Galih Bakery mempunyai beberapa alat dan mesin yang digunakan untuk mendukung kegiatan produksi roti mereka. Alat dan mesin tersebut antara lain
mesin pencampur mixer, mesin penggulung roti tawar, mesin press roti manis, dan oven. Alat dan mesin yang dimiliki oleh Galih Bakery telah tersaji
pada Tabel 8. Tabel 8. Alat dan Mesin Produksi Roti pada Galih Bakery
No. Keterangan
Jumlah Buah Set
1. Mesin pencampur mixer besar
1 2.
Mesin pencampur mixer kecil 1
3. Mesin penggiling adonan dough moulder
1 4.
Mesin pemipih adonan dough sheeter 1
5. Meja make-up
2 6.
Oven gas 2
7. Kompor
1 8.
Timbangan 1
9. Wajan
3 10.
Cetakan tawar besar 165
11. Cetakan tawar kotak
86 12.
Cetakan tawar bundar 24
13. Loyang besar
8 14.
Loyang sedang 30
15. Loyang kecil
22 16.
Ember 2
17. Pisau pipih
2
4.3.3. Penjualan
Galih Bakery menjual roti yang diproduksinya melalui sales yang berjumlah 13 orang. Sales tersebut menjual roti disekitar wilayah Ciledug dengan
menggunakan gerobak sepeda. Wilayah penjualan Galih Bakery antara lain Kreo, Taman Asri, Inpres, Cipadu, Deplu, Petukangan, Mencong, Gaga, dan Taman
Safari. Secara rinci, wilayah penjualan roti Galih Bakery tersaji pada Tabel 9.
47
Tabel 9. Wilayah Penjualan Roti Galih Bakery
No. Nama Pedagang
Wilayah Penjualan
1. Fakih
Kreo 2.
Iwan Taman Asri
3. Umar
Inpres 4.
Asep Cipadu
5. Karyat
Deplu 6.
Acang Petukangan
7. Uding
Mencong 8.
Among Deplu
9. Pipih
Ciledug 10. Hanim
Ciledug 11. Ukat
Gaga 12. Jepri
Taman Safari 13. Sanan
Petukangan
Sistem penjualan yang dilakukan oleh Galih Bakery adalah sistem putus, artinya sales mendapatkan roti untuk dijual dengan cara membeli. Apabila
roti tidak habis dijual, resiko tersebut ditanggung oleh pihak sales. Selain dijual keliling, Galih Bakery juga menerima pesanan roti baik dari perusahaan
maupun dari perorangan, salah satunya dari RS. Pelni, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Galih Bakery mengirim ke RS. Pelni sebanyak 90
buah roti setiap seminggu sekali dan 1160 buah setiap sebulan sekali. Galih Bakery pernah membuka toko roti yang lokasinya berdekatan
dengan tempat produksi, tetapi tidak berlangsung lama karena tingkat penjualan yang kurang bagus.
48
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Penerapan Manajemen Mutu Terpadu Pada Galih Bakery 5.1.1. Pengendalian Mutu
Galih Bakery telah menetapkan atribut mutu roti mereka walaupun atribut mutu yang diterapkan belum sesuai dengan syarat mutu roti sesuai dengan Standar
Industri Indonesia SII. Standar Industri Indonesia SII mensyaratkan mutu roti dalam 8 delapan parameter, mulai dari kadar air, kadar abu, hingga kandungan
bahan pengawet yang terdapat pada roti. Secara rinci syarat mutu roti berdasarkan SII tersaji pada Lampiran 6.
Galih Bakery menerapkan atribut mutu roti mereka berdasarkan 3 tiga aspek yaitu rasa, aroma, dan penampilan. Roti yang diproduksi Galih Bakery
harus memiliki rasa yang enak, empuk dengan aroma yang wangi serta dilengkapi dengan penampilan yang menarik, misalnya warna roti harus coklat keemasan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian mutu agar atribut mutu yang telah ditetapkan sebelumnya dapat terpenuhi.
Pengendalian mutu produksi merupakan suatu hal yang sangat penting demi menjaga keberhasilan pencapaian mutu sesuai standar perencanaannya,
mencegah serta memperkecil kerusakan produk. Proses pengendalian mutu pada Galih Bakery terdiri dari tiga tahap. Tahap yang pertama yaitu pengendalian mutu
bahan baku, tahap yang kedua yaitu pengendalian mutu proses, dan tahap yang terakhir adalah pengendalian mutu produk akhir.