Alur Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

Amanat dimasukkan penulis di bagian akhir cerita yang sekaligus merupakan kesimpulan cerita yang telah disampaikan sebelumnya. Koda dalam cerpen siswa tergolong kategori sangat baik karena pada bagian ini, amanat disampaikan secara langsung oleh penulis yang berisi pesan moral dari cerita. Akan tetapi, secara keseluruhan, bagian koda pada cerpen siswa memiliki persentase yang sangat rendah yaitu 11,11 dari total keseluruhan cerpen. Berdasarkan uraian yang telah disampaiakan di atas mengenai pembahasan struktur teks cerpen siswa, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan struktur teks cerpen siswa termasuk dalam kategori baik. Hal ini berdasarkan pada telah munculnya semua struktur teks cerpen dalam karya siswa, walaupun kemucnculannya belum terdapat pada semua cerpen.

2. Unsur-unsur Intrinsik Cerpen

Berikut ini adalah pembahasan unsur intrinsik cerpen siswa kelas VII SMPMTs Negeri se-Kecamatan Piyungan. Unsur intrinsik cerpen meliputi alur, latar, penokohan, sudut pandang, amanat, dan tema.

a. Alur

Alur adalah jalannya cerita. Rangkaian-rangkaian peristiwa dalam cerita dirangkai berdasarkan urutan kronologi tertentu. Pada cerpen siswa kelas VII SMPMTs Negeri se-Kecamatan Piyungan, alur yang paling banyak digunakan adalah alur maju. Persentase penggunaannya adalah sebesar 100 . Sebanyak 45 cerpen dari total keseluruhan juga 45 buah cerpen. Hal ini membuktikan bahwa seluruh data menggunakan alur maju. Paragraf 1: “Suatu hari di sebuah desa terpencil ada seorang Ibu yang baru melahirkan seorang anak perempuan di bidan terdekat. Setelah proses melahirkan selesai, sang Ibu i ngin melihat ke adaan bayinya.” Paragraf 2: “Seiring berjalan waktu kini anak perempuan itu tumbuh dewasa dengan kekurangan yang dimilikinya. Anak perempuan tersebut selalu diejek karena tidak memiliki telinga, akan tetapi ia tidak menyerah dan tetap semangat. Anak perempuan itu tumbuh sebagai wanita cantik, cerdas, ramah, dan pandai bergaul. ” Paragraf 3: “Operasi pun berjalan lancar, kini sang anak terse but telah mempunyai telinga dan membuatnya semakin mempesona. Beberapa waktu kemudian dia menikah dengan seorang pria tampan dan kaya yang sangat mencintainya.” Paragraf 4: “Tahun berganti tahun hingga sang ibu pergi meninggalkan keluarganya sang ayah lantas mengajak putrinya berdiri tepat di peti mati sang ibu dan mengibaskan rambutnya, sehingga melihatkan sesuatu yang mengejutkan sang anak. Ternyata sang ibu tidak memiliki telinga.” Cerpen di atas merupakan penggalan dari cerpen C26. Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa cerpen tersebut menggunakan alur maju. Peristiwa demi peristiwa disampaian secara runtut menurut kronologis waktunya. Pada paragraf pertama menceritakan seorang ibu yang melahirkan seorang bayi perempuan tanpa telinga. Paragraf kedua menceritakan ketika sang anak telah tumbuh menjadi dewasa dengan kekurangan yang dimilikinya. Ketegaran sang anak menghadapi hari-hari dengan semangat meskipun dia sering diejek karena kekurangannya. Paragraf ketiga menceritakan bahwa sang anak melakukan operasi karena telah mendapat pendonor telinga. Setelah itu sang anak menikah. Paragraf keempat menceritakan kematian sang ibu. Sang ayah menunjukkan fakta bahwa yang mendonorkan daun telinga kepada sang anak adalah ibunya sendiri. Semua cerpen siswa menggunakan alur maju. Persentasenya yaitu sebesar 100. Penggunaan alur maju tergolong sangat baik karena kronologi isi cerpen disampaiak secara runtut dari awal sampai akhir. Penggunaan alur maju memudahkan pembaca dalam memahami rangkaian peristiwa yang disajikan. Cerpen siswa memaparkan peristiwa demi peristiwa dari mulai awal sampai dengan akhir. Pada bagian paling akhir cerpen yang memiliki amanat langsung, tidak mempengaruhi alur cerita dalam cerpen karena posisinya berada di bagian paling akhir cerpen.

b. Latar