Untuk mengetahui persamaan regresi, maka dihitung terlebih dahulu harga a dan b. Perhitungan koefisien regresi dalam
penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS, maka didapat harga a = 31,665 dan harga b = 0,691, sehingga persamaan regresi yang
digunakan ialah Y = 31,7 + 0,7 X. b.
Uji F Untuk mengetahui korelasi antara imbalan kerja dengan
kinerja karyawan, peneliti melakukan pengujian keberatian regresi dengan menentukan nilai uji F. Hasil output uji F dapat di
lihat pada tabel ANOVA. Kriteria yang digunakan dalam uji ini ialah jika nilai F hitung lebih besar atau sama dengan = nilai
F tabel maka H
o
ditolak dan Ha diterima, selain itu peneliti juga membandingkan nilai
pada kolom Sig. dengan tingkat yang digunakan adalah 0.05. jika nilai
lebih kecil dari pada tingkat maka H
ditolak dan Ha diterima, sebaliknya jika jika nilai lebih
besar dari pada tingkat maka H
diterima dan Ha ditolak. Rumusan hipotesis pengaruh X terhadap Y uji F ialah:
Ho : = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Ha : 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji t Uji Parsial
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen imbalan terhadap variabel dependen kinerja secara
terpisah atau parsial. Uji t dicari dengan rumus sebagai berikut:
√
Keterangan: t = Distribusi student
r = Koefisien korelasi N = Number of case
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel independen secara terpisah terhadap variabel dependen, maka
peneliti membandingkan harga t hitung dengan harga t tabel. Adapun nilai koefesien korelasi didapat melalui aplikasi SPSS
sebesar 0,644. Uji t ini menentukan nilai t hitung berada di daerah
penerimaan H
o
atau penolakan H
o
. Kriteria yang digunakan ialah jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka H
o
ditolak dan H
a
diterima atau jatuh pada daerah penolakan H
o
, sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel maka H
o
diterima dan H
a
ditolak atau jatuh pada penerimaan H
o
. Taraf signifikansi alfa yang peneliti gunakan adalah 5 serta db = n
– 2 = 31 – 2 = 29.
Rumusan hipotesis penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antarapemberian
imbalan terhadap kinerja karyawan PT. BPR Syariah Amanah Ummah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian imbalan terhadap kinerja karyawan PT. BPR Syariah
Amanah Ummah.
I. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1.
Imbalan X
1
Imbalan merupakan suatu bentuk balas jasa yang diterima pegawai atas perkerjaan mereka sebagai kontribusi jasa terhadap suatu
organisasi. Imbalan terbagi menjadi dua bentuk yakni imbalan dalam bentuk finansial dan nonfinansial, adapun imbalan finansial ini terdiri
dari imbalan finansial langsung dan imbalan finansial tidak langsung. Imbalan finansial langsung terdiri dari gaji, upah, insentif, bonus.
Sedangkan imbalan finansial tidak langsung terdiri dari tunjangan jabatan, tunjangan kesehatan, tunjangan hari tua, dan berbagai
tunjangan lainnya. Imbalan non finansial berupa pengembangan karir, penghargaan, pujian, promosi jabatan, fasilitas, rekan kerja yang
menyenangkan, serta sikap pimpinan yang baik. Dalam penelitian ini, imbalan difokuskan pada penerimaan gajihonor, promosi jabatan,
fasilitas, tunjangan, bonus, sikap pimpinan terhadap karyawan, penghargaan terhadap prestasi, rekan kerja, dan pengembangan karir.
