3.2.3 Perkembangan Jemaat Pada Tahun 1990-2000
Dalam perjalanannya pada tahun 1990 hingga sekarang banyak terjadi perubahan-perubahan yang dialami, seperti munculnya wajah-wajah baru di dalam
jabatan Pertua dan Diaken termasuk di dalam Badan Pekerja Harian Majelis Gereja, juga di dalam semangat kegotongroyongan mendirikan Rumah Ibadah,
pembagian kerja berdasarkan Tata Gereja sudah lebih difokuskan yakni tentang Tri Tugas Gereja Koinonia, Marturia dan Diakonia termasuk Hierarki dari
Pimpinan Majelis sampai ke bawah, telah terlihat semakin realistis. Walaupun generasi baru telah terlihat banyak yang muncul dalam era ini akan tetapi bukan
berarti bahwa peran generasi pendahulu telah lenyap, akan tetapi dalam hal inilah terjadi perpaduan antara ide-ide yang dibawa oleh wajah baru disatukan dengan
pendapat yang lenih berpengalaman sehingga terciptalah gagasan yang dapat diterima oleh kedua pihak.
Wajah-wajah baru yang masih enerjik yeng memiliki potensi yang tinggi serta kemampuan yang dapat diandalkan, adalah suatu modal penting di dalam
perjalanan kehidupan Gereja. Tenaga-tenaga baru tersebut tinggal bagaimana dipersiapkan dan diarahkan agar program yang dijalankan tidak hanya berupa
idealisme saja melainkan bener-benar realistis dan sistematis. Untuk menseleksi bagi orang yang akan menduduki posisi suatu jabatan,
perlu dilihat melalui talentakarunia yang dimilikunya, dan juga disertai dengan bakat yang dibawa sejak kecil. Hal itu dilakukan agar perkembangan serta
kemajuan gereja terlihat nyata di tengah-tengah jemaat, sehingga tujuan dari
Universitas Sumatera Utara
gereja yaitu mandiri dalam Teologi, mandiri dalam sumber daya manusia dan mandiri dalam dana dapat tercapai.
Pemilihan PertuaDiaken pada periodesasi ini tidak ada perubahan seperti periode sebelumnya, yaitu menyelesaikan secara tuntas dan langsung dipilih di
sektor tanpa ada pemilihan ulang di Gereja, karena kebanyakan sektor hanya memiliki calon tunggal. Hanya beberapa daerah saja yang terlibat dibawa ke
gereja untuk pemilihan berikutnya. Pada pertengahan 1994, beberapa Pertua yang telah sampai masa kerjanya mendapatkan Hak Emeritus dan mengusulkan Hak
tersebut ditangguhkan. Hal-hal yang perlu diprioritaskan selama periode ini adalah tentang
penyelesaian pembangunan Rumah Pejabat Gereja yang terletak di Jalan Beringin. Kegiatan lain yang dilakukan pada periode ini adalah menerbitkan Kalender
Panitia Pembangunan Gereja dan didistribusikan kepada jemaat serta sampai ke Peria-ria.
Banyak kegiatan yang dilakukan Permata Bethlehem pada kurun waktu 1990-2000, seperti Permata mengadakan Festival Koor dan Vocal Group antar
Sektor Perpulungen mulai dari bulan Oktober sampai November 1992. Kemudian untuk menambah Kas Permata untuk Perayaan Natal 1992, anggota Permata
membuat aksi jual sapu lidi kepada jemaat di Gereja. Permata Bethlehem juga ikut serta di dalam Musyawarah Pelayanan Klasis Medan Deli Tua.
Perkembangan yang dapat kita lihat dari Sektor Perpulungen Jabu-jabu yakni :
Universitas Sumatera Utara
A. Pada Tahun 1980, jumlah Sektor Perpulungen Jabu-jabu hanya terdapat 6
enam sektor saja. B.
Pada Tahun 1990, jumlah Sektor Perpulungen Jabu-jabu hanya terdapat 13 tiga belas sektor.
C. Pada Akhir Tahun 2000, jumlah Sektor Perpulungen Jabu-jabu se-Majelis
GBKP Km.7 sudah mencapai 19 sembilan belas sektor, yaitu : PJJ Sempakata, Sempakata Muli, Arih Ersada, Sadanioga, Rabu, Sempa Arih,
Lau Burah Simalem I, Lau Burah Simalem II, Riahna, Pasar V, Pasar VI-A, Pasar VI-B, Imanuel, Maranatha, Sibayak, Pasar VII, Pijer Podi, Mesin, dan
PJJ Simpang Gudang.
3.2.4 Perkembangan Jemaat Pada Tahun 2000-Sekarang