Tingkat kelekatan aman pada ibu yang bekerja di luar rumah Tingkat kelekatan aman pada ibu yang bekerja di dalam rumah Uji Normalitas Sebaran Pengujian Hipotesis Mayor

Tabel X Data Tingkat Kelekatan Aman Dilihat Dari Status Pekerjaan Ibu N Rata- rata Empiris Rata-rata Teoritik Min. Maks. Ibu yang bekerja di luar rumah 22 85,09 107,5 63 101 Ibu yang bekerja di dalam rumah 22 89,95 107,5 71 112 Ibu yang tidak bekerja 22 95,14 107,5 82 118 Total 66 90,06 Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 66 orang, dengan rata-rata empiris skor tingkat kelekatan aman sebesar 90,06. Selanjutnya, kategorisasi skor rata-rata ini secara keseluruhan berada pada taraf sedang dengan skor minimal tingkat kelekatan aman sebesar 63, dan skor maksimal tingkat kelekatan aman sebesar 118.

a. Tingkat kelekatan aman pada ibu yang bekerja di luar rumah

Jumlah subjek dalam kelompok ini sebanyak 22 orang, dengan rata-rata empiris skor tingkat kelekatan aman sebesar 85,09. Selanjutnya, kategorisasi skor rata-rata pada kelompok ibu yang bekerja di luar rumah berada pada taraf sedang dengan skor minimal tingkat kelekatan aman sebesar 63, dan skor maksimal tingkat kelekatan aman pada kelompok ini sebesar 101.

b. Tingkat kelekatan aman pada ibu yang bekerja di dalam rumah

Jumlah subjek dalam kelompok ini sebanyak 22 orang, dengan rata-rata empiris skor tingkat kelekatan aman sebesar 89,95. Selanjutnya, kategorisasi skor rata-rata pada kelompok ibu yang bekerja di dalam rumah berada pada taraf sedang dengan skor minimal tingkat kelekatan aman sebesar 71, dan skor maksimal tingkat kelekatan aman pada kelompok ini sebesar 112.

c. Tingkat kelekatan aman pada ibu yang tidak bekerja

Jumlah subjek dalam kelompok ini sebanyak 22 orang, dengan rata-rata empiris skor tingkat kelekatan aman sebesar 95,14. Kategorisasi skor rata-rata pada kelompok ibu yang tidak bekerja berada pada taraf sedang dengan skor minimal tingkat kelekatan aman sebesar 82, dan skor maksimal tingkat kelekatan aman pada kelompok ini sebesar 118. Berdasarkan data empiris dan data teoritik yang didapat dari skala tingkat kelekatan aman, kemudian dilakukan perbandingan antara rata- rata empiris dan rata-rata teoritis untuk mengetahui kecenderungan tingkat kelekatan aman anak dari subjek penelitian Winarsunu, 2004. Rata-rata teoritis pada skala tingkat kelekatan aman sebesar 107,5, sedangkan rata-rata empirisnya sebesar 90,06. Hasil perbandingan antara rata-rata teoritis dengan rata-rata empiris pada skala ini menunjukkan bahwa rata-rata empiris lebih kecil daripada rata-rata teoritisnya. Hal ini berarti bahwa secara umum tingkat kelekatan aman anak dari subjek penelitian cenderung rendah. Hasil perbandingan antara rata-rata teoritis dengan rata-rata empiris dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel XI Rata-rata Teoritis dan Rata-rata Empiris Skala Tingkat Kelekatan Aman Variabel Rata-rata Teoritis Rata-rata Empiris Tingkat Kelekatan Aman 107,5 90,06

2. Uji Asumsi Penelitian

Asumsi yang harus dipenuhi untuk mengerjakan analisis varian adalah uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian Hadi, 1997.

a. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada ketiga kelompok sampel mengikuti distribusi normal. Cara untuk mengetahuinya yaitu dengan melihat nilai probabilitasnya melalui One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 p0,05, maka sebaran skor dinyatakan normal. Akan tetapi, jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 p0,05, maka sebaran skor dinyatakan tidak normal. Nilai probabilitas skor pada penelitian ini adalah 1,026 p=1,026 sehingga p0,05 atau 1,0260,05. Dengan demikian, sebaran skor untuk skala tingkat kelekatan aman dapat dinyatakan normal. Dibawah ini disertakan tabel ringkasan hasil One- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebagai tes untuk menguji normalitas sebaran. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel XII Hasil Perhitungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Rata-rata Std. Deviasi Asymp. Sig. K-S Test 66 90,06 11,526 0,244 1,026

b. Uji Homogenitas Varian

Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah kelompok sampel mempunyai varian yang homogen atau sama Santoso, 2001. Cara untuk mengujinya adalah melalui Levene Test. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 p0,05, maka ketiga kelompok sampel mempunyai varian yang sama dan jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 p0,05, maka ketiga kelompok sampel mempunyai varian yang tidak sama. Dalam analisis ini, terlihat bahwa hasil Levene Test adalah sebesar 1,178 dengan nilai probabilitas 0,315. Oleh karena nilai probabilitasnya adalah 0,315 yang lebih besar dari 0,05 0,315 0,05, maka ketiga kelompok sampel dinyatakan mempunyai varian yang sama. Dibawah ini disertakan tabel ringkasan hasil Levene Test sebagai tes homogenitas varian. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel XIII Hasil Perhitungan Levene Test Levene Statistic df1 df2 Sig. Total Based on Rata-rata 1.178 2 63 .315 Based on Median .797 2 63 .455 Based on Median and with adjusted df .797 2 61.827 .455 Based on trimmed rata-rata 1.154 2 63 .322

3. Uji Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Mayor

Hipotesis mayor dalam penelitian ini berbunyi: Ada perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan dilihat dari status pekerjaan ibu. Berdasarkan hasil dari analisis varian satu jalur, dapat diketahui bahwa nilai F = 4,615 dengan nilai signifikansi yang ada sebesar 0,013, yang berarti nilai signifikansi kurang dari 0,05 p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama diterima. Jadi terdapat perbedaan tingkat kelekatan aman anak yang signifikan dilihat dari status pekerjaan ibu. Dibawah ini disertakan tabel ringkasan perhitungan analisis varian satu jalur. Selengkapnya dapat dilihat pada lembar lampiran. Tabel XIV Hasil Perhitungan Analisis Varian Satu Jalur Sum of Squares df Rata-rata Square F Sig. Between Groups 1110.394 2 555.197 4.615 .013 Within Groups 7579.364 63 120.307 Total 8689.758 65

b. Pengujian Hipotesis Minor

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT STRESS DOSEN DILIHAT DARI PERBEDAAN GENDER DAN KELOMPOK PEKERJAAN YANG BERBEDA

0 3 101

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA IBU DARI ANAK GANGGUAN CEREBRAL PALSY DENGAN IBU DARI ANAK Perbedaan Tingkat Depresi Antara Ibu Dari Anak Gangguan Cerebral Palsy Dengan Ibu Dari Anak Gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (Adhd) Di Yaya

0 1 16

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA IBU DARI ANAK GANGGUAN CEREBRAL PALSY DENGAN IBU DARI ANAK Perbedaan Tingkat Depresi Antara Ibu Dari Anak Gangguan Cerebral Palsy Dengan Ibu Dari Anak Gangguan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (Adhd) Di Yaya

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA PRASEKOLAH Hubungan Antara Status Pendidikan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia Prasekolah Di Tk Pelangi Kelurahan Sangkrah Semanggi Surakarta.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA PRASEKOLAH Hubungan Antara Status Pendidikan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia Prasekolah Di Tk Pelangi Kelurahan Sangkrah Semanggi Surakarta.

0 2 19

PERBEDAAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN IBU Perbedaan Status Gizi Balita Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Status Pekerjaan Dan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Di Desa Jenalas Kecamatan Gemolong Kabup

0 0 16

Perbedaan kemandirian belajar pada anak TK ditinjau dari gaya kelekatan.

1 3 216

Perbedaan tingkat kelekatan aman anak dilihat dari status pekerjaan ibu - USD Repository

0 0 131

Perbedaan persepsi ibu terhadap kelekatan aman anak berdasarkan marital role orangtua - USD Repository

0 0 143

PERBEDAAN TINGKAT KELEKATAN ANAK DENGAN IBU DITINJAU DARI JENIS TEMPERAMEN ANAK

1 1 135