Jumlah jam Belajar Prestasi Belajar

b Pola asuh orang tua, cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan berpengaruh terhadap perkembangan kemandirian anak c Sistem pendidikan di sekolah, dalam proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi pendidikan, akan cenderung menekankan indokrinasi tanpa argumen akan menghambat kemandirian anak, d Sistem kehidupan di masyarakat, di dalam sistem kehidupan bermasyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hirarki struktur sosial.

C. Jumlah jam Belajar

Dalam kegiatan belajar, waktu merupakan faktor yang penting sehingga perlu diperhatikan, misalnya berapa lama waktu yang digunakan untuk belajar atau berapa jumlah jam belajar yang digunakan untuk belajar, berapa kali waktu yang disediakan untuk belajar dalam sehari. Setiap siswa umumnya mempunyai waktu 11 jam setiap hari untuk belajar. Sisanya 8 jam digunakan untuk tidur, 3 jam untuk keperluan pemeliharaan diri, dan 2 jam untuk keperluan pribadi dan urusan sosial The Liang Gie 1995:171. Jika dalam 11 jam tersebut 7 jam digunakan untuk belajar di sekolah maka sisanya 4 jam digunakan untuk belajar di rumah, di lembaga bimbingan atau kelompok masyarakat. Dalam belajar sebaiknya siswa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sehingga hasilnya akan optimal. Jumlah jam yang digunakan oleh siswa untuk belajar sangat menentukan tinggi rendahnya hasil belajar. Semakin banyak jumlah jam yang digunakan untuk belajar maka hasil yang dicapai semakin tinggi. Sebaliknya jika jumlah jam belajar yang digunakan sedikit maka hasil yang dicapai semakin rendah Berdasarkan uraian diatas jumlah jam belajar adalah waktu yang digunakan oleh siswa untuk belajar yang dihitung dalam jam. Jam belajar yang digunakan ini merupakan jam belajar di luar sekolah, seperti di rumah, di lembaga bimbingan belajar atau kelompok belajar masyarakat.

D. Prestasi Belajar

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar perlu adanya tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pengajaran yang telah dicapai, maka perlu adanya suatu tes. Hasil dari suatu tes tersebut dapat mengetahui seberapa perubahan maupun kecakapan yang diperoleh siswa. Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki oleh seseorang dan merupakan hasil dari proses yang dilakukannya, hal ini sesuai dengan pendapat Winkel 1983:161. Poerwadminto 1995:787 merumuskan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Keberhasilan seseorang siswa dalam kegiatan belajar salah satunya dapat dilihat dari nilai-nilai yang dilaporkan dalam rapor secara periodik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumadi 1984:234 yang mengemukakan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nilai yang tecantum dalam rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemampuan belajar siswa selama masa tertentu. Sumadi juga menegaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajarnya yang dinyatakan dengan nilai-nilai rapornya. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu tes untuk mengetahui seberapa perubahan maupun kecakapan yang diperoleh siswa berupa nilai-nilai yang tercantum dalam rapor.

E. Kerangka Berpikir