diabaikan maka akan merusak dan mempersulit pola pikir mereka. Seperti halnya bagi pengemis yang meminta-minta hanya untuk kebutuhan hidupnya tanpa ingin
melakukan hal positif atau hal yang lebih bermanfaat lagi ini sangat merusak pola bagaimana mereka memahami hidup itu, padahal banyak kegiatan yang
membuat mereka manfaat dari pada mengemis tersebut. Memelihara keturunan Hifz al-Nasl, hal ini sangat penting sekali dalam Islam karena keturunan akan
membawa nama baik martabat. Dari sebagian para pengemis kebanyak melahirkan keturunan-keturan yang nantinya mereka akan mengikuti orang
taunya yang sebelumnya menjadi pengemis. Ini yang akan menyebabkan turunya moral bagi aga Islam jika keturunan mereka tidak dijaga dengan baik.
D. Penegakan Hukum Yang Mengatur kegiatan Mengemis
1. Perda
Untuk menghilangkan atau meminimalisasi pengemis dan pemulung, Dinas Sosial Kota Tangerang tengah menyiapkan regulasi berupa peraturan
daerah Perda tentang pembinaan pengemis dan pemulung. Hal ini disampaikan oleh Trisna Wijaya, Humas pemerintahan kota Tangerang kepada penulis.
Menurutnya, perda ini tidak hanya mengatur pembinaan, akan tetapi juga akan mengatur pelarangan kepada masyarakat untuk memberi uang kepada pengemis.
Masyarakat akan diajak untuk terbiasa memberi uang melalui lembaga-lembaga
resmi. Dalam Perda ini juga akan diatur sanksi bagi yang memberi uang kepada pengemis. Regulasi ini masih dalam tahapan internal.
34
Para pengemis yang melakukan aksi mereka di perempatan lampu merah dan memasuki kompleks perumahan dan perkantoran sudah dianggap merusak
pemandangan dan keindahan kota. Untuk menertibkan para pengemis, pemerintah kota Tangerang melakukan razia atau operasi penertiban pengemis
setiap akhir pekan. Bagi pengemis yang tertangkap mereka akan dipulangkan ke daerah asalnya.
35
Nampaknya, usaha yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang untuk menertibkan pengemis belum membuahkan hasil yang maksimal. Sampai saat
ini, di kota Tangerang, khususnya di perempatan lampu merah, lokasi-lokasi keramaian seperti mall dan terminal serta di halaman perkantoran masih sering
dijumpai para pengemis dengan berbagai macam aksinya. Selain itu, masyarakat pun masih banyak yang merasa iba kepada mereka
dan mengasihi mereka dengan memberikan santunan uang “sedekah” yang dapat menjadi pendapatan bagi mereka. Sebagaimana telah dijelaskan dalam sub bab
sebelumnya bahwa pendapatan dari hasil mengemis berkisar antara Rp. 15.000,- Rp. 50.000,- hari atau sekitar Rp. 450.000,-
– Rp. 1.500.000,- bulan. Ini
34
Wawancara pribadi dengan bapak Trisna Wijaya, Senin, 22 November 2010, pukul 13.00 WIB.
35
Wawancara pribadi dengan bapak Trisna Wijaya, Senin, 22 November 2010, pukul 13.00 WIB.
merupakan pendapatan yang cukup besar sehingga hal inilah yang menjadi salah satu faktor keberadaan mereka sulit dihilangkan.
2. Hukum Islam