Teori Konsep dan Teori .1 Konsep

Penggunaan istilah jemaat umum digunakan di kalangan gereja. Jemaat adalah orang yang melaksanakan ibadah kebaktian. Kebaktian merupakan istilah dari kegiatan memuji penyembahan kepada Tuhan yang dilaksanakan oleh umat kristiani. Permata adalah singkatan dari persadaan man anak gerejanta, artinya persatuan untuk anak gereja kita. Yang dimaksud ‘anak gereja kita’ adalah kaum pemuda pemudi GBKP yamh sudah disidi. Belajar sidi adalah suatu tahap dimana anak-anak remaja yang sedang beranjak dewasa disiapkan oleh gereja sebagai anggota jemaat yang dianggap sudah dewasa dalam hal kehidupan rohaninya. Runggun adalah istilah bahasa karo dari majelis gereja. Majelis gereja adalah persekutuan anggota jemaat yang terpanggil untuk menjalankan fungsi pelayanan gereja yang berhubungan dengan kerohanian dan jemaat serta pelayanan pemberitaan injil.

1.4.2 Teori

Teori adalah serangkaian bagiaan yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel. Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang pengetahuan. Secara umum, teori dapat didefinisikan sebagai analisis hubungan antara fakta satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Menurut Kerlinger 1973, teori adalah sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan yang lainnya, suatu set dari proporsi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena Moh. Nazir 1988:21. Oleh karena itu Universitas Sumatera Utara penulis menggunakan beberapa teori untuk membahas pokok permasalahan yang ada. Untuk melihat proses pewarisan tradisi secara lisan oral tradition, penulis menggunakan teori-teori yang dikemukakan oleh Curt Sachs 1948:378 dan Bruni Nettl 1973:3. Tradisi lisan oral menyatakan bahwa suatu kebudayaan atau tradisi diwariskan secara turun temurun dengan cara lisan dari mulut ke mulut. Oral sendiri berkaitan dengan suara. Hal ini bisa dilihat dari suatu kebudayaan atau nyanyian dipelajari dengan cara mendengarkan lalu menirukan apa yang didengar. Begitu seterusnya dari satu orang ke orang lain atau sekelompok orang dari satu generasi ke generasi yang lain. Hubungan teori ini dengan permasalahan yang dibahas pada tulisan ini adalah dalam menyanyikan nyanyian jemaat, jemaat diajarkan secara lisan oral, yaitu dengan meniru apa yang didengar kemudian dinyanyikan. Penggunaan buku dalam bernyanyi digunakan hanya untuk formalitas saja untuk membaca teks nyanyian. Bruno Nettl menyatakan ada 4 empat tipe bagaimana kelangsungan dari sebuah nyanyian atau musik apabila nyanyian atau musik tersebut diwariskan. Teori yang dikemukakan Bruno Nettl tersebut yaitu Four Kinds of History. Berikut keempat tipe yang berlangsung yang dikemukakan oleh Nettl: - Menyatakan bahwa musiknyanyian yang diwariskan, tidak mengalami perubahan sama sekali. Dengan kata lain, lagu tersebut dinyanyikan sama persis, baik sebelum ataupun sesudah diwariskan. Universitas Sumatera Utara - Menyatakan bahwa musiknyanyian yang diwariskan, mengalami perubahan, tetapi hanya dalam versi yang tunggal atau satu petunjuk, sehingga hasil dari warisan itu berbeda dari aslinya tetapi tanpa proliferasi dari elemen – elemennya. - Menyatakan bahwa musik yang diwariskan menghasilkan banyak variasi atau perubahan, bahkan beberapa dari musik itu ditinggalkan dan dilupakan; dengan kata lain sebagian ide tetap stabil, sedangkan selebihnya mengalami perubahan. - Menyatakan perubahan yang benar – benar total dari musik yang asli, sebagian besar ide musiklagu itu dirubah sama sekali, bahkan ada yang cenderung menyimpang dari pengembangan ide aslinya. Teori four kinds of history digunakan karena yang mengajarkan nyanyian jemaat di GBKP Km.7 terdiri dari banyak individu, dimana antara satu individu yang diwariskan mengalami regenerasi, sehingga dihasilkan banyak ragam dan versi dari satu lagu saja.

1.5 Metode Penelitian