Latar Belakang Pengaruh karakteristik individu dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan divisi Sumber Daya Manusia pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman pada saat ini menuntut sebuah perusahaan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia,seperti perusahaan yang bergerak di sektor agroindustri. Keberhasilan perusahaan yang bergerak di sektor agroindustri menjadi pendorong terbesar perekonomian Sumatera Utara. Keberhasilan ini tidak akan terlepas dari sumber daya manusia yang mengelola perusahaan tersebut. Sumber daya manusia merupakan pemeran utama dalam setiap kegiatan perusahaan, dengan dukungan tambahan sarana dan prasarana serta sumber dana yang mencukupi. Sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peran sumber daya tenaga kerja yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan goal bersama perusahan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Tanpa sumber daya manusia yang baik, semua kegiatan perusahaan tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana atau tujuan perusahaan. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik apabila terdapat sumber daya manusia yang menghasilkan kinerja yang berkualitas dan bertingkah laku baik. Sebaliknya apabila sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan tersebut tidak dapat memberikan kinerja yang berkualitas dan bertingkah laku buruk maka dapat membuat perusahaan tersebut menjadi hancur. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan hal terpenting yang harus Universitas Sumatera Utara diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Sumber daya manusia merupakan suatu sarana untuk memperbaiki serta meningkatkan kinerja performance dan daya hasil perusahaan, sebab kinerja menjadi tolak ukur utama bagi kemajuan perusahaan. Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa besar karyawan memberikan kontribusi kepada perusahaan. Kinerja merupakan aktivitas yang dikerjakan atau tidak dikerjakan karyawan. Kinerja mempengaruhi hasil atau tujuan perusahaan jika kinerja buruk maka tujuan perusahaan tidak dapat tercapai. Begitu juga sebaliknya maka dari itu setiap perusahan memiliki tata cara penilaian yang berbeda-beda setiap perusahaan. Kinerja merupakan suatu unsur yang penting untuk melihat sejauh mana hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang karyawan. Menurut Rivai 2006 kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Banyak hal yang sangat mempengaruhi kinerja seorang karyawan antara lain yaitu berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri, dalam hal ini karakteristik individu dan kondisi lingkungan kerja dimana karyawan tersebut melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. Setiap karyawan memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini menggambarkan bahwa setiap karyawan memiliki karakteristik individu yang tidak sama. Rivai 2006 menyatakan bahwa “Karakteristik individu adalah ciri- ciri khusus, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki seseorang yang membedakannya dengan orang lain”. Universitas Sumatera Utara Karakteristik seseorang sangat mempengaruhi pola kehidupan seseorang, karakteristik bisa dilihat dari beberapa sudut pandang diantaranya umur, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan seseorang, disamping itu keseriusan seseorang dalam menjaga kesehatannya sangat mempengaruhi kualitas kehidupannya baik dalam beraktivitas, istirahat, ataupun secara psikologis. Terlihat bahwa setiap karyawan sebagai individu memiliki karakteristik yang berbeda. Perbedaan ini menggambarkan bahwa karakteristik individu tidak sama antara seorang karyawan dengan karyawan yang lainnya Robbin 2008. Selain karakteristik individu, lingkungan kerja juga merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi. Lingkungan kerja merupakan salah satu sumber daya yang paling menetukan kebehasilan perusahaan. Setiap karyawan ingin memiliki lingkungan yang nyaman agar pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Jika lingkungan kerja tidak nyaman maka pekerjaan akan terganggu dan membuat pekerjaan yang dikerjakan tidak mencapai target.Pegawai dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga ada pegawai yang bersemangat dan kurang bersemangat dalam bekerja. Kondisi kerja seperti sarana saat dia bekerja sangat mendukung pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Pegawai yang bekerja di dalam suatu perusahaan mengharapkan adanya penghargaan bagi mereka sebagai manusia. Jika kurang diperhatikan maka produktivitas kerja, kualitas kerja maupun kuantitas kerja akan menurun. Agar mendapatkan hasil yang optimal maka perusahaan perlu memeperhatikan hubungan karyawan sehingga psikologis dapat terpenuhi. Lingkungan kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja pegawai melalui adanya Universitas Sumatera Utara kepemimpinan yang baik, informasi lancar, hubungan pegawai yang baik, pengaturan kondisi kerja yang baik, serta sistem pengupahan teratur. PT. Perkebunan Nusantara III Persero atau PTPN III merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan karet. PTPN III memiliki 34 tiga puluh empat unit kebun yang mengelola budidaya kelapa sawit dan karet yang menyebar di 6 enam Kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Labuhan Batu, Asahan, Simalungun, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, dan Aceh Timur. Berikut data penilaian kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat, Medan pada tahun 2009-2013. Tabel 1.1 Penilaian Kinerja Karyawan divisi SDM PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat, Medan Periode Tahun 2009-2013 No. Kriteria Uraian Jumlah Kinerja Tahun karyawan 2009 2010 2011 2012 2013 1. Sangat Baik 90-100 20 25 30 23 13 2. Baik 80-89 17 18 16 10 22 3. Cukup 70-79 6 4 1 2 - 4. Kurang ≤60 7 - - - - Jumlah Karyawan 50 47 47 35 35 Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat Medan data diolah Berdasarkan Tabel 1.1 dilihat bahwa terjadi peningkatan kinerja karyawan pada tahun 2010 sebanyak 25 orang karyawan yang mendapat nilai sangat baik dibanding tahun 2009 sebanyak 20 orang karyawan. Penilaian kinerja menurun dari 30 orang karyawan pada tahun 2011 menjadi 23 orang karyawan pada tahun 2012. Penilaian kinerja karyawan dengan nilai sangat baik terjadi penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2013 dari 23 orang karyawan menjadi 13 orang karyawan. Jadi pencapaian kinerja karyawan divisi SDM PTPN III dapat dikatakan belum optimal dan cendrung menurun. Universitas Sumatera Utara Pada penilaian kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Medan terdapat beberapa indikator penilaian. Adapun indikator penilaian kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Medan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Indikator Penilaian Kinerja PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat Medan Periode Tahun 2013 No. Indikator Penilaian Kinerja Tahun 2013 1. Hasil Kerja 2. Sikap Kerja - Kejujuran - Produktif, inisiatif, kreativitas - Disiplin, komitmen, semangat kerja, motivasi 3. Cara Kerja - Perencanaanpengorganisasian - Kerjasama dan pelayanan - Keberanian pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat, Medan data diolah Indikator penilaian kinerja pada PT. Perkebunan Nusantara III dari tahun 2005 tidak pernah berubah sampai saat ini. Penilaian kinerja dilakukan oleh bawahan karyawan. Penilaian kinerja karyawan menurut PT. Perkebunan Nusantara III Medanadalah menilai rasio hasil dengan norma hasil kerja, sikap kerja, dan cara kerja setiap karyawan. Tabel 1.3 Jumlah karyawan bagian divisi SDM Berdasarkan tingkat pendidikan di PTPN III Pendidikan Tahun karyawan 2011 2012 2013 SD 6 3 4 SMP 5 2 3 SMA 13 13 16 D3 14 7 2 S1 9 10 10 Jumlah Karyawan 47 35 35 Sumber : Bagian SDM PTPN III 2011-2013 data diolah Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 1.3dapat dilihat bahwa karyawan bagian SDM PTPN III mengalami peningkatan pada strata SD dan SMP pada setahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan kebijakan perusahan yang tidak lagi menerima karyawan dengan tingkat pendidikan dibawah SMA. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2013 bertambah 1 orang karyawan pada tingkat pendidikan dibawah SMA. Pengurangan karyawan pada tingkat pendidikan diploma terutama adalah kerena pensiun. Lubis 2012 mengemukakan terdapat pengaruh siknifikan antara karakteristik individu dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.Tingkat individu, karakteristik karyawan khususnya karakteristik biologis sangat berpengaruh pada kinerja karyawan. Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan karakteristik ini sangat berpengaruh dimana kondisi karakteristik biologis seperti rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh karyawan yang dominan berlatar belakang SMU sederajat mempengaruhi kemampuan karyawan dalam mengikuti perkembangan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan yang berdampak kepada menurunnya kinerja karyawan.Selain pendidikan jenis kelamin juga mempengaruhi kinerja karyawan, ketika wanita mengalami haid diberikan izin untuk libur. Ini mengakibatkan pekerjaan karyawan wanita menjadi tertunda. Karyawan yang masa kerjanya lebih lama akan lebih menguasai pekerjaannya dari karyawan yang baru. Mengingat pentingnya peranan sumber daya manusia dalam menunjang perusahaan, seorang manajer harus dapat mengetahui tentang berbagai Universitas Sumatera Utara karakteristik para karyawannya, baik secara biologis maupun psikologis. Karena hal tersebut dapat berpengaruh pada kinerja karyawan pada perusahaan. Lingkungan kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan kurang kondusif seperti kurangnya penerangan dalam ruangan dan sempitnya ruangan yang membuat file-file tidak terkoordinasi dengan baik, sehingga mennganggu aktivitas karyawan di dalam ruangan. Sementara jumlah karyawan cukup banyak membuat karyawan menjadi kurang leluasa dalam bekerja sehingga karyawan menjadi tidak nyaman. Rasa kurang nyaman ini akan berakibat pada penurunan kinerja karyawan. Adanya batasan-batasan hubungan kerja dengan atasan yaitu sedikitnya frekuensi pengarahan dan bimbingan yang diberikan atasan kepada bawahan terhadap permasalahan pribadi dan pekerjaan, para bawahan sedikit atau banyaknya tentu akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini berkaitan dengan lingkungan kerja yang berdampak terhadap kinerja karyawan. Maka dari itu, hubungan kerja dengan atasan sangat berpengaruh terhadap kinerja. Jika terjalin hubungan yang baik dan cukupnya pengarahan serta bimbingan yang diberikan atasan kepada bawahan akan menciptakan suasana kerja yang baik yang akan mendorong kinerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul, “Pengaruh Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat, Medan”. Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah