Situmorang, 2012: 107 memaparkan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level
of significant α = 5, maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. Melalui
Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,086 dan diatas nilai signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Nilai
kolmogorov-smirnov Z dari Tabel 4.8 yaitu 1,255 dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empirik atau dengan
kata lain data dikatakan normal.
2. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual
tidak memiliki varian yang konstan. Alat untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik scatter plot atau dengan pendekatan statistik yang
disebut sebagai Uji Glejser Situmorang, 2012: 107. a. Uji glejser
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikasi 0,05, maka tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas.
Tabel 4.9 Uji Glejser
Coefficients
a
Universitas Sumatera Utara
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficien
ts t
Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.691
.776 -.890
.377 Perencanaan_Pelat
ihan .033
.037 .115
.891 .376
Pengembangan .061
.034 .235
1.816 .075
a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah
Pada Tabel 4.9 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas, dimana hasil uji signifikan variabel perencanaan pelatihan dan pengembangan menunjukkan nilai lebih
besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat adanya heterokedastisitas dalam model regresi.
b. Pendekatan grafik
Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah Gambar 4.3 Pendekatan Grafik Heterokedastisitas
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat
titik-titik yang berpencar. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala
Universitas Sumatera Utara
heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi efektivitas kerja karyawan, berdasarkan masukan variabel perencanaan pelatihan dan
pengembangan.
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya
gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardize
d Coefficients Standa
rdized Coeffi
cients t
Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta
Tolera nce
VIF
1 Constant
7.233 1.455 4.973
.000 Perencanaan_P
elatihan .177
.069 .302 2.551
.013 .949
1.053 Pengembangan
.164 .063
.308 2.599 .012
.949 1.053
a. Dependent Variable: Efektivitas_Kerja Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah
Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai tolerance dari perencanaan pelatihan dan pengembangan 0,1 dan nilai VIF 5 yang artinya tidak terjadi masalah
multikolinearitas pada masing-masing variabel bebasnya.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas perencanaan pelatihan dan pengembangan terhadap variabel
terikat efektivitas kerja karyawan PT Duta Agung Group. Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20 dengan menggunakan metode enter. Metode ini
digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 4.11 Metode Enter
Variables EnteredRemoved
a
Mod el
Variables Entered Variables
Removed Method
1 Pengembangan,
Perencanaan_Pelatihan
b
. Enter a. Dependent Variable: Efektivitas_Kerja
b. All requested variables entered. Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah
Tabel 4.11 menunjukkan variables entered removed menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:
1. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel bebas yaitu perencanaan pelatihan X1 dan pengembangan X2
2. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan removed 3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficien
ts t
Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 7.233
1.455 4.973
.000 Perencanaan_Pel
atihan .177
.069 .302
2.551 .013
Pengembangan .164
.063 .308
2.599 .012
a. Dependent Variable: Efektivitas_Kerja Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah
Persamaan Regresi Linier Berganda dapat diperoleh dari Tabel 4.12 sebagai berikut:
Y = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+e = 7,233+0,177X
1
+0,164X
2
+e
Dimana: Y = Efektivitas Kerja Karyawan
X
1
= Perencanaan Pelatihan X
2
= Pengembangan e
= Variabel Pengganggu standard error Interpretasi model:
1. Konstanta a = 7,233 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas perencanaan pelatihan dan pengembangan = 0 maka efektivitas kerja karyawan
Y akan sebesar 7,233. 2. Variabel perencanaan pelatihan sebesar 0,177 menunjukkan bahwa variabel
perencanaan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas
Universitas Sumatera Utara
kerja karyawan. Dengan kata lain, jika variabel perencanaan pelatihan ditingkatkan sebesar satu satuan maka efektivitas kerja akan meningkat sebesar
0,177. 3. Variabel pengembangan sebesar 0,164 menunjukkan bahwa variabel
pengembangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan. Dengan kata lain, jika variabel pengembangan ditingkatkan sebesar
satu satuan maka efektivitas kerja akan meningkat sebesar 0,164.
4.2.5 Pengujian Hipotesis 1. Uji Determinasi
Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilainya adalah 0-1 jika
Adjusted R square semakin mendekati 1 maka model semakin baik.
Tabel 4.13 Pengujian Determinasi
Model Summary
Mode l
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .477
a
.228 .201
.92448 a. Predictors: Constant, Pengembangan,
Perencanaan_Pelatihan Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah
Pada Tabel 4.13 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,201 berarti 20,1 variabel efektivitas kerja karyawan dapat dijelaskan
oleh perencanaan pelatihan dan pengembangan, sedangkan sisanya 79,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya
stres kerja, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji Statistik F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya:
a. Menentukan model hipotesis untuk H dan Ha
b. Mencari nilai F
tabel
dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df
c. Mencari nilai F
hitung
d. Terima H bila F
hitung
≤ F
tabel
atau H diterima apabila signifikansi F α
e. Tolak H terima Ha bila F
hitung
≥ F
tabel
atau Ha diterima apabila signifikansi F α
Tabel 4.14 Uji Statistik F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
14.626 2
7.313 8.557
.001
b
Residual 49.571
58 .855
Total 64.197
60 a. Dependent Variable: Efektivitas_Kerja
b. Predictors: Constant, Pengembangan, Perencanaan_Pelatihan Sumber: Hasil penelitian, 2013 data diolah
Melalui uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.14, diperoleh nilai F hitung sebesar 8,557 dengan tingkat signifikansi 0,001. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel perencanaan pelatihan dan pengembangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan karena nilai
signifikan 0,000 0,05. Kesimpulannya adalah tolak H , terima Ha, variabel-
variabel bebas yaitu perencanaan pelatihan dan pengembangan yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
dalam penelitian ini dapat dipakai untuk mempengaruhi efektivitas kerja karyawan PT Duta Agung Group.
Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
. Jika F
hitung
F
tabel
, maka hipotesis diterima. F
hitung
= 8,557 dan F
tabel
untuk sampel 61 adalah 3,00. Artinya, F
hitung
8,557 F
tabel
3,00 maka perencanaan pelatihan dan pengembangan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan PT Duta Agung
Group.
3. Pengujian Parsial Uji t