41 Pada dokumen standar kompetensi mata pelajaran matematika
untuk satuan SD dan MI pada kurikulum 2004 dalam bukunya Antonius Cahya Prihandoko 2006: 18 disebutkan fungsi
matematika untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat
komunikasi melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Matematika menjadi berperan langsung
dalam membimbing pola pikir siswa Sekolah Dasar melalui simbol dalam konsep abstrak. Matematika juga berperan dalam meberikan
rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan-kegiatan penyelidikan dan juga eksperimen yang tepat.
Pembelajaran merupakan suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya
dengan anak didik sehingga menjadi proses belajar. Lingkungan yang dimaksudkan bukan hanya ruang belajar, melainkan juga
meliputi guru, alat peraga, perpustakaan, laboraturium, dan sebagainya yang relevan dengan kegiatan belajar siswa.
B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Etik Susanti 2011: 72, yang mengangkat judul “Pengaruh Penggunaan Media CD Interaktif Pada
Pelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Wonosari I Tahun Ajaran 20102011” menunjukkan bahwa penggunaan
42 media CD interaktif mempunyai pengaruh atau korelasi terhadap hasil
belajar secara signifikan. Penelitian tersebut mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan pada
penelitian ini. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk membuktikan pengaruh media dekak FPB terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
IV SD Negeri Golo Yogyakarta tahun ajaran 20152016. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal tujuan dan hipotesis, akan tetapi
mempunyai perbedaan. Salah satu perbedaan tersebut adalah pada treatment atau perlakuannya, yaitu penggunaan media dekak FPB dan
hasil belajar matematika.
C. Kerangka Berpikir
Banyak siswa sekolah dasar yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika sehingga mengakibatkan prestasi belajar
matematika mereka rendah. Salah satu faktor yang membuat siswa sulit dalam mempelajari matematika dikarenakan pembelajaran matematika
yang bersifat ekspositori, yaitu guru menyampaikan pesan, konsep, dan contoh soal matematika kepada siswa setelah dirasa cukup dilanjutkan
dengan mengerjakan latihan soal yang serupa dengan contoh tadi. Pembelajaran seperti ini mengakibatkan siswa hanya dapat melakukan
prosedur pengerjaan soal-soal matematika tanpa mengetahui konsep- konsep matematika secara mendalam. Pembelajaran matematika yang
tidak didasarkan oleh konsep yang kuat cenderung lebih cepat terlupakan oleh siswa.
43 Untuk dapat menanamkan konsep-konsep matematika secara
mendalam kepada siswa dapat menggunakan pembelajaran alternatif, salah satunya yaitu pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran
matematika siswa melakukan pembelajaran yang lebih aktif dan kreatif karena siswa diajak langsung menghubungkan matematika dari dunia
nyata menuju konsep-konsep matematika yang abstrak. Pembelajaran matematika berawal dari masalah kontekstual dalam
kehidupan sehari-hari siswa dan dibawa menuju kedalam bentuk matematika formal melalui proses matematisasi. Diharapkan pembelajaran
matematika ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Golo Yogyakarta tahun ajaran 20152016.
D. Hipotesis Tindakan