yang mulai bekerja sama dengan pihak dari luar daerah untuk mengirimkan kayu Sengon dalam satuan meter kubik untuk diolah menjadi barang-barang Industri
perkayuan seperti bangku, lemari dll.
5.2. Analisis Fungsi Pemasaran Kayu sengon
Lembaga pemasaran merupakan suatu lembaga atau organisasi yang membantu produsen yaitu petani kayu Sengon menjalankan kegiatan fungsional
pemasaran yang tidak dapat dilakukannya. Kegiatan fungsional pemasaran adalah kegiatan yang bertujuan memperlancar pemasaran kayu Sengon sehingga dapat
dinikmati konsumen secara efektif dan efisien. Pada tabel 9 dibawah menunjukan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh Petani, Perantara dan Sawmill
Tabel 9. Fungsi pelaku pemasaran kayu Sengon Kecamatan Leuwisadeng Fungsi pemasaran
Petani Perantara
Sawmill
Pembelian √
√ √
Penjualan √
√ √
Penyimpanan -
- √
Pengangkutan -
√ √
Standarisasi dan grading -
- √
Biaya Pemasaran -
√ √
Pengambilan Resiko √
√ √
Penelitian Pasar Market Research √
√ √
Demand Creation -
√ -
Sumber: Data Lapangan diolah
5.2.1. Analisis Fungsi Pemasaran di Tingkat Petani
Proses pemasaran Kayu Sengon di Kecamatan Leuwisadeng dimulai dari petani yang melakukan beberapa fungsi pemasaran, diantaranya pembelian,
penjualan dan pengambilan resiko. Fungsi pembelian yaitu petani membeli kebutuhan produksi diantaranya bibit sengon, pupuk, obat, dll. Kebutuhan
produksi ini diperoleh melalui pembelian ke pedagang dengan sistem pembayaran secara tunai dan kredit.
Fungsi penjualan yaitu petani menjual hasil pembesaran pohon sengonnya ke perantara. Sistem pembayaran untuk penjualan kayu Sengon dari petani ke
perantara dilakukan secara tunai yaitu perantara membayar tunai sejumlah harga yang disetujui.
Masa produksi hingga pemanenan diantara petani berbeda antara usia 4-5 tahun. Pemeliharan dan perawatan sengon yang dilakukan petani menetukan
tingkat kematian pohon Sengon yang berarti merugikan petani. Kerugian inilah yang akhirnya menimbulkan fungsi penanggungan resiko di petani
Fungsi penelitian pasar yaitu petani mencari informasi kayu sengon dari berbagai media maupun dengan ikut pelatihan dan penyuluhan dari dinas
kehutanan terkait informasi mengenai harga kayu sengon sesuai dengan kualitas dan kuantitas. Tujuannnya agar petani tidak menjual harga kayu sengon di bawah
harga pasaran yang justru akan merugikan petani
5.2.2. Analisis Fungsi Pemasaran di Tingkat Perantara
Perantara sebagai pihak kedua setelah petani dalam saluran pemasaran berperan sebagai perantara antara petani dan sawmill, serta bertugas mengirimkan
kayu Sengon dalam bentuk gelondongan ke sawmill untuk diolah menjadi bentuk satuan meter kubik. Adapun fungsi pemasaran yang dilakukan perantara adalah
Pembelian, Penjualan, Pengangkutan, Pembiayaan Pemasaran, Pengambilan resiko, Penelitian Pasar dan demand creation.
Fungsi pembelian yaitu perantara membeli kayu sengon dari petani sesuai dengan jenis dan kualitas yang dibutuhkan untuk dijual ke sawmill. Perantara
mendatangi petani yang telah diketahui memiliki kebun Sengon yang siap panen. Setelah itu hal yang biasa dilakukan adalah petani menjual ke perantara pohon
sengon dalam bentuk belum dipanen, atau biasa disebut “jual berdiri”. Petani biasanya tidak mau repot, semua biaya memanenan ditanggung oleh perantara.
Fungsi Pengangkutan yaitu perantara menggunakan alat transportasi mobil pick up atau truk untuk mengangkut kayu Sengon dari kebun petani ke sawmill.
Fungsi Penanggungan Resiko yaitu perantara mengalami kerugian apabila dalam proses panen dan pengakutan kayu mengalami kerusakan. Atau kejadian lain
apabila mengalami keterlambatan pengiriman yang membuat sawmill menagih biaya kompensasi keterlambatan ke perantara. Namun tingkat penanggungan
resiko di perantara tidak sebesar penanggungan resiko yang dialami petani karena waktu kepemilikan perantara atas kayu sengon paling pendek diantara lembaga
pemasaran lainnya.
Fungsi penelitian pasar yaitu perantara aktif dalam mencari informasi kayu Sengon baik dari berbagai media cetak manpun dari informasi yang berkembang
di lokasi penelitian. Penelitian pasar ini untuk mengetahui harga dari kuantitas dan kualitas kayu sengon yang berlaku di pasar, serta informasi penting lain. Informasi
yang didapat selanjutnya disebar ke kelangan petani dengan tujuan petani menghasilkan kayu sengon sesuai dengan kuantitas dan kualitas yang diperlukan
sehingga secara langsung mendukung keberhasilan pemasaran pedagang. Fungsi Demand Creation yaitu perantara menciptakan permintaan dari
sawmill ataupun pembeli baru untuk kayu sengon. Fungsi demand Creation dilakukan dengan menawarkan kayu sengon ke beberapa pihak yang berpotensi
membelinya. Fungsi
pembiayaan yaitu
perantara mengalokasikan,
memperhitungkan dan mencari bantuan modal untuk membayar semua biaya yang timbul dari pemasaran kayu sengon. Adapun biaya yang timbul akibat
pelaksanaan fungsi pemasaran tersebut adalah biaya tenaga kerja, chainsaw dan biaya transportasi seperti yang disajikan pada tabel 10
Tabel 10. Marjin,Keuntungan dan Biaya Pemasaran Ditingkat Perantara Rupiahm3
Uraian Marjin
Pemasaran Biaya
Keuntungan Tenaga
Kerja Chainsaw
Transportasi Harga
306.184 58.894
18.940 23.000
205.351 100
19.23 6.19