bahwa  murid  dengan  orientasi  seksual  LGBT  mendapatkan  dukungan emosional paling banyak dari teman dekatnya Munoz-Plaza, Quinn, Rounds,
2002. Menurut  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Ellis,  Kitzinger  dan  Wilkinson
bahwa sumber dukungan sosial  yang diterima oleh kaum homoseksual dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status anggota keagamaan dan usia 2003.
Masyarakat yang berjenis kelamin laki-laki lebih tidak suportif terhadap hak- hak  homoseksual  dibandingkan  dengan  masyarakat  yang  berjenis  kelamin
perempuan. Bisa  disimpulkan  bahwa  persepsi  dukungan  sosial  pada  homoseksual
meliputi  dukungan  emosional,  dukungan  instrumental,  dukungan  informasi dan  dukungan  pertemanan.  Keempat  jenis  dukungan  ini,  bisa  dipersepsi
secara  berbeda-beda  tergantung  dari  sumber  pemberi  dukungan  sosial  yang bisa  dibagi  menjadi  empat  sumber,  yaitu  teman,  keluarga,  komunitas  dan
lingkungan sosial lain. Karena  ada  banyaknya  variasi  dan  kemungkinan  terjadi  salah  persepsi
dukungan  sosial  yang  diberikan  oleh  masyarakat,  maka  peneliti  menjadi tertarik untuk melihat bagaimana kaum homoseksual mempersepsi dukungan
sosial.
Dari penjelasan di atas, dapat dibuat alur berpikir sebagai berikut,
Skema 1 Alur Berpikir
HOMOSEKSUAL
PERSEPSI KAUM HOMOSEKSUAL
TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL
TEKANAN STIGMA NEGATIF
KELUARGA TEMAN
HOMOSEKSUAL LAIN
LAIN-LAIN
PERILAKU YANG DIPERSEPSI SEBAGAI:
DUKUNGAN EMOSIONAL DUKUNGAN INSTRUMENTAL
DUKUNGAN EMOSIONAL DUKUNGAN PERTEMANAN
DUKUNGAN LAIN PERILAKU
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian kualitatif.  Penelitian  kualitatif  merupakan  penelitian  yang  mendiskripsikan
fenomena  dengan  menggunakan  kata-kata  dan  bahasa.  Penelitian  ini bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh informan penelitian
dengan  menganalisis  secara  keseluruhan  pada  suatu  konteks  khusus  yang alamiah. Moleong, 2008
Penelitian  mengenai  persepsi  dukungan  sosial  pada  homoseksual  ini secara  khusus  menggunakan  metode  kualitatif  fenomenologi.  Fenomenologi
merujuk kepada suatu pengalaman dari berbagai informan yang memiliki jenis dan  tipe  berbeda  sehingga  memiliki  pengalaman  subjektif  yang  bisa  jadi
berbeda-beda. Dalam
penelitian fenomenologi,
peneliti berusaha
mendiskripsikan makna atau esensi dari suatu pengalaman atau fenomena yang dialami  oleh  satu  atau  lebih  individu  yang  mengalami  pengalaman  atau
fenomena  yang  sama.  Fokus  dari  penelitian  ini  adalah  deskripsi  mengenai kesamaan-kesamaan  yang  dimiliki  oleh  informan  di  dalam  pengalamannya
Creswell, 2007
30
B. FOKUS PENELITIAN
Fokus  dari  penelitian  ini  adalah  memahami  bagaimana  persepsi dukungan  sosial  menurut  kaum  homoseksual  dilihat  dari  macam  dukungan
sosial  yang  ada.  Selain  itu  fokus  penelitian  ini  juga  untuk  memahami bagaimana  kaum  homoseksual  mempersepsi  dukungan  sosial  yang  diberikan
oleh teman, keluarga, komunitas dan lingkungan sosial lainnya.
C. INFORMAN PENELITIAN
Informan  dalam  penelitian  fenomenologi  merupakan  individual  atau sekelompok  orang  yang  mengalami  fenomena  yang  sama.  Penggunaan
metode ini dimaksudkan untuk mencari informasi terbaik yang terkait dengan pencapaian  tujuan  penelitian  sehingga  peneliti  mencari  informan  yang
dianggap memiliki informasi yang dibutuhkan Widi, 2010. Oleh karena itu,
informan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut,:
1. Memiliki  orientasi  seksual  sejenis  atau  homoseksual  gay  dan
lesbian 2.
Berusia minimal 18 tahun atau minimal fase dewasa muda. 3.
Terbuka  mengenai  orientasi  seksualnya,  minimal  kepada  orang terdekat.
Individu  yang  ditindaklanjuti  sebagai  informan  penelitian  dipilih berdasarkan  tujuan  penelitian  yang  akan  mengungkapkan  persepsi  mengenai
perilaku dukungan sosial. Peneliti mengenal dengan baik beberapa informan,
31
sedangkan informan  yang lain merupakan teman dari informan  yang dikenal peneliti.
D. PROSEDUR PENELITIAN
Prosedur  penelitian  merupakan  tahap-tahap  yang  dilakukan  oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini. Tahapan tersebut adalah,
1. Mengumpulkan  data  yang  berkaitan  dengan  topik  penelitian  yaitu
homoseksual,  persepsi  dan  dukungan  sosial.  Data  dikumpulkan  dari buku,  jurnal,  artikel  serta  informasi-informasi  terkait  yang  bisa
ditemukan di internet. 2.
Peneliti  menentukan  karakteristik  informan  penelitian  dan  menentukan individu yang akan menjadi informan di dalam penelitian ini.
3. Peneliti  bertemu  dengan  informan  dan  membangun  rapport  kepada
informan.  Di  dalam  tahap  ini,  informan  juga  menanyakan  kesediaan informan untuk menjadi informan dalam penelitian ini.
4. Menyusun  panduan  pertanyaan  yang  akan  digunakan  sebagai  dasar
dalam melakukan wawancara. 5.
Menghubungi  informan  penelitian  mengenai  waktu  dan  tempat pengambilan data atau wawancara. Waktu dan tempat ini disepakati oleh
peneliti  dan  informan  sehingga  informan  merasa  nyaman  ketika melakukan wawancara.
6. Sebelum melakukan wawancara, peneliti kembali menanyakan kesediaan
informan  untuk  menjadi  informan  di  dalam  penelitian  ini  dengan