memperlihatkan bahwa harga konsentrat akan sangat berpengaruh pada keuntungan peternak. Makin besar biaya konsentrat, maka akan semakin mengurangi pendapatan
peternak, dan sebaliknya bila biaya pakan konsentrat dapat ditekan, maka pendapatan peternak dapat ditingkatkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor utama yang
menentukan tingkat keuntungan ultimate profitability usahaternak sapi perah adalah faktor pakan Field, 1992; dikutip Yusran ,2003.
Untuk menekan biaya pakan yang merupakan komponen biaya input, maka substitusi daun kaliandra kering terhadap konsentrat diharapkan dapat menekan
penggunaan konsentrat dengan korbanan biaya yang lebih murah. Pola peternakan rakyat di daerah penelitian dengan persentase biaya konsentrat sebesar 67,04 persen,
menunjukkan tingginya biaya pemberian konsentrat dengan proporsi 50 persen lebih dari total biaya produksi. Apabila dapat ditekan dengan pemberian daun kaliandra
kering, maka porsi biaya konsentrat dapat dikurangi, sehingga ada peluang untuk meningkatkan pendapatan usahaternak.
4.3.2. Income Over Feed Cost Pada Berbagai Perlakuan Pemberian
Daun Kaliandra Kering
Pencapaian Income Over Feed Cost yang maksimal tergantung pada biaya dari bahan pakan yang tersedia dengan nilai produk. Faktor-faktor yang digunakan dalam
perhitungan nilai Income Over Feed Cost pada usahaternak sapi perah adalah penerimaan susu nilai produk susu dan total biaya pakan. Nilai Income Over Feed
Cost merupakan selisih antara penerimaan susu nilai produk susu dengan total biaya
pakan feed cost. Besarnya nilai Income Over Feed Cost pada tiap perlakuan pemberian daun kaliandra kering selama penelitian dapat dilihat pada Tabel. 6
Tabel. 6 Nilai Income Over Feed Cost Perlakuan
Uraian R1
R2 R3
R4 -----Rpekorhari-----
Penerimaan Susu 19.475,15
21.723,73 23.290,72
22.668,57 Bonus TPC
304,09 339,20
363,66 353,95
Bonus TS 419,43
467,86 501,60
244,10 Total Penerimaan
20.198,66 22.530,78
24.155,98 23.266,62
Biaya Pakan 13.175,00
13.061,56 12.948,13
12.834,69 IOFC
7.023,66 9.469,21
11.207,86 10.431,93
Berdasarkan Tabel. 6, nilai Income Over Feed Cost selama penelitian berkisar antara Rp. 7.023,66ekorhari - Rp. 11.207,86ekor hari, dengan nilai Income Over
Feed Cost tertinggi diperoleh dari sapi yang diberi ransum mengandung 20 persen daun
kaliandra kering R3 = Rp. 11.207,86ekorhari. Artinya, bahwa penerimaan yang diperoleh atas pemberian pakan hasil selisih antara nilai produk susu dengan biaya yang
dikeluarkan untuk pakan masih dapat memberikan pendapatan sebesar Rp. 11.207,86ekorhari yang dapat digunakan untuk membayar beban biaya produksi yang
lain. Nilai Income Over Feed Cost terendah diperoleh dari sapi dengan perlakuan tanpa diberi daun kaliandra kering R1=Rp. 7.023,66ekor hari.
Pada Sapi yang diberi perlakuan dengan pemberian 20 persen daun kaliandra kering mempunyai nilai biaya pakan feed cost sebesar Rp. 12.948,13ekorhari
dan nilai penerimaan dari nilai produk susu sebesar Rp. 23.290,72ekorhari. Besarnya penerimaan yang diperoleh dan rendahnya biaya pakan yang dikeluarkan menyebabkan
tingginya nilai Income Over Feed Cost yang diterima. Hal ini ditegaskan Ensminger 1991 bahwa pada sapi yang berproduksi tinggi biaya pakannya lebih tinggi
dari pada sapi yang berproduksi rendah, akan tetapi pada sapi yang produksi susunya tinggi mempunyai Income Over Feed Cost lebih besar dari pada sapi yang berproduksi
rendah.
4.3.2. Pengaruh Pemberian Daun Kaliandra Kering Terhadap Pendapatan