beberapa paragraph, untuk dikategorikan ke dalam lima kode pembacaan Barthes, sehingga dapat diketahui bagaimana representasi seksualitas dalam
lirik lagu tersebut. Definisi tanda dari Roland Barthes adalah berdasarkan unsure
penanda signifier dan petanda Signified. Hubungan antara keduanya akan terjadi melalui dua tahap signifikasi two order of signification. Pada
tataran pertama disebut sebagai tanda denotative yaitu berupa realitas atau sebuah kenyataan yang ada dalam masyarakat. Kemudian pada tataran
kedua terdapat tanda konotatif yang akan membentuk sebuah ideology terhadap cerminan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
4.3.2. Pemaknaan Lirik Lagu “Cinta Satu Malam”
Berdasarkan pengamatan terhadap lirik lagu di atas, hasil pengamatan tersebut kemudian akan diinterpretasikan dan disajikan
representasinya. Setelah itu baru diketahui apa pesan yang terkandung di dalamnya. Lirik lagu tersebut selanjutnya akan di analisis berdasarkan
landasan teori dari Roland Barthes, untuk menegetahui pengungkapan representasi seksualitas dibalik lirik lagu “Cinta Satu Malam”.
Tanda – tanda berupa tulisan, terdiri dari kata – kata tersebut akan di penggal – penggal terlebih dahulu menjadi beberapa leksia satuan bacaan
yang dapat berupa kata, beberapa kalimat, sebuah paragraph atau beberapa paragraph, untuk dikategorikan ke dalam kode Barthes.
Definisi tanda dari Roland Barthes adalah berdasarkan unsure penanda signifier, petanda signified, dan diantara hubungan tersebut terdapat dua
tahap yang disebut tataran pertama dan tataran kedua. Pada tataran pertama berupa realitas atau kenyataan dan juga tanda yang ada dalam masyarakat.
Barthes menyebutkan tataran ini sebagai denotasi. Kemudian pada tataran kedua merupakan suatu pencerminan kebudayaan yang dimiliki masyarakat
atau disebut Barthes sebagai konotasi.
Pemaknaan lirik lagu “Cinta Satu Malam” oleh peneliti akan dilakukan penjabaran makna tiap kalimat yang terdiri dari rangkaian kata-
kata, lalu tiap bait yang terdiri dari rangkaian kalimat. Tentunya dalam memaknai pesan yang terkandung dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”
berdasarkan atas frame of reference pengetahuan dan field of experience pengalaman dari peneliti. Setiap kata tentu mengandung suatu makna, baik
makna denotatif maupun makna konotatif. Makna denotatif ialah suatu konsep mental yang telah disepakati bersama oleh masyarakat. Disini
peneliti berpedoman pada kamus lengkap Bahasa Indonesia KBI-Besar untuk menentukan makna yang telah disepakati bersama tersebut.
Makna konotatif ialah makna subjektif yang terbentuk dari interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari
pembaca serta nilai nilai dari kebudayaannya. Fiske, 1990:72. Jadi peneliti
subjektif untuk menentukan makna konotatif sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan yang dianut oleh peneliti.
Dalam lagu ini pencipta lagu menggunakan kata “Cinta Satu Malam” sebagai judul. Dimana bila dipisah kata tersebut terdiri dari
cinta+satu+malam. Kata Cinta merupakan ungkapan kepada seseorang yang artinya Kasih sayang, rasa Kasih dan Asmara. Sedangkan kata Satu
mempunyai makna tunggal atau menunjukkan suatu bilangan angka. Dan kata Malam mempunyai makna suasana setelah dan sebelum matahari
menampakkan diri atau menunjukkan keterangan waktu. Akan tetapi kata cinta juga sering digunakan sebagai kata ungkapan kasih sayang kepada
seseorang atau kepada lawan jenis, tetapi kata Cinta dapat berbeda makna dari makna yang sesungguhnya bila diikuti kata sesudahnya, akan tetapi bila
berdiri sendiri kata Cinta mempunyai makna yang indah hubungan dua insan AsmaraAmor, jadi rangkaian kata Cinta satu Malam bermakna
menunjuk pada sesuatu hubungan kasih sayang atau perasaan terpikat kepada lawan jenis yang mengarah pada hubungan seks karena hubungan
tersebut berlangsung secara singkat, hanya satu malam saja. Akan tetapi dalam lagu kata Cinta satu Malam bila berdiri sendiri tidak di ikuti kata
yang lain maka kata tersebut tidak mempunyai makna yang jelas atau hanya sebutan.
4.4 Analisis dan Interpretasi Data