Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang meliputi Latar

13

BAB II PERCERAIAN

A. Pengertian dan Dasar Perceraian 1. Pengertian Perceraian

Cerai adalah putus hubungan sebagai suami istri. 22 Ta’rif talak menurut bahasa Arab adalah “melepaskan ikatan”. 23 Talak secara bahasa memutuskan ikatan, secara syara’ memutuskan ikatan pernikahan atau memutuskan akad nikah dengan lafaz talak atau sejenisnya atau 22 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, ed .3 cet.ke-3. h. 208. 23 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 1997, cet. Ke-31, h. 401. Lihat juga Imam Taqiyuddin Abi Bakr ibn Muhammad Al Husainy, Kifayatul al-Akhyar, Beirut : Dar al Fikr, Jilid 2, h. 84. 14 menghilangkan ikatan nikah dalam keadaan apapun dan dimanapun dengan lafaz yang ditentukan khusus. 24 Sedangkan menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah arti kata talak, yaitu: ةِيّجِوْزّلا ةِقَل َ عَلْا ءُاَهنْإِوَ جِوْزّلا ةُط َ بِاَر لّحَ 25 Artinya: “Melepas tali perkawinan dan mengakhiri hubungan suami isteri.” Perceraian adalah penghapusan perkawinan dengan putusan hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu. 26 Dari definisi talak di atas, jelaslah bahwa talak merupakan sebuah institusi yang digunakan untuk melepaskan sebuah ikatan perkawinan. 27

2. Dasar Perceraian

Talak ini merupakan suatu yang disyariatkan. 28 Dalil persyariatan talak ini berasal dari al-Qur’an, as-Sunnah, maupun ijma’ ulama. 29 24 Wahbah Zuhaili, al- Fiqh al- Islam Wa Adillatuhu, Damaskus: Dar al-Fikr, 1989 Juz 7. h. 356. 25 Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr, t.th, Juz. 2, h. 206. 26 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: PT. Intermasa, 1995, cet. Ke-27, h. 42. 27 Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam Dari Fikih, UU no.174, sampai KHI, Jakarta: Kencana, 2004, cet. 1. h. 207. 28 Syekh Hasan Ayyub, Fikih Keluarga, Penerjemah Abdul Ghofar Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2006, cet. ke-5. h. 207. 29 Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafi’i, Penerjemah Muhammad Afifi dan Abdul Hafiz Jakarta: Almahira, 2010, cet. I, h. 579.