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Imbalan Dimensi
Sub Dimensi Sub-sub dimensi
1. Imbalan Finansial
1.1. Gajihonor a. Besar gaji sesuai dengan
kinerja karyawan b. Besar gaji sesuai dengan
jenjang pendidikan karyawan
c. Gaji yang diterima mencukupi kebutuhan
hidup d. Gaji diterima tepat waktu
e. Kenaikan gaji sesuai dengan harapan karyawan
1.2. Tunjangan a. Tunjangan diberikan
berdasarkan jabatan karyawan
b. Tunjangan yang diberikan sudah memuaskan
1.3. Bonus a. Bonus diberikan
berdasarkan prestasi kerja
b. Bonus diberikan secara berkala
c. Merasa puas dan senang dengan bonus yang diterima
2. Imbalan Non
Finansial 2.1. Fasilitas
a. Ruang kerja yang nyaman membuat karyawan betah
untuk bekerja 2.2. Promosi
Jabatan a. Pernah mendapatkan
promosi jabatan b. Promosi jabatan yang
dilakukan sudah memuaskan
2.3. Sikap pimpinan
terhadap karyawan
a. Karyawan diberikan kepercayaan dalam
menyelesaikan pekerjaannya
b. Pimpinan memberikan apresiasi saat karyawan
berkerja dengan baik c. Gagasan karyawan selalu
diterima dengan baik 2.4.Penghargaan
terhadap a. Pernah mendapat
penghargaan sebagai
prestasi karyawan teladan
b. Mendapat pengakuan dari perusahaan saat berkerja
dengan baik c. Penghargaan memacu
motivasi bekerja 2.5. Rekan kerja
a. Merasa senang bekerja dengan rekan kerja saat ini
b. Terjalin persahabatan 2.6.Pengembangan
Karir a. Perusahaan membantu
pengembangan karir karyawan
b. Setiap karyawan mendapatkan kesempatan
yang sama untuk mengembangkan karir
2. Kinerja Karyawan Y
Kinerja atau performance merupakan hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekolompok orang dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Aspek-aspek yang menjadi ukuran kinerja bagi
karyawan dalam fokus penelitian ini ialah Bekerja untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi, Kompeten dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawabnya, Bersemangat dalam melakukan aktivitas
kerja, Menyelesaikan tugas sesuai dengan standar yang ditentukan, Menggunakan sarana dan prasarana dalam melaksanakan tugas,
Meningkatkan prestasi kerja, Menjalin kerja sama yang baik dengan rekan kerja.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Karyawan Dimensi
Sub Dimensi Sub-sub dimensi
1. Kinerja Karyawan
1.1 Bekerja untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan organisasi
a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan tugas dan
tanggung jawab b. Memahami pedoman kerja
di dalam perusahaan c. Memahami tugas pokok
dan fungsi jabatan d. Memiliki komitmen
terhadap pelaksanaan tugas jabatannya
2.2 Kompeten dalam
melaksanakan tugas sesuai
a. Tetap bekerja dengan baik walaupun tidak ada atasan
b. Membuat target pencapaian kinerja
tanggung jawabnya
c. Semua tugas dapat dikerjakan dengan baik
d. Pengetahuan yang dimiliki memudahkan pekerjaan
2.3 Memiliki motivasi dalam
bekerja a. Tanggung jawab terhadap
perusahaan memotivasi dalam bekerja
b. Pimpinan memotivasi untuk bekerja lebih baik dari
sebelumnya c. Bersemangat melakukan
pekerjaan dengan baik untuk meraih keberhasilan
perusahaan d. Adanya respon balik dari
perusahaan, dapat memotivasi untuk
meningkatkan kinerja e. Pekerjaan selalu selesai
tepat pada waktunya 2.4 Menggunakan
sarana dan prasarana dalam
a. Mampu menggunakan semua fasilitas perusahaan
yang menunjang kerja
melaksanakan tugas
2.5 Meningkatkan prestasi kerja
a. Ingin meningkatkan kinerja agar menjadi karyawan
terbaik di perusahaan b. Hasil pekerjaan semakin
baik dari waktu ke waktu 2.6 Menjalin kerja
sama yang baik dengan rekan
kerja a. Hubungan yang baik
dengan rekan kerja dapat membantu meningkatkan
kinerja b. Kerja sama yang baik di
lingkungan kerja dapat menciptakan kinerja yang
lebih baik c. Keharmonisan dengan
sesama karyawan dapat meningkatkan kinerja
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum BPRS Amanah Ummah
1. Sejarah Pendirian
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah atau dikenal dengan BPR Syariah Amanah Ummah adalah salah satu BPR yang
beroperasi berdasarkan prinsip syariah, yang pertama kali didirikan di Kabupaten Bogor, yang salah satu tujuan utamanya adalah
menumbuhkan kembangkan ekonomi masyarakat terutama UMKM atas dasar syari’ah Islam sebagaimana telah diatur dalam No. 7 tahun 1992,
dirubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 dan diganti dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Bank Syariah
dan Peraturan Bank Indonesia. Bapak KH. Sholeh Iskandar Alm. ialah seorang ulama dan
cendekiawan yang pada saat itu sebagai Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren BKSPP Jawa Barat, beliaulah yang memprakarsai
awal mula berdirinya BPR Syariah Amanah Ummah. Menurut beliau ada kebutuhan dan keharusan agar umat Islam memulai memikirkan
untuk memiliki lembaga keuangan sebagai media memberdayakan ekonomi secara syariah, ditengah-tengah sudah mengakar kuatnya
praktek sistem ekonomi yang kapitalistik dan layanan transaksi sistem perbankan konvensional yang ribawi. Untuk mewujudkan pemikiran
67
tersebut, awal januari 1991 beliau secara resmi mengundang sejumlah ulama cendekiawan dan pengusaha muslim untuk mendiskusikan
pendirian lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar syariah islam. Mengingat pada saat itu belum ada peraturan resmi tentang
lembaga keuangan Islam, maka dibentuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang berupa gerakan simpan pinjam yang diberi nama
“Koperasi Ikhwanul Muslimin”. Seiring dengan pendirian Koperasi Ikhwanul Muslimin tersebut, pada pertengahan Januari 1991 diperoleh
informasi bahwa Bandung Jawa Barat telah bediri Bank Perkreditan Rakyat yang beroperasi berdasarkan syariah.
