10. Pemerintah Berorientasi Pasar : Mendongkrak perubahan
melalui pasar
Bahwa pemerintah perlu melakukan perubahan organisasi berdasarkan mekanisme pasar. Mekanisme pasar mempunyai banyak keunggulan dibanding
mekanisme administratif, pasar didesentralisasikan; mereka biasanya kompetitif; mereka mendukung pelanggan untuk membuat pilihan; dan mereka mengaitkan
sumber daya secara langsung kepada hasil. Pasar juga memberi respon terhadap perubahan yang cepat dengan segera. Namun mekanisme pasar juga memiliki
kelemahan, yang utama adalah kecenderungannya menghasilkan ketimpangan dalam akses terhadap pelayanan. Osborne, Gaebler, “Mewirausahakan Birokrasi
1.5.2. Kebijakan Publik
Kebijakan adalah suatu istilah yang menunjukkan adanya proses, karena merupakan hasil keputusan atau perbuatan yang mempunyai sifat untuk
dilaksanakan. Kebijakan karena merupakan hasil perbuatan atau pemikiran seseorang, maka mengandung berbagai macam kegiatan dan keputusan lainnya
yang berkaitan dengan terealisirnya tujuan kebijakan itu. Dalam hal ini juga, kebijakan publik sering dikenal dengan istilah public policy.
Menurut pendapat H. Hugh Heclo dalam Jones seperti yang dikutip Soenarko 2003 : 40 - 41 menjelaskan sebagai berikut :
- “Policy is a course of action intended to accomplish some end”
Terjemahan : Kebijakan adalah suatu arah kegiatan yang tertuju kepada tercapainya beberapa tujuan.
Heinz Eulau dan Kenneth Prewitt, dalam Jones seperti yang dikutip Soenarko2003; 41, juga mempunyai pendapat yang senada, ialah :
- “ Policy is defined as a standing decision characterized by behavioral
consistency and repetitiveness on the part of both those who makes it and those who abide by itu”.
Terjemahan : Kebijakan dapatlah diberi definisi sebagai suatu keputusan
Universitas Sumatera Utara
yang siap dilaksanakan dengan ciri adanya kemantapan perilaku dan berulangnya tindakan, baik oleh mereka yang membuatnya maupun oleh
mereka yang harus mematuhinya. Thomas R. Dye dalam Soenarko 2003 : 41 mengatakan :
“ Public Policy is whatever governments choose to do or not to do”. Terjemahan : Kebijakan pemerintah itu adalah apa saja yang ditetapkan
oleh Pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
Dari pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa kebijakan itu menggambarkan suatu arah kegiatan yang hendak dilakukan demi tercapainya
suatu tujuan. Sedangkan Anderson 1975 dalam Tangkilisan 2003; 2 memberikan
definisi kebijakan publik sebagai kebijakan-kebijakan yang dibangun oleh badan- badan dan pejabat-pejabat pemerintah, dimana implikasi dari kebijakan itu adalah:
1 kebijakan publik selalu mempunyai tujuan tertentu atau mempunyai tindakan- tindakan yang berorientasi pada tujuan; 2 kebijakan publik berisi tindakan-
tindakan pemerintah; 3 kebijakan publik merupakan apa yang benar-benar dilakukan oleh pemerintah, jadi bukan merupakan apa yang masih dimaksudkan
untuk dilakukan; 4 kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positif dalam arti merupakan tindakan pemerintah mengenai segala sesuatu masalah tertentu, atau
bersifat negatif dalam arti merupakan keputusan pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu; 5 kebijakan pemerintah setidak-tidaknya dalam arti yang
positif didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang bersifat mengikat dan memaksa.
Dan perlu diingat bahwa dalam mendefenisikan kebijakan harus tetap mempunyai pengertian mengenai apa yang sebenarnya dilakukan daripada
apa yang diusulkan dalam tindakan mengenai persoalan tertentu mengingat
Universitas Sumatera Utara
kebijakan merupakan suatu proses yang mencakup implementasi dan evaluasi. Oleh karena itu, defenisi mengenai kebijakan publik akan lebih tepat bila defenisi
tersebut mencakup pula arah tidakan atau apa yang dilakukan dan tidak semata- mata menyangkut usulan tindakan.
Lebih lanjut, Charles O. Jones 1977 dalam Tangkilisan 2003; 3 menjelaskan bahwa kebijakan terdiri dari komponen-komponen :
1. Goal atau tujuan yang diinginkan. 2. Plans atau proposal, yaitu pengertian yang spesifik untuk mencapai tujuan.
3. Program, yaitu upaya yang berwenang untuk mencapai tujuan. 4. Decision atau keputusan, yaitu tindakan-tindakan untuk menentukan tujuan,
membuat rencana, melaksanakan dan mengevaluasi program. 5. Efek, yaitu akibat-akibat dari program baik disengaja atau tidak, primer atau
sekunder. Mengingat di dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti tentang
penerapan konsep entrepreneurship dalam kebijakan pelayanan kesehatan, maka kebijakan yang akan dibahas adalah kebijakan pelayanan kesehatan.
1.5.3. Kebijakan Pelayanan Kesehatan :