Penyakit Infeksi Pada Balita Jumlah Anggota Keluarga

Anak balita merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Karena makanan memberikan sejumlah zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang pada setiap tingkat perkembangan dan usia, yaitu masa bayi, masa balita dan masa usia prasekolah. Pemilihan makanan yang tepat dan benar, bukan saja akan menjamin kecukupan gizi bagi tumbuh kembang fisik, tetapi juga perkembangan sosial, psikologis dan emosional. Hasil ini sejalan dengan hasil Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa keseriusan masalah gizi menjadi lebih jelas terjadi pada kelompok umur 12-47 bulan, karena pada kelompok ini merupakan periode pertumbuhan kritis dimana terjadi kegagalan pertumbuhan growth failure. Kejadian masalah gizi pada kelompok umur tersebut yang tinggal didaerah desa lebih tinggi dibandingkan dengan kota. Dengan demikian usia 12-47 bulan merupakan usia rawan untuk menderita gizi kurang. Karena semakin bertambah umur anak balita, berarti semakin besar pula kebutuhan zat gizi bagi anak balita tersebut.

7. Penyakit Infeksi Pada Balita

Hasil ini menunjukkan bahwa anak balita yang mengalami masalah gizi beresiko menderita penyakit infeksi. Keberadaan penyakit infeksi pada balita mengakibatkan balita kehilangan nafsu makan, sehingga balita sering menolak makan yang berarti asupan zat gizi juga tidak ada. Apalagi infeksi yang disertai muntah yang menghilangkan zat gizi yang ada pada balita. Penyakit infeksi dapat berpengaruh negatif terhadap daya tahan tubuh abak balita, karena penyakit infeksi dapat menurunkan nafsu makan sehingga konsumsi makanan menurun. Padahal kebutuhan gizi anak pada waktu sakit justru meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang Tahun 2009 persentase balita yang menderita penyakit infeksi berat sebanyak 14 balita 13.1 dan yang menderita penyakit infeksi ringan sebanyak 93 balita atau sebesar 86.9. Pada penelitian ini, jenis penyakit infeksi yang banyak diderita yaitu penyakit infeksi ringan seperti batuk, pilek, dan demam. Tetapi menurut Depkes RI 2005 penyakit infeksi yang sering diderita adalah diare 7.52, demam thipoid 3.155 dan demam dengue 3.01. Sedangkan Malta 1992 menemukan bahwa panas, diare, dan batuk merupakan gejala yang paling sering ditemui bayi diatas 6 bulan. Sehingga dapat dijelaskan bahwa apabila anak kurang gizi menderita penyakit infeksi, maka gangguan pertumbuhan dan perkembangan semakin besar.

8. Jumlah Anggota Keluarga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita yang mengalami gizi kurang di Klinik Gizi Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang tahun 2009 berasal dari keluarga yang jumlah anggota keluarganya kurang dari sama dengan 6 orang ≤ 6 orang sebesar 70.1. Jumlah anggota keluarga dapat mempengaruhi status gizi anak balita dalam rumah tangga yang bersangkutan. Jumlah anggota keluarga yang semakin besar tanpa diikuti oleh peningkatan jumlah pendapatan akan memperburuk status gizi keluarga secara keseluruhan. Karena jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima oleh anak. Lebih-lebih jika jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan sosial ekonominya kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan perumahan pun tidak terpenuhi. Sehingga jumlah saudara sangat berpengaruh terhadap status gizi anak.

9. Pengetahuan Ibu