commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian harus bermanfaat terhadap para pembaca maupun peneliti sendiri. Adapun manfaat yang diharapkan adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan pengetahuan kepada pendidik untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar melalui model
pembelajaran kontekstual dan menambah pengembangan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, aktif dan menyenangkan.
b. Membantu pembinaan murid untuk meningkatkan keterampilan atau kemampuan menulis deskripsi dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui
model pembelajaran kontekstual.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis dapat bermanfaat : a. Bagi Guru
Bagi guru hasil penelitian ini bermanfaat untuk memecahkan permasalahan dan cara mengatasi masalah yang timbul dalam
pembelajaran menulis deskripsi. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan inovasi pengembangan kualitas pembelajaran menulis
deskripsi dengan pendekatan kontekstual karena dalam proses pembelajaran kontekstual dapat meningkatakan kreativitas guru dan tidak
lagi mengacu pada model pembelajaran konvensional yang selama ini sering diterapkan pada saat proses pembalajaran.
b. Bagi siswa Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan siswa
dalam menulis deskripsi, menggali potensi siswa dalam menulis deskripsi, dan meningkatkan minat atau antusias siswa dalam menulis deskripsi
dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan menjadikan suasana pembelajaran lebih menyenangkan karena menambah pemahaman siswa
tentang menulis deskripsi.
commit to user
6
c. Bagi sekolah Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat untuk menumbuhkan inovasi
sekolah dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan sumbangan yang positif khususnya dalam pelajaran bahasa indonesia dengan model
pembelajaran kontekstual dalam meningkatakan kemampuan menulis deskripsi siswa, untuk itu sekolah dapat membantu sarana dan prasarana
untuk menunjang inovasi tersebut, karena dalam proses pembelajaran dengan model kontekstual menggunakan media atau bahan ajar yang dapat
diperoleh dari lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
d. Bagi peneliti Bagi peneliti hasil penalitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
mengenai penggunaaan model pembelajaran yang tepata dalam proses pembelajaran
dan memperoleh
bukti bahwa
penerapan model
pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kemampuan menulis diskripsi pada siswa kelas IV SD Negeri I Suruhkalang Karanganyar
Tahun Ajaran 20102011.
commit to user
7
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Hakikat Kemampuan Menulis Deskripsi
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan adalah pengetahuan atau kecakapan yang terlihat Kemampuan mencangkup pula bakat dan prestasi yang dimiliki seseorang
yang merupakan hasil dari latihan atau bawaan sejak lahir dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang ditunjukkan melalui tindakannya.
Kemampuan dapat dikatakan sebagai kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdikbud, 1999: 623 bersal dari kata “ mampu “ yang berarti bisa atau sanggup.
Kemampuan dapat diidentifikasi sebagai kesanggupan, kecakapan, kekuatan atau potensi diri sendiri. Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam
melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.
Menurut Chaplin 1997: 34 “ ability kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan merupakan tenaga daya kekuatan untuk
melakukan suatu perbuatan”. Sedangkan menurut Keith Davis dalam mangkunegara 2000 kemampuan ability terdiri dari kemampuan potensi
IQ di atas rata-rata dan dengan pendidikan yang memadai serta terampil dalam mengerjakan pekerjaanya sehari-hari, maka akan lebih mudah
mencapai kinerja maksiamal. Kemampuan menurut Ubaidillah Nugraha 2003 mengungkapkan
bahwa kemampuan adalah keterampilan untuk mengeluarkan semua segala daya internal, keunggulan, dan bakat agar bisa mendatangkan manfaat bagi
commit to user
8
diri sendiri maupun orang lain. Keterampilan diartikan sebagai kemampuan melakukan sesuatu dengan tepat dan mahir.
