1. Jumlah perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan
laporan keuangan secara kontinyu dari tahun 2009-2010. 2.
Jumlah perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data lengkap untuk penelitian.
3.
Laporan Keuangan perusahaan yang disajikan dengan satuan mata uang asing
29
11
7
Hasil akhir sampel
90
Sumber : Data Olahan
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis Data
Data yang digunakan didalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan dan laporan auditor independen.
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang berasal dari pihak lain atau pihak ketiga, misalnya perpustakaan atau lembaga lain yang
bukan sebagai objek penelitian itu sendiri Efferin, 2004:14. 3.3.2. Sumber Data
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari www.idx.co.id
serta beberapa sumber data sekunder lain berasal dari data yang tersedia dari penelitian terdahulu, studi kasus, dokumen
perpustakaan, data online, situs, web dan internet.
3.3.3. Pengumpulan Data
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan laporan
keuangan dan laporan auditor independen. Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi yang terpilih sebagai objek peelitian, atau
data dari individu sebagai objek penelitian Efferin, 2004:101
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesa 3.4.1. Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda multiple linier regression karena variable dependen bergantung pada
lebih dari satu variable independen. Analisis regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah Algifari, 2000:63
Y = β
+ β
1
X
1
+ β
2
D
1
+ β
3
X
2
+ € Dimana :
Y = Lamanya
Audit Delay β
= Konstanta β
1—
β
3
= Koefesien regresi X
1
= Ukuran Perusahaan D
1
= Insider Ownership X
2
= Outsider Ownership
€ = Kesalahan Standard error
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.2. Analisis Deskriptif
Merupakan suatu metode dalam mengorganisasikan dan menganalisis data kuantitatif, sehingga diperoleh gambaran yang teratur
mengenai distribusi dari masing-masing variabel penelitian yang utama. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel dependen yaitu Audit
Delay dalam satuan hari, sedangkan variable independen yang digunakan antara lain ukuran perusahaan dalam jutaan rupiah, insider ownership
dan outsider ownership.
3.4.3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data tersebut mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat
dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah metode Kolmogrov Smirnov Soemarsono, 2002:40.
Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi normal adalah : Soemarsono, 2002:43
1. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5,
maka distribusi adalah tidak normal 2.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal
3.4.4. Uji Asumsi Klasik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang didapat telah sahih benar, dapat diterima, maka perlu melakukan pengujian terhadap
kemungkinan adanya pelanggaran asumsi klasik. Penerapan pengujian asumsi klasik regresi linier dilakukan terhadap data residual, kecuali uji
asumsi multikolinieritas. Adapun asumsi klasik regresi linier adalah sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Error residual tidak mengalami autokorelasi
Menurut Gujarati
1995: 201,
autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu
Data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu Data cross sectional. Penyimpangan asumsi model klasik yang pertama
adalah adanya autokorelasi dalam model regresi. Artinya adanya korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu data time
series atau data yang diambil pada waktu tertentu. Adanya
autokorelasi pada
error mengindikasikan bahwa ada satu atau beberapa faktor variabel penting yang mempengaruhi variabel
terikat yang tidak dimasukkan kedalam model regresi. Uji autokorelasi yang digunakan adalah Durbin Watson, dengan ketentuan sebagai
berikut:
Tabel 3.2 : Kriteria Uji Durbin Watson
Nilai d Kesimpulan
0 d d
L
Ada autokorelasi positif d
L
d d
U
Tidak ada kesimpulan d
U
d 4-d
U
Tidak ada autolorelasi 4-d
U
d 4-d
L
Tidak ada kesimpulan 4-d
L
d 4 Ada autokorelasi negatif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat tabel Watson dengan jumlah variabel bebas k dan jumlah data
n sehingga diketahui d
L
dan d
U
maka dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada tidak terjadi autokorelasi.
2. Ragam dari error residual bersifat homogen homoskedastik
Maksud dari ragam bersifat homogen adalah bahwa error memiliki nilai ragam yang sama antara error ke-i dan error ke-j. Bagaimanapun
juga, error sebenarnya berupa data. Hanya saja, sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk mengetahui nilainya secara pasti. Oleh karena itu,
diperlukan suatu penduga dari data error. Data penduga yang paling tepat adalah data residual. Setiap nilai dari data residual diharapkan
memiliki nilai ragam yang mirip. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka disebut terdapat
heteroskedastisitas. Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastistitas. Ghozali, 2001 : 60
Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi Rank
Spearman, jika tingkat signifikan p-value lebih besar 5, maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas
3. Tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas X
Menurut Ghozali 2005: 91, Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bebas Independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas.
Multikolineritas dapat dilihat dari 1 nilai Tolerance dan lawannya 2 Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen terikat dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
karena VIF= 1tolerance. Nilai
cut off yang umum dipakai untuk menentukan adanya Multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai
VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai misal nilai tolerance= 0,10 sama dengan
tingkat kolinieritas 0,95. Walaupun Multikolineritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui
variabel-variabel independen mana sajakah yang saling berkorelasi Ghozali, 2005: 9l-92.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4.5 Uji Hipotesis a.
Uji F
Uji statistik F pada dasarnya merupakan teknik pengujian kelayakan model. Pengujian ini bertujuan supaya memperoleh model data yang
fit. Langkah-langkah analisisnya sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis statistik :
Ho : β
1
= β
2
= β
3
= 0; tidak ada pengaruh antara ukuran perusahaan, internal audit, insider ownership dan outsider ownership terhadap
audit delay. Ha
: β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ 0; terdapat pengaruh ukuran perusahaan, internal audit, insider ownership dan outsider ownership terhadap audit
delay. 2.
Menentukan nilai F tabel dengan tingkat signifikan α
α = 5
3. Pengambilan kesimpulan :
a. Jika nilai Sig-F
≤ α , maka Ho ditolak, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Jika nilai Sig-F
α , maka Ho diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen.
b. Uji t
Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2006 : 84. Langkah- langkah analisisnya sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis statistik :
Ho : β
i
= 0; tidak ada pengaruh antara ukuran perusahaan, internal audit, insider ownership dan outsider ownership terhadap audit
delay secara parsial. Ha :
β
i
≠ 0; terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan, internal audit, insider ownership dan outsider ownership terhadap audit
delay secara parsial. 2.
Menentukan taraf signifikansi α
α = 5
3. Pengambilan kesimpulan :
a. Jika nilai Sig-T
α , maka Ho ditolak, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. jika nilai Sig-T
≥ α , maka Ho diterima, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Aktivitas Industri Manufaktur
Karakteristik utama
industri manufaktur adalah mengolah sumber
daya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktivitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok industry manufaktur
mempunyai tiga kegiatan utama yaitu Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik, 2002 : 1. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan
baku 2. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku
menjadi bahan jadi 3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi
Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada perusahaan industri manufaktur. Dari segi
produk yang dihasilkan, aktivitas industri manufaktur mencakup berbagai jenis usaha antara lain :
1. Aneka industri yang terdiri dari : a. Mesin dan alat berat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.