan kepercayaan tersebut
menjadi lebih jelas atau pada akhirnya tidak lagi digunakan, merupakan hal yang unik, serta merupakan hal yang membuat individu merasa memiliki kelanjutan
dari masa lalunya dan memiliki pandangan untuk mencapai masa depannya.
Universitas Sumatera Utara