Menurut Akhmad sudrajat menghubungkan kemampuan dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda dalam
melakukan suatu tindakan. Kecakapan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut. Proses pembelajaran mengharuskan
siswa mengoptimalkan segala kecakapan yang dimiliki. Kemampuan merupakan suatu kekuatan untuk menunjukkan suatu tindakan
atau tugas khusus baik secara fisik maupun mental, dimana setiap tindakan atau tugas yang berbeda menuntut kemampuan yang berbeda pula. Selain itu kemampuan juga
dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk menunjukkan tindakan yang bersifat responsif, terkoordinasi, dan pemecahan suatu masalah.
Menurut Robbins 2000: 46-48 menyatakan bahwa kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek.
Dan kemampuan terdiri dari kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan adalah suatu pengetahuan atau kecakapan untuk menunjukkan suatu tindakan khusus, baik secara fisik maupun mental. Kemampuan mencangkup bakat
dan prestasi yang bisa mendatangkan suatu manfaat bagi dirinya dan orang lain serta dapat dijadikan sebagai kekuatan untuk menunjukkan tindakan responsif dan
pemecahan problem mental.
b. Karakteristik Kemampuan
Kemampuan mempengaruhi langsung fisik dan mental seseorang. Untuk mengetahui seseorang yang mempunyai kemampuan sesuai dengan
yang diinginkan dapat diketahui dengan melihat karakteristik atau ciri-cirinya. Karakteristik kemampuan atau ciri-ciri kemampuan ada tiga macam yaitu :
1 Kemampuan kognitif Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang menekankan pada
aspek intelektual individu yang terdiri dari :
commit to user
9
a Pengetahuan knowledge Pengetahuan
yang mencangkup kemampuan kognitif adalah pengetahuan hafalan yang merupakan tingkatan terendahsederhana
yang berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, prinsip, pasal, hukum, bab, ayat,
rumus, dan sebagainya. b Pemahaman
Pemahaman yang
mencangkup kemampuan
kognitif adalah
pemahaman yang berhubungan dengan sejenis pemahaman yang menunjukkan bahwa seseorang mengetahui apa yang sedang
dikomunikasikan dan dapat menggunakan sebagai bahan pengetahuan atau ide tertentu tanpa perlu menghubungkannya dengan bahan
lainnya. Selain itu kemampuan pemahaman adalah kemampuan membedakan, mengubah, mempersiapkan, menanyakan, mengatur,
menjelaskan, mendemonstrasikan, dan memberi contoh. c Penerapan
Penerapan adalah kesanggupan menerapkan suatu konsep, ide, rumus, hokum, dan situasi yang baru. Penerapan dapat berbentuk prosedur,
gagasan umum, atau metode yang diterapkan dalam proses pemecahan masalah.
d Analisis Analisis mencakup penguraian suatu ide ke dalam unsur-unsur
pokoknya sedemikian rupa sehingga menjadi jelas apa maksud ide tersebut, atau hubungan antar unsumya menjadi jelas. Analisis seperti
itu dimaksudkan memperjelas ide yang bersangkutan, atau untuk menunjukkan bagaimana ide itu disusun. Di samping itu juga
dimaksudkan untuk menunjukkan caranya menimbulkan efek maupun dasar dan penggolongannya.
e Sintesis Sintesis adalah merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur
pokok ke dalam struktur yang baru. Sintesis memerlukan kemampuan
commit to user
10
hafalan, pemahaman, aplikasi dan analisis agar dapat menemukan sesuatu yang baru untuk lebih mudah dikembangkan.
f Evaluasi Evaluasi merupakan kesanggupan memberi keputusan tentang nilai
suatu berdasarkan pendapat yang dimiliki dan kriteria yang dipakainya. Evaluasi menyangkut penilaian bahan dan metode untuk
mencapai tujuan tertentu. Penilaian diadakan untuk melihat sejauh mana bahan dan metode memenuhi kriteria tertentu.
