37 didukung  pula  dengan  total  quality  reward  yang  mengaitkan  sistem
penilaian  kinerja  dan  kompensasi  dengan  konstribusi  setiap  karyawan dalam penyempurnaan kualitas dan peningkatan kepuasan pelanggan.
F. Citra Merek Brand Image
1.  Pengertian Citra Merek Menurut  Rangkuti  2002  :  244  dalam  citra  merek  merupakan
sekumpulan  asosiasi  merek  yang  terbentuk  dan  melekat  di  benak pelanggan,  pelanggan  yang  terbiasa  menggunakan  merek  tertentu
cenderung  memiliki  konsistensi  kepada  merek  tersebut.  Sedangkan menurut  Kotler  2002  mendefinisikan  citra  merek  sebagai  seperangkat
dan keyakinan ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra tersebut.
Dari  pengertian  di  atas,  dapat  di  rumuskan  bahwa  citra  merek brand  image  merupakan  hasil  persepsi  dan  pemahaman  konsumen
mengenai  merek suatu produk  yang di  lihat,  dipikirkan dan dibayangkan. Dengan  menciptakan  brand  image  yang  tepat  untuk  suatu  produk,  tentu
akan  sangat  berguna  bagi  pemasar,  karena  brand  image  akan mempengaruhi penilaian konsumen atas alternatif brand yang di harapkan.
Dalam Wahyu Ariadi, 2010 : 40 Brand image sangat penting dan berguna untuk strategi pemasaran diantaranya, yaitu :
38 a.  Image dapat dibuat sebagai tujuan dalam strategi pemasaran.
b.  Image dapat dipakai sebagai suatu dasar untuk bersaing dengan merek lain dari produk yang sejenis.
c.  Citra merek juga dapat membantu membaharui penjualan suatu merek. d.  Citra  merek  dapat  digunakan  untuk  mengevaluasi  efek  kualitas  dari
strategi pemasaran. e.  Citra  merek  dapat  dihasilkan  dari  faktor-faktor  lain,  diluar  usaha
sebagai strategi pemasaran. Jadi  keberadaan  citra  merek  tidak  dapat  dipungkiri  lagi  telah
menjadi sangat penting bagi perusahaan. Citra merek telah menjadi sangat penting  bagi  perusahaan.  Citra  merek  dari  suatu  produk  yang  baik  akan
mendorong  para  calon  pembeli  untuk  membeli  produk  tersebut  dari  pada membeli  produk  yang  sama  dengan  merek  lain  dan  perusahaan  harus
mengusahakan  cara-cara  tertentu  agar  dapat  mempengaruhi  citra  merek tersebut  agar  menjadi  positif  di  mata  konsumen,  baik  dalam  rangka
meningkatkan maupun mempertahankannya 2.  Pengukuran Citra Merek Berdasarkan Aspek Sebuah Merek
Selanjutnya  menurut  Keller  2003  :  56  bahwa  pengukuran  citra merek  dapat  di  lakukan  berdasarkan  pada  aspek  sebuah  merek,  yaitu
Strength, Uniqueness, dan Favorable. a.  Kekuatan Strength
Strengh  mengarah  pada  berbagai  keunggulan –  keunggulan  yang  di
miliki  merek  bersangkutan  yang  bersifat  fisik,  dan  tidak  di  temukan
39 pada  merek  lainnya.  Keunggulan  merek  itu  mengacu  pada  atribut
– atribut fisik atas merek bersangkutan sehingga bisa di anggap sebagai
sebuah kelebihan dibandingkan merek lainnya. b.  Keunikan Uniqueness
Sedangkan uniqueness adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek  di  antara  merek-merek  lain.  Kesan  ini  muncul  dari  atribut
produk.  Kesan  unik  berarti  terdapat  differensiasi  antara  produk  satu dengan produk lainnya.
c. Favorable
Favorable  mengarah  pada  kemampuan  merek  untuk  mudah  di  ingat oleh pelanggan. Termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain :
kemudahan merek untuk di ucapkan, kemampuan merek untuk tetap di ingat pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan di benak pelanggan
dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek bersangkutan.
G. Loyalitas Pelanggan Customer Loyality