Botani dan Ekologi Paraserianthes falcataria termasuk keluarga Leguminose sub-keluarga Penanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kayu Sengon Paraserianthes falcataria Budi 1992;10 menyatakan bahwa sengon merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh dengan cepat di daerah tropis. Untuk pertama kalinya pada tahun 1871, Teysmann menemukan tanaman sengon di pedalaman Pulau Banda, yang kemudian dibawa ke Kebun Raya Bogor. Dari kebun inilah kemudian sengon tersebar ke berbagai daerah dari mulai pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Irian Jaya. Pada saat ini sengon juga dijumpai di Negara Filipina, Malaysia, Srilanka, India. Dengan nama biasa atau nama ilmiah apapun yang dikenal, kayu sengon Paraserianthes falcataria L Nielsen merupakan pohon serbaguna yang berharga untuk daerah tropis beriklim lembab. Spesies ini juga merupakan salah satu species yang dapat digunakan sebagai kayu pulp, kayu bakar, pohon hias, naungan kopi, teh, dan ternak sapi dan produk kayu lainnya. Pemanfaatan potensial yang sedang diuji coba dalam penanaman hutan adalah dengan sistem tumpang sari.

2.1.1.1. Botani dan Ekologi Paraserianthes falcataria termasuk keluarga Leguminose sub-keluarga

Mimosoideae. Jenis ini sudah dikenal luas dengan nama yang lamanya, Albizia falcataria, atau juga pernah disebut A. moluccana dan A. Falcata “Falcate” artinya melengkung seperti sabit sesuai dengan bentuk daunnya. Ranting daun berpasang-pasangan, panjangnya antara 23-30 cm. bunganya berwarna putih gading, polongnya tipis, rata, panjang 10-13 cmm dengan lebar 2 cm. Falcataria termasuk pohon besar sehingga mencapai ketinggian 24-30 m, dengan diameter 80 cm. jika di tempat terbuka akan membentuk tajuk yang besar berbentuk payung. Pada penanaman sebanyak 1000-2000 pohonha, tajuk akan menyempit, karena membutuhkan cahaya. Setelah berumur 3-4 tahun akan memproduksi biji secara teratur dalam jumlah banyak. sengon tumbuh secara alami di Indonesia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon dari 10 ˚LS-30˚LU. Dalam habitat alamiahnya bisa tumbuh dari permukaan laut sampai 1200 m. dengan curah hujan 2000-4000 mm, serta musim kemarau kurang dari dua bulan dengan suhu antara 22 ˚C-34˚C. meski lebih menyukai tanah basa NAS 1983 dalam Budi 1992, namun dapat pula tumbuh dengan baik di tanah yang masam. Akar sengon relatif menguntungkan dibandingkan akar pohon lainnya. Akar tunggangnya cukup kuat menembus ke dalam tanah sementara itu akar rambutnya tidak terlalu besar, dan tidak semrawut. Akar rambut tersebut akan dimanfaatkan oleh pohon induknya untuk menyimpan zat nitrogen, oleh sebab itu tanah di sekitar pohon sengon akan menjadi subur Budi 1992;12

2.1.1.2. Penanaman

Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan biji. Biji tersebut dapat dibeli di penangkar benih, kios-kios pertanian, ataupun dicari dibawah pohon induk. Jumlah biji sengon sebanyak 42000 per kg dengan perkecambahan biji mudah dan hanya membutuhkan perendaman air semalam. Agar perkecambahan seragam, biji-biji tersebut dapat dimasukan dalam air panas atau dalam masam belerang pekat H2SO4 selama 10 menit, dilanjutkan dengan perendaman dalam air selama 15 menit. Anakan sengon ditanam setelah tiga bulan dipersemaian dan akan tumbuh dengan cepat di lahan NAS, 1983 dalam NFTA World Education. 1991;31 Penanaman sengon diawali dengan pengaturan jarak tanam dan pembuatan lubang tanam. Jarak tanam untuk produksi kayu pulp dengan waktu rotasi antara 6-8 tahun adalah 3m x 3m. jika diinginkan kayu tebangan untuk papan, pada umur 6-8 tahun tegakan dapat dijarangkan sampai 6m x 6m dan dipanen pada umur 15 tahun. Pada lahan yang lebih subur, umumnya jarak tanaman untuk produksi kayu pulp 4m x 4m. dari penelitian tentang jarak tanam yang lebih rapat ditemukan bahwa pertumbuhan dengan jarak 2m x 2m secara signifikan lebih cepat dibandingkan dengan jarak 1m x 1m. Adapun ukuran lubang tanam panjang 30cm x 30cm x 30cm. Budi 1992;17

2.1.1.3 Kegunaan