2 Kemampuan Afektif Kemampuan afektif adalah kemampuan yang menekankan pada
aspek sikap, emosi dan perasaan individu yang terdiri dari : a Menerima
Menerima yaitu kepekaan dalam menerima rangsanganstimulus dari luar baik dalam bentuk masalah, situasi atau keadaan. Dalam hal ini
kesadaran keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dsan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
b Merespon Merespon merupakan kesengajaan untuk menanggapi jawaban yaitu
reaksi yang diberikan seseorang terhadap ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang
c Penilaian Penilaian yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk
menerima nilai dan kesepakatan nilai tersebut. d Organisasi
Organisasi yaitu kemampuan membentuk pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi termasuk menemukan hubungan satu nilai
dengan nilai dan kemantapan prioritas nilai yang dimilikinya. Yang
commit to user
11
termasuk dalam organisai adalah konsep tentang nilai, organisasi dan sistem nilai.
e Karakteristik nilai Karakteristik nilai yaitu keterpaduan dari semua nilai yang telah
dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
3 Kemampuan psikomotor Kemampuan psikomotor adalah kemampuan yang menekankan
pada aspek keterampilan motorik individu yang terdiri dari : a Persepsi
Persepsi adalah kegiatan yang bersifat motoris yaitu menyadari obyek, sifat, atau hubungan-hubungan melalui alat indera. Langkah inilah
bagian utama dalam rangkaian situasi-situasi interprestasi tindakan yang menimbulkan suatu kegiatan yang bersifat motoris.
b Respon terbimbing Respon terbimbing adalah tingkat permulaan dalam mengembangkan
keterampilan motoris. Yang ditekankan ialah kemampuan-kemampuan yang merupakan bagian dan keterampilan yang lebih kompleks.
Respon terbimbing adalah perbuatan individu yang dapat diamati, yang terjadi dengan bimbingan individu lain.
c Respon mekanis Respon mekanis adalah taraf kemampuan dan keterampilan seseorang
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Terbentuknya kebiasaan dalam dirinya untuk merespon sesuai dengan jenis-jenis perangsang
dan situasi yang dihadapi. d Respon kompleks
Respon kompleks adalah taraf individu dapat melakukan perbuatan motoris yang boleh dianggap kompleks, karena pola gerakan yang
dituntut sudah kompleks. Perbuatan itu dapat dilakukan secara efisien
commit to user
12
dan lancar, yaitu dengan menggunakan tenaga dan waktu yang sesedikit mungkinan.
c. Klasifikasi Kemampuan
Kemampuan dapat dilihat dari tingkatan atau klasifikasinya. Klasifikasi kemampuan dibedakan menjadi dua yaitu kemampuan intelektual
dan kemampuan fisik. Menurut Robbins 2000: 46-48 menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari :
1 Kemampuan intelektual Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas mental, berfikir, menalar dan memecahkan masalah individu. Sebagian besar individu yang cerdas juga lebih mungkin
menjadi pemimpin dalam suatu kelompok karena menempatkan kecerdasan untuk alasan yang tepat dan pada nilai tertinggi.
Kemampuan intelektual biasanya lebih dominan pada saat mngerjakan hal-hal yang bersifat akademis dan formal, misalnya
menghadapi ujian sekolah,ujian mencari pekerjaan ataupun kemampuan memecahkan masalah umum dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang
mempunyai kemampuan intelektual di atas rata-rata biasa disebut anak jenius atau mempunyai tingkat kemampuan intelegensi yang tinggi.
2 Kemampuan fisik Kemampuan fisik adalah kemampuan melakukan aktivitas
berdasarkan stamina, keterampilan, kekuatan dan karakteristik fisik. Kemampuan fisik lebih ditekankan pada kekuatan badan raga dalam
melakukan sesuatu atau aktivitas dan kemampuan fisik setiap individu berbeda-beda.
