Dari tabel 5.1.6 diketahui bahwa balita yang menderita gizi kurang lebih banyak mengalami penyakit infeksi ringan yaitu sebanyak 53 balita
atau sekitar 57 dibandingkan dengan balita yang gizi baik yaitu sebanyak 40 balita atau sekitar 43.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai P 1.000. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
bemakna secara statistik antara penyakit infeksi dengan status gizi balita di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang tahun 2009.
7. Hubungan Jumlah Anggota Keluarga Dengan Status Gizi Balita
Hubungan antara jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang tahun 2009
dapat dilihat pada tabel 5.1.7 berikut ini.
Tabel 5.1.7 Analisa Hubungan Antara Jumlah Anggota Keluarga Dengan Status
Gizi Balita di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang Tahun 2009
Status Gizi
Jumlah Anggota
Keluarga Kategori
Baik Kurang Jumlah
OR 95 CI
P- value
n n
n
1.148 0.496-
2.660 0.913
≤ 6 orang
33 44.0
42 56.0
75 100
7 orang
13 40.6
19 59.4
32 100
Total 46
43.0 61
57.0 107
100
Dari tabel 5.1.7 menunjukkan bahwa balita yang menderita gizi kurang lebih banyak pada jumlah anggota keluarga kurang dari sama dengan 6
orang ≤ 6 orang yaitu sebanyak 42 balita. Dengan menggunakan uji chi-
square diperoleh nilai P 0.913. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang bemakna secara statistik antara jumlah anggota keluarga dengan status gizi balita di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan
Kabupaten Tangerang tahun 2009.
8. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita
Hubungan antara pengetahuan dengan status gizi balita di Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang tahun 2009 dapat dilihat
pada tabel 5.1.8 berikut ini.
Tabel 5.1.8 Analisa Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Status Gizi Balita di
Puskesmas Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang Tahun 2009
Status Gizi
Pengetahuan Kategori
Baik Kurang
Jumlah P-value
n n
n 0.350
Rendah
3 100
3 100
Tinggi
46 44.2
58 55.8
104 100
Total 46
43.0 61
57.0 107
100
Dari tabel 5.1.8 menunjukkan bahwa balita yang menderita gizi kurang lebih banyak dari orang tua yang pengetahuannya tinggi yaitu sebanyak 58
balita daripada orang tua yang pengetahuannya rendah yaitu sebanyak 3 balita. Dengan perhitungan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai P
0.350. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bemakna secara statistik antara pengetahuan dengan status gizi balita di Puskesmas
Sepatan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang tahun 2009.
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur untuk atau dikumpulkan
secara simultan dalam waktu yang bersamaan. Penggunaan desain ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat mengetahui hubungan kausal dari
masing-masing variabel. Akan tetapi desain ini memiliki keunggulan antara lain cepat dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar Pratiknya, 2003.
Kerangka konsep pada penelitian ini hanya menghubungkan beberapa faktor yang dapat berhubungan dengan status gizi balita yaitu pendidikan ibu,
pengetahuan ibu tentang gizi, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin anak, umur balita dan penyakit infeksi.
Sedangkan faktor-faktor lainnya tidak diteliti. Sehingga apabila tidak ditemukan adanya hubungan antara status gizi dengan faktor
–faktor tersebut, maka ada kemungkinan status gizi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti.