Monitoring Deskripsi Mengenai Persepsi APA terhadap Perannya dalam Pelayanan Resep

APA 70,7, 3,4 Apoteker Pendamping, 1,7 AA, dan tidak ada petugas selain tenaga kefarmasian yang melakukan.

4. Monitoring

Monitoring bertujuan untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut terapi obat pasien. Dalam penelitian ini tidak ditanyakan apakah apotek memiliki medication record sehingga jawaban mengenai apakah apotek telah melakukan monitoring tergantung dari subyektifitas dari Apoteker Pengelola Apotek. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa untuk monitoring terhadap pasien tertentu yaitu pada pasien TBC, Apoteker Pengelola Apotek yang melakukan perannya ada 37,9, pada pasien diabetes sebanyak 43,1, pada pasien asma sebanyak 37,9, pada pasien kardiovaskuler sebanyak 37,9, monitoring terhadap hasil konsultasi sebanyak 32,8, dan rata-rata dari apoteker yang melakukan perannya dengan melakukan monitoring adalah 37,9. Dengan hasil seperti disebutkan berarti masih banyak Apoteker Pengelola Apotek yang belum melakukan perannya dalam hal monitoring obat. Hasil penelitian dapat dilihat dalam gambar 37. a. Monitoring terhadap pasien dengan penyakit berikut Monitoring kepada pasien TBC tidak dilakukan oleh petugas di lebih dari separoh apotek yang disurvei yaitu 56,9 apotek. Untuk apotek yang tenaga kefarmasiannya melakukan 37,9 adalah dilakukan oleh APA, 1,7 oleh Apoteker Pendamping, 3,4 AA, dan tidak ada petugas selain tenaga kefarmasian yang melakukan. 90 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Yang lebih sering melakukan monitoring kepada pasien TBC, Diabetes, Asma, dan Kardiovaskuler 10 20 30 40 50 60 70 Apotek er Pen gelol a Apotek A pot ek er Penda m pi ng As ist en Ap ot ek er B uk an tenaga k ef ar m as ia n Ti dak di lak uk an Petugas Per s e n tase TBC Diabetes Asma Kardiovasculer Gambar 37. Petugas yang lebih sering melakukan monitoring kepada pasien penyakit TBC, diabetes, asma, cardiovaskuler Monitoring kepada pasien diabetes tidak dilakukan oleh petugas di 53,4 apotek. Sedangkan apotek yang tenaga kefarmasiannya melakukan yang lebih sering monitoring ketika APA berada di apotek adalah APA 43,1. Dilakukan oleh apoteker pendamping sebanyak 1,7 apotek, 1,7 oleh AA, dan tidak ada petugas selain tenaga kefarmasian yang melakukan. Monitoring kepada pasien asma tidak dilakukan oleh petugas di 58,6 apotek. Apotek yang tenaga kefarmasinnya melakukan monitoring tersebut yang paling sering melakukan ketika Apoteker Pengelola Apotek berada ada yaitu APA sebanyak 37,9. Dilakukan oleh Apoteker Pendamping 1,7, dan asisten apoteker 1,7. Tidak ada petugas selain tenaga kefarmasian yang melakukan. 91 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Monitoring kepada pasien penyakit kardiovaskuler tidak dilakukan oleh petugas di 58,6 apotek yang disurvei. Apotek yang tenaga kefarmasiannya melakukan monitoring kepada pasien kardiovaskuler ketika Apoteker Pengelola Apotek ada dilakukan oleh APA 37,9, 1,7 Apoteker Pendamping, 1,7 AA, dan tidak ada petugas selain tenaga kefarmasian yang melakukan. b. Monitoring terhadap hasil konsultasi pasien Yang lebih sering melakukan monitoring terhadap hasil konsultasi pasien 32.8 3.4 1.7 0.0 62.1 10 20 30 40 50 60 70 Apoteker Pengelola Apotek Apoteker Pendamping Asisten Apoteker Bukan tenaga kefarmasian tidak dilakukan Petugas Pe rs en ta se Gambar 38. Petugas yang lebih sering melakukan monitoring terhadap hasil konsultasi pasien Apotek yang petugasnya tidak melakukan monitoring terhadap hasil konsultasi pasien adalah 62,1. Sedangkan apotek yang tenaga kefarmasiannya melakukan yaitu oleh APA 32,8. Apoteker Pendamping yang melakukan 3,4, asisten apoteker 1,7, dan petugas selain tenaga kefarmasian tidak melakukan. 92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Rangkuman Bahasan