Kemampuan fisik biasanya lebih dominan pada saat melakukan hal-hal yang bersifat jasmani atau kemampuan tubuh seseorang dalam
melakukan suatu hal yang membutuhkan kekuatan fisik atau tubuh, misalnya kemampuan fisik yang di atas rata-rata adalah pada seorang atlet
commit to user
13
olahraga yang mempunyai kemampuan fisik di atas rata-rata dari pada orang normal.
d. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang yang bersifat produktif, karena menulis lebih banyak menekankan pada penuangan ide dan
gagasan dalam bentuk kata-kata, susunan kalimat, dan menjadi satu gagasan. Menulis adalah sebuah bentuk komunikasi yang berupa pesan yang
disampaikan kepada orang lain dalam bentuk tulisan.
Menurut Tarigan dalam St.Y. Slamet 2008: 99 menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut jika mereka memahami bahasa
dan gambaran grafik tersebut. Puji Santoso 2008:64 berpendapat bahwa menulis merupakan sebuah
proses atau hasil kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Sedangkan menurut McCrimmon dalam St.Y. Slamet
2008:96 menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara
menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.
Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya
Suparno dan M. Yunus 2007:3. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan simbol atau lambang
bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis terdapat empat unsure, yaitu : Penulis sebagai
penyampai pesan, isi tulisan, media berupa tulisan dan pembaca sebagai penerima pesan.
Menulis itu bukan hanya berupa melahirkan pikiran atau perasaan saja, melainkan juga merupakan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan
commit to user
14
pengalaman hidup seseorang dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana dan tidak perlu dipelajari tepai
justru dikuasai. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, karena menulis lebih banyak menekankan pada penuangan ide dan
gagasan dalam bentuk kata-kata, susunan kalimat dan menjadi satu gagasan alinea. Selain itu menulis adalah kegiatan dalam bentuk komunikasi berupa
penyampaian pesan secara tertulis kepada orang lain. Menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang
grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempumyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.
Menulis adalah salah satu cara dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan gagasan, pikiran, perasaan dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.
Contoh bentuk menulis dalam berkomunikasi kepada orang lain adalah menulis karangan, menulis surat, menulis puisi, menulis laporan dan
sebagainya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain yang berisi suatu rangkaian kegiatan pengungkapan gagasan,
pikiran, perasaan, dan pengalaman dengan bahasa tulis yang diorganisasikan secara logis dan sistematis sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
e. Ragam Menulis
Suatu tulisan atau karangan secara umum mengandung dua hal, yaitu isi dan cara pengungkapan atu penyajian. Banyak cara yang dipilih untuk
mengemukakan gagasan dalam sebuah tulisan. Suparno dan M. Yunus 2007:11 berpendapat bahwa tulisan atau karangan dapat disajikan dalam
lima bentuk atau jenis yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan
persuasi.
Menurut St.Y. Slamet 2008:103 bentuk menulis terdiri dari ragam wacana: deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Berdasarkan
commit to user
15
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis dapat berbentuk deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Deskripsi adalah
ragam wacana
yang melukiskan
atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari pengamatan,
pengalaman, dan perasaan penulisnya. Sasarannya adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya imajinasi daya khayal pembaca sehingga dia
seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami penulisnya. Melalui deskripsi seorang penulis menolong pembaca menemukan
ketajaman perasaan, penglihatan, pengaruh emosi dan menciptakan imajinasi berdasarkan pengalaman penulisnya.
Narasi adalah ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya
kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya suatu hal. Narasi mempunyai ciri-ciri yaitu berisi cerita tentang kehidupan
manusia, peristiwa yang merupakan kehidupan nyata, dalam peristiwa tersebut ada konflik dan diceritakan dalam tulisan narasi dengan menggunakan cara
kronologis. Eksposisi
adalah ragam
wacana yang
dimaksudkan untuk
menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya.
