Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Prestasi Kerja
pekerjaan promosi pekerjaan, kenaikan kompensasi, mutasi, dan pemberhentian kerja. Melalui proses penilaian kinerja dapat diketahui hasil
dari organisasional tersebut, tercapai atau tidak tercapainya tujuan organisasi.
Gambar 2.2 Hubungan Strategi Organisasional dengan Kinerja.
Sumber: Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia. Tidak jarang suatu perusahaan gagal dalam meningkatkan
produktivitas karena tidak menerapkan sistem manajemen kinerja yang baik, yang berakibat pada rendahnya kinerja karyawan pada periode tersebut.
22
Adapun istilah “penilaian kinerja”, Gibson dkk. menjelaskan bahwa penilaian kinerja adalah hasil pekerjaan yang berhubungan dengan tujuan
organisasi, seperti kualitas, efesiensi, dan kriteria efektivitas lainnya.
23
22
Wilson Bangun, Manajemen Sumber..., h. 230. Strategi
Organisasional Manajemen Kinerja
1. Identifikasi tingkat kinerja yang
diharapkan 2. Menentukan ukuran
kinerja 3. Memberikan umpan
balik atas kinerja karyawan
4. Memberikan bimbingan yang
sesuai 5. Memberikan
tindakan yang sesuai Penilaian
Kinerja Akibat
Penilaian Kinerja
Tujuan Organisasional
TercapaiTidak Tercapai
Darsono dan Tjatjuk Siswandoko menjelaskan bahwa penilaian kinerja adalah kegiatan mengukur dan menilai prestasi kerja. Tujuan
utamanya adalah memberikan informasi kepada manajemen untuk mengambil
keputusan, keputusan
dalam merumuskan
dan mengimplementasikan strategi.
24
Pada umumnya sistem penilaian kinerja karyawan masih digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan perilaku karyawan, membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi, dan penempatan karyawan pada posisi yang sesuai serta
memenuhi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan yang bersangkutan.
25
Untuk memudahkan penilaian kinerja karyawan, standar pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas. Suatu pekerjaan dapat diukur
melalui jumlah, kualitas, ketepatan waktu mengerjakannya, kehadirannya, kemampuan bekerja sama yang dituntut suatu pekerjaan tertentu.
a. Jumlah Pekerjaan. Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang
dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang
berbeda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun kemampuan yang
sesuai. Berdasarkan persyaratan pekerjaan tersebut dapat diketahui
23
James L. Gibson, John M. Ivancevich, James H. Donnelly, Jr., dan Robert Konopaske, Organizations: Behavior Structure Processes, New York: McGraw-Hill Education, 2006, h. 372.
24
Darsono P dan Tjatjuk Siswandoko, Manajemen Sumber..., h. 245.
25
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009,
h. 548.
jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakannya, atau setiap karyawan dapat mengerjakan berapa unit pekerjaan.
b. Kualitas Pekerjaan. Setiap karyawan dalam perusahaan harus
memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan ekerjaan sesuai kualitas yang dituntut suatu pekerjaan tertentu. Setiap pekerjaan
mempunyai standar kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat mengerjakannya sesuai ketentuan. Karyawan
memiliki kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai persyaratan kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut.
c. Ketepatan Waktu. Setiap pekerjaan memiliki karakteristik yang
berbeda, untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila
pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada bagian lain, sehingga mempengaruhi
jumlah dan kualitas haisl pekerjaan. d.
Kehadiran. Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawna dalam mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan.
Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.
e. Kemampuan Kerja Sama. Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan
oleh satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih,
sehingga membutuhkan kerja sama antar karyawan sangat dibutuhkan.