Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR,

nilainya sudah memenuhi ketuntasan belajar dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 89,74. Dari penghitungan uji Z rerata tunggal juga diperoleh hasil bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dari pretes ke postes. Berdasarkan skor gain ternormalisasi sebesar 0,44 efektivitas pembelajaran dikategorikan kedalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang dikembangkan pada penelitian ini cukup efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep Reproduksi Vegetatif Alami Tumbuhan di SMPN 2 Cimalaka. 47 Zulfah dalam skripsinya yang berjudul “Meningkatkan Kualitas pembelajaran Materi pengelolaan Lingkungan Dengan pendekatan JAS melaluli pembelajaran Kooperatif tife Think-Pair-Share dan penilaian Autentik Di SMPN 37 Semarang” menyatakan bahwa Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan yaitu pembelajaran materi Pengelolaan Lingkungan dengan penerapan pendekatan JAS melalui pembelajaran kooperatif TPS dan penilaian autentik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas VII D SMPN 37 Semarang. 48

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan adalah transfer pengetahuan dan nilai knowledge and value. Proses transfer tersebut akan berjalan dengan optimal jika proses belajar mengajar berjalan dengan kondisi yang kondusif, dimana faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti kepribadian guru, anak didik itu sendiri, suasana kelas, model pengajaran. Pembelajaran Biologi diharapkan dapat mengembangkan kognitif siswa. Siswa diharapkan menjadi pembelajar, penalar, dan pemecah masalah yang baik. Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan sikap berpikir kritis dalam setiap diri siswa Berpikir kritis diperlukan untuk mengembangkan 47 Yeti Sulastri, Diana Rochintaniawati, Jurnal Pengajaran MIPA, Vol. 13 No. 1 April 2009 ,hlm.20. 48 Zulfah, Meningkatkan Kualitas pembelajaran Materi Pengelolaan Lingkungan Dengan Pendekatan JAS Melaluli Pembelajaran Kooperatif tife Think-Pair-Share Dan Penilaian Autentik Di SMPN 37 Semarang, Skripsi Universitas Negeri Semarang 2006.hlm.59. Diakses 2 maret 2010. Tersedia:httparrifadholi.blogspot.com.201009. ilmu pengetahuan, sehingga pengetahuan yang didapat tidak mengalami stagnasi, dan akan selalu berkembang. Berpikir kritis diperlukan siswa dalam menganalisa suatu masalah. Pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami alam semesta secara sistematis, dalam pembelajaran biologi siswa tidakhanya diharapkan mampu menguasai fakta-fakta, konsep-konsep maupun prinsip- prinsip saja melainkan merupakan suatu proses penemuan, sehingga dalam mengembangkan pembelajaran biologi dikelas hendaknya ada keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran untuk menemukan sendiri pengetahuan melalui interaksinya dalam lingkungan. Oleh Karena itu dalam proses pembelajaran seorang guru harus dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa, seperti dengan menerapkan proses belajar bersama dengan teman sebaya dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif CooperativeLearning dalam proses pembelajaran di kelas, siswa diberi kesempatan bersamadengan teman-teman sekelompoknya untuk saling belajar secara berkelanjutan, mereka dibiasakan saling bekerjasama dalam proses belajar. Pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw membantu siswa untuk menemukan dan memahani konsep-konsep materi dalam pelajaran yang digalinya melalui kelompok belajar dan bisa mengajarkannya kepada siswa yang lainnya. Sedangkan pembelajaran kooperatif tipe TPS membantu mengkonstruk pemikiran siswa dan siswa lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu. Sedangkan posisi guru pada pembelajaran ini berfungsi sebagai fasilitator mengontrol dan mengawasi serta membimbing siswa dalam berdiskusi sehingga tidak terjadinya pembelajaran yang satu arah. Dengan demikian diduga bahwa hasil belajar kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran kooperatif tipe TPS memiliki perbedaan. Hasil belajar jigsaw lebih baik dari pada TPS.

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar kimia siswa antara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan TPS

2 6 151

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Strategi Peta Konsep (Concept MAP) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

0 25 295

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM DI KELAS

0 2 15