Sasarannya adalah
menginformasikan sesuatu
tanpa ada
maksud mempengaruhi pikiran, perasaan dan sikap pembacanya. Dalam eksposisi
yang disampaikan oloeh penulis adalah sekedar memperjelas apa yang akan disampaikannya. Dengan demikian eksposisi adalah bentuk wacana yang
tujuannya untuk memberitahukan atau menguraikan suatu hal yang dapat memperluas dan menambah pengetahuan pembacanya.
Argumentasi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya.
Karena tujuannya meyakinkan pendapat atau pemikiran pembaca, maka penulis akan menyajikan secara logis, kritis, dan sistematis bukti-bukti yang
dapat memperkuat keobjektifan dan kebenaran yang disampaikan sehingga
commit to user
16
dapat menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis. Dalam menulis argumentasi penulis dituntut untuk dapat menyajikan
pendapatnya secara logis, kritis dan sistematis. Penulis juga harus dapat menyampaikan bukti-bukti yang dapat memperkuat keobjektifan dan
kebenaran sehingga dapat menghapus konflik dan keraguan pembaca terhadap pendapat penulis.
Persuasi adalah ragam wacana yang ditulis untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya.
Berbeda dengan argumentasi yang pendekatannya bersifat rasional dan diarahkan untuk mencapai suatu kebenaran, persuasi lebih menggunakan
pendekatan emosional atau psikologis karena persuasi bertujuan mencapai kesepakatan dengan dengan orang yang dipersuasi, selain itu penulis persuasi
mempersembahkan fakta dan opini yang dapat diperoleh pembaca untuk dimengerti. Contoh tulisan persuasi adalah iklan, selebaran atau kampanye.
Dengan demikian dapat disimpulkan persuasi adalah suatu bentuk wacana yang bertujuan untuk membujuk atau mempengaruhi sikap dan pendapat
pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan oleh penulisnya.
f. Menulis Deskripsi
Suatu karangan deskripsi dapat dilihat dari bahasa yang digunakan, isi tulisankarangan, dan bentuk atau cara penyajiannya. Kegiatan menulis
bukanlah pekerjaan sulit, bercerita lalu menuliskan di atas kertas, tetapi hal itu membutuhkan kemampuan apalagi dalam menulis deskripsi yang pada intinya
adalah menulis dalam bentuk wacana yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman
pembaca. Menurut Suparno dan Yunus 2008:46 kata deskripsi berasal dari
bahasa latin “describere” yang berarti melukiskan atau menggambarkan sesuatu. Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan
sesuatu sesuai dengan kenyataan sebenarnya, sehingga pembaca dapat
commit to user
17
melihat, mendengar, mencium, dan merasakan yang ditulis sesuai dengan citra penulisnya.
Deskripsi adalah suatu teknik menulis menggunakan detail dengan tujuan membuat pembaca seakan-akan berada di tempat kejadian, ikut
merasakan, mengalami, melihat dan mendengar mengenai satu peristiwa atau adegan. Menulis deskripsi bisa membuat karakter yang digambarkan lebih
hidup gambarannya di benak pembaca. Menurut Keraf menulis deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang
berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata pembaca, seakan-akan pembaca
melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi satu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, benda, orang atau sensasi.
Karangan atau karya tulis deskripsi memiliki ciri-ciri, yaitu 1 Berupaya memperlihatkan rincian tentang objek. 2 Lebih bersifat
mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca. 3 Umumnya menyangkut objek benda, alam, warna, dan manusia. 4 Oraganisasi
penyajiannya dengan gaya bahasa yang memikat sehingga menarik pembacanya.