Sebagai respon terhadap informasi dari Bandung tersebut, beliau menetapkan pilihan bahwa di Bogor harus melakukan hal yang sama
yaitu mendirikan dan memiliki lembaga perbankan berupa Bank Perkreditan Rakyat BPR, maka pada awal Pebruari 1991 dibentuk tim
untuk menyusun proposal pendirian Bank Syariah, pada bulan Juli 1991 proposal diajukan ke Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Badan hukum BPR Amanah Ummah adalah Perseroan Terbatas PT , dibuat dihadapan Rahayu Beny Sofyan, SH, Notaris di Bogor,
disyahkan oleh Menteri Kehakiman No. C2- 1340.HT.01.01 TH’92,
diumumkan dalam Berita Negara No.29 tanggal 10 April 1992. Ijin Persetujuan Prinsip Nomor : S.2160MK.131991, diperoleh pada
tanggal 16 Desember 1991 dari Departemen Keuangan Republik
Indonesia. Ijin OperasionalIjin Usaha Nomor : Kep-187KM.131992 yang diresmikan oleh Bupati Bogor.
Karena semula ijin yang diperbolehkan dan diperoleh oleh BPRS Amanah Ummah adalah pendirian BPR Konvensional, maka telah
dilakukan penyesuaian Ijin Usaha berdasarkan prinsip Bagi Hasil dan karenanya telah dirubah Akta perseroan dengan Akta No.1 tanggal 5
Maret 1994 dihadapan Rahayu Beny Sofyan, SH, Notaris di Bogor, dan disetujui oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia Nomor: S-
823MK.171994.
2. Visi dan Misi
Visi BPR Syariah Amanah Ummah adalah
“Menjadi BPR Syariah pilihan ummat yang Amanah dan Profesional”
Misi BPR Syariah Amanah Ummah adalah
“Membangun kualitas kehidupan ummat melalui perbankan syariah”
3. Motto dan Budaya Perusahaan
Motto BPR Syariah Amanah Ummah adalah
“Meraih laba - Menepis Riba - Mengundang Berkah”
Budaya Perusahaan BPR Syariah Amanah Ummah adalah
“Pelayanan Cepat - Amanah dan Profesional”
4. Data Karakteristik Karyawan BPRS Amanah Ummah
Gambaran umum karakteristik karyawan BPRS Amanah Ummah, sebagai berikut:
a Jenis Kelamin
Komposisi karyawan BPRS Amanah Ummah menurut jenis kelaminnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Responden Menurut Jenis Kelamin
No Kriteria
F 1
Laki-laki 35
68,63 2
Perempuan 16
31,37 Total
51 100
Sumber: Laporan Keuangan Tahun 2015 BPRS Amanah Ummah
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa karyawan BPR Syariah Amananh Ummah lebih banyak laki-laki yakni 35 orang atau
68,63. Sedangkan perempuan hanya berjumlah 16 orang atau 31,37.
b Jenjang Pendidikan
Komposisi karyawan BPRS Amanah Ummah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Responden Menurut Jenis Pendidikan
No Kriteria
F 1.
SLTA 15
29,41 2.
D3 5
9,80 3.
S1 31
60,79 Total
51 100
Sumber: Laporan Keuangan Tahun 2015 BPRS Amanah Ummah