Hasil Penelitian yang Relevan

g. Revisi Hasi Uji Lapangan Lebih Luas Revisi hasil uji lapangan lebih luas merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. h. Uji Kelayakan Uji kelayakan meliputi: 1 melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; 2 uji efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; 3 hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi maupun metodologi. i. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan yang berfungsi untuk lebih menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan. j. Desiminasi dan Implementasi Produk Akhir Laporan hasil dari RD melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui media masa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality control.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Ginanjar 2010 dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik”. Penelitian ini menggunakan metode RD. Hasil penelitiannya adalah tanggapan dan minat mahasiswa dalam menggunakan modul interaktif pemindahan tanah mekanik ini termasuk dalam kategori Baik 80. Prosedur pengembangan media pembelajaran yang telah menghasilkan modul interaktif adalah: 1. Pengkajian mata kuliah pemindahan tanah mekanik, pengkajian perangkat pembuat media, dan pengkajian penggunaan media. 2. Pembuatan sketsa media sebagai konsep dasar pengembangan. 3. Pengumpulan komponen-komponen media. 4. Pembuatan demo media. 5. Validasi ahli media, ahli mata kuliah, dan ahli instruksional. 6. Revisi media dari ketiga ahli. 7. Pengenalan kepada mahasiswa dengan cara membagikan media. Penelitian kedua adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Maningrum 2007 den gan judul skripsi, “Keefektifan Penerapan Pendekatan PAKEM dengan Media CD Pembelajaran dalam Pembelajaran Matematika Sub Materi Pokok Keliling dan Luas Lingkaran Pada Peserta didik Kelas VIII SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri.” Penelitian ini menggunakan metode RD. Hasil penelitiannya adalah hasil belajar matematika pada aspek pemahaman konsep untuk sub materi pokok keliling dan luas daerah lingkaran yang pembelajarannya menggunakan pendekatan PAKEM dengan media CD pembelajaran lebih baik dan efektif daripada pendekatan pembelajaran konvensional. Keefektifan ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen adalah 74,83 dari hasil uji t diperoleh nilai t adalah 2,628 t tabel = 1,67. Dengan demikian Ho ditolak, sehingga pembelajaran matematika penerapan pendekatan PAKEM dengan media CD pembelajaran lebih efektif daripada pembelajaran matematika metode konvensional sub materi pokok lingkaran peserta didik kelas VIII semester 2 SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Silfiana 2010 dengan judul penelitian “Penerapan Pendekatan Pakem Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Dongeng Siswa Kelas V SD N Panjangrejo Pundong Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 20092010”. Penelitian ini menggunakan pendekatan PAKEM. Hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan kemampuan mengapresiasi dongeng dari siklus I dan siklus II yaitu sebesar 10,73 dan adanya perbedaan yang signifikan antara siklus I dan siklus II. Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berbeda dari penelitian yang pernah dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan adalah pengembangan multimedia interaktif dengan pendekatan PAKEMATIK pada mata pelajaran IPS kelas IV SD. 23

BAB III METODE PENGEMBANGAN

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development RD. Dalam penelitian ini dikembangkan produk berupa multimedia interaktif dengan pendekatan PAKEMATIK yang layak digunakan untuk pembelajaran IPS bagi siswa kelas IV sekolah dasar. Model pengembangan yang digunakan adalah prosedural dengan alasan bahwa model ini paling sesuai untuk diterapkan dalam pengembangan produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini. Dalam hal ini produk multimedia interaktif dihasilkan melalui langkah-langkah tertentu sehingga produk tersebut valid dan dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini ada empat tahap. Prosedur pengembangan tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Melakukan analisis untuk menentukan kompetensi dasar yang perlu dikembangkan. 2. Melakukan pengembangan program pembelajaran dengan langkah- langkah: a menganalisis standar kompetensi dan karakteristik mata pelajaran; b menetapkan kompetensi dasar dan materi pembelajaran; c menganalisis sumber-sumber belajar; d menganalisis karakteristik siswa; e menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran; f menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran; g menetapkan