Pola pengembangan karangan deskripsi ada 3, yaitu 1 Karangan deskripsi spasial, karangan ini menggambarkan objek khusus ruangan, benda
atau tempat. 2 Karangan deskripsi subjektif, karangan ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. 3 Karangan deskripsi
objektif, karangan ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Menulis deskripsi juga harus memperhatikan langkah-langkahnya agar menulis lebih teratur dan sesuai dengan apa yang akan dideskripsikan. Berikut
adalah langkah-langkah dalam menulis deskripsi yaitu 1 Tentukan tujuan, dimana sebelum menulis deskripsi kita harus menentukan tujuan kita menulis
agar apa yang ditulis sesuai dengan arah tulisankarangan yang dibuat. 2 Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan, agar tulisan yang kita
buat jelas mengenai objek yang kita pilih dan menggambarkan objek yang
commit to user
18
sesungguhnya kedalam tulisan. 3 Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan, semakin banyak data yang terkumpul
mengenai objek yang kan dideskripsikan akan semakin mempermudah kita dalam menulis deskripsi. 4 Menyususn data tersebut ke dalam urutan yang
baik, mengenai urutan lokasi atau tempat dan waktu sebelum membuat kerangka karangan. 5 Menyusun kerangka karangan dan menguraikan
kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
Dengan demikian, dalam menulis deskripsi yang baik menurut Sabarti Akhadiah dalam Suparno dan Yunus 2008:48 dituntut tiga hal, yaitu
1 Kesanggupan berbahasa lisan yang memiliki kekayaan nuansa dan bentuk. 2 kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan tentang sifat, ciri, dan
wujud objek yang dideskripsikan. 3 Kemampauan memilih detail khusus yang dapat menunjang ketepatan dari keterhidupan deskripsi.
g. Tujuan Menulis Deskripsi
Tujuan menulis deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari dengan hidup apa yang diserap penulis melalui pancaindera, merangsang
perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung. Objek yang dideskipsikan mungkin sesuatu
yang bisa ditangkap dengan pancaindera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan kota, kebun binatang, pasar, terminal, bahkan wajah seseorang
yang cantik molek, atau seseorang yang sedang menangis, alunan musik atau gelegar guntur, dan sebagainya.
Tujuan menulis deskripsi dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang yaitu 1 Segi penulis, terdapat beberapa macam tujuan menulis yaitu memberi
tahu, mengajar, meyakinkan, menghibur dan mengekspresikan peranan. 2 Segi pembaca, penulis tidak hanya memilih satu pokok pembicaraan yang
cocok, tetapi juga harus menentukan pembacanya dari pertimbangaan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, budaya, agama, politik, dan sebagainya. 3 Segi
waktu menulis
mencangkup masalah
keadaan yang
melibatkan
commit to user
19
berlangsungnya suatu kejadian tertentu, waktu dan tempat. Tujuan menulis adalah untuk menyampaikan pesan, informasi, dan tujuan dari penulis melalui
tulisan itu sendiri. Tujuan Menulis menurut Iskandarwassid 2008 mengemukakan
bahawa tujuan menulis berdasarkan tingkatannya adalah menulis tingkat pemula, menulis tingkat menengah, menulis tingkat lanjut. Lebih jelasnya
tujuan menulis berdasarkan tingkat lanjut yang berhubungan dengan menulis deskripsi atau menulis karangan deskripsi secara umum bertujuan untuk 1
Menceritakan sesuatu, baik hal-hal yang detail, hal-hal yang diamati secara langsung maupun menceritakan imajinasi atau ide dan gagasan yang
diungkapkan dalam bentuk tulisan. 2 Memberikan petunjuk atau pengarahan mengenai suatu hal atau objek yang diamati dalam menulis deskripsi yang
berupa langkah-lagkah mengenai suatu perintah baik langsung dan tidak langsung. 3 Menjelaskan sesuatu hal yang belum dimengerti dari hasil objek
yang diamati tau objek yang dijadikan tema karangan. 4 Meyakinkan dan memberitahukan secara langsung dan tidak langsung kepada pembaca bahwa
tulisan yang ditulis merupakan sesuatu hal yang bisa dipahami atau dimengerti dari objek yang diamati dalam menulis karangan deskripsi. 5 Merangkum
atau menyimpulkan isi dari tulisan yang dibuat berdasarkan tema dari objek yang diamati.
