BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pemasaran kayu sengon pada periode bulan Februari hingga Maret 2011 di Kecamatan
Leuwisadeng Kabupaten Bogor , maka dapat disimpulkan bahwa: Terdapat 3 tiga saluran pemasaran di lokasi penelitian pada pemasaran kayu
sengon yaitu Saluran Pemasaran 1 terdiri dari Petani – Perantara – Sawmill - Material, Saluran Pemasaran 2 terdiri dari Petani – Sawmill - Material dan
Saluran Pemasaran 3 terdiri dari Petani – Perantara – Sawmill - Indutri Luar Daerah. Sehingga yang paling efisien adalah Saluran Pemasaran 2 yang
terdiri dari Petani - Sawmill – Material karena semakin sedikit rantai pemasaran semakin rendah biaya pemasarannnya
Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan lembaga pemasaran adalah: o
Fungsi pemasaran petani yaitu Pembelian, Penjualan, Pengambilan Pasar dan Penelitian Pasar
o Fungsi pemasaran perantara yaitu Pembelian,Penjualan, Pengangkutan,
Biaya Pemasaran, Pengambilan Resiko, Penelitian Pasar, Demand Creation
o Fungsi pemasaran sawmill yaitu Pembelian, Penjualan, Penyimpanan,
Pengangkutan, Standarisasi dan Grading, Pengambilan Resiko, Penelitian Pasar dan Demand Creation
Struktur pasar yang dihadapi oleh pemasaran kayu sengon dari Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor adalah pasar persaingan tidak sempurna.
Berdasarkan perbandingan jumlah petani dan jumlah perantara, sawmill ataupun material, struktur pasar yang terbentuk dari sisi petani adalah
oligopsoni. Jumlah petani yang lebih banyak daripada perantara, sawmill maupun material menyebabkan petani menjadi penerima harga price taker.
Pada tingkat pemasaran selanjutnya jumlah perantara lebih banyak daripada jumlah sawmill. Dengan demikian struktur pasar yang terbentuk adalah
monopsoni. Marjin Pemasaran yang diperoleh lembaga pemasaran yang terlibat adalah:
o Marjin Pemasaran perantara untuk saluran pemasaran 1 adalah sebesar
Rp.297.223m3, dan untuk saluran pemasaran 3 sebesar Rp.324.107m3. pada saluran pemasaran 2 tidak ada nilai marjinnya karena pada saluran ini
petani tidak melalui perantara dalam pendistribusian kayu ke sawmill o
Marjin pemasaran sawmill untuk pemasaran kayu sengon pada saluran pemasaran 1, saluran pemasaran 2 dan saluran pemasaran 3 adalah masing-
masing Rp.248.661m3, Rp.298.214m3 dan Rp.334.920m3. o
Total marjin pemasaran yang diperoleh dari saluran pemasaran kayu sengon Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor untuk saluran
pemasaran 1, saluran pemasaran 2 dan saluran pemasaran 3 adalah masing- masing Rp Rp.548.661m3, Rp.301.191m3 dan Rp.657.619m3. sehingga
dipastikan bahwa marjin pemasaran tertinggi dihasilkan oleh saluran
pemasaran 3 dan terendah saluran pemasaran 2. Sehingga saluran pemasaran 2 dinilai lebih efisien dibandingkan saluran pemasaran lainnya
Persentase bagian yang diperoleh petani farmer’s share atas pemasaran kayu sengon saluran pemasaran 1, saluran pemasaran 2 dan saluran
pemasaran 3 adalah masing 55,66, 74,9 dan 50,67 dari harga jualnya. Hal ini berarti farmer’s share tertinggi dihasilkan dari saluran pemasaran 2
dan terendah saluran pemasaran 3. hasil perhitungan menunjukan bahwa pemasaran kayu sengon saluran pemasaran 2 lebih efisien dibandingkan
saluran pemasaran lainnya.
5.2. Saran