Berdasarkan uraian di atas, tujuan menulis adalah memberitahu, mengekspresikan peranan, menentukan pembaca, dan menyampaikan
informasi dari penulis kepada pembaca mengenai berlangsungnya suatu halt au kejadian tertentu.
h. Manfaat Menulis Deskripsi
Manfaat menulis adalah sebagai sarana pengungkapan diri, mengembangkan daya kreativitas dan mengembangkan tentang pemahaman
bahasa terutama bahasa tulis. Manfaat menulis lebih jelasnya lagi adalah sebagai bentuk untuk pengekspresian diri yang dapat diungkapkan dalam
bentuk tulisan
commit to user
20
Menurut Suparno dan Yunus 2008:4 Manfaat menulis adalah untuk menungkatakan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif atau kreativitas,
menumbuhkan keberanian dan mendorong kemauan atau kemampuan mengumpulkan informasi.
Kegiatan menulis banyak manfaatnya, antara lain : 1 Menulis itu penting supaya ilmu tidak hilang. Jika ilmu diibaratkan hewan buruan, maka
menulis adalah tali kekangnya. Supaya hewan buruan tidak lari kemana-mana, mesti ada tali kekangnya. Demikian pula dengan ilmu dan menulis. 2 Menulis
untuk mengoptimalkan otak kanan. Otak kanan ini yang berfungsi untuk hal- hal
“non-logical”, semacam
mempertajam perasaan,
misalanya. menumbuhkan rasa empati, meningkatkan sensitivitas, meningkatkan
kreativitas, dll. 3 Menulis itu untuk mengurangi kesulitan seseorang memahami sesuatu hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan maupun
hal-umum dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat menulis antara lain adalah : 1 Mengurangi stres. Kondisi
mental orang-orang yang terbiasa mengekspresikan emosi atau masalah dengan menulis, lebih stabil dibandingkan orang yang tidak biasa menulis. 2
Menjaga semangat dan komitmen. Setiap tulisan yang kita buat akan mengingatkan kita pada komitmen yang telah kita buat, dan itu adalah obat
yang sangat baik untuk membangkitkan semangat yang kerap kali pudar di tengah jalan. 3 Mencari dan memperkaya inspirasi. Menulis tentang sesuatu
akan mendorong kita untuk mencari hal yang akan memperkuat materi penulisan. 4 Meningkatkan kreativitas. Menulis yang rutin lama-kelamaan
akan mendorong kita untuk terus menggali lebih dalam bagaimana cara menulis yang baik, penyampaian yang sistematis, dan gaya penulisan yang
menarik. 5 Menyimpan memori. Menyimpan memori adalah salah satu “tujuan utama” sebagian orang menulis, baik itu buku harian, buku umum
ataupun dalam blog di internet dan lain-lain. Secara umum kegiatan menulis banyak manfaatnya yaitu 1 Dapat
mengenali kemampuan dan potensi pribadi yang berkaitan dengan permasalahan yang ditulis. 2 Dapat mengembangkan dan menghubung-
commit to user
21
hubungkan beberapa gagasan tau pemikiran. 3 dapat memperluas wawasan dan kemampuan berfikir, baik dalam bentuk teoritis maupun dalam bentuk
terapan. 4 Dapat menjelaskan dan mempertegas suatu masalah. 5 Dapat menilai gagasan sendiri secara objektif. 6 Dapat memotivasi diri untuk
belajar dan membaca lebih giat. 7 Dapat membiasakan diri untuk berfikir dan berbahasa secar baik dan benar sesuai tata kaidah kebahasaan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulakan bahwa manfaat menulis adalah untuk meningkatkan kecerdasan, menumbuhkan kreatifitas,
mengungkapakan perasaan dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara baik dan benar sesuai tata kaidah kebahasaan.
i. Penilaian menulis Deskripsi
Dalam menilai keterampilan menulis deskripsi penilaian di SD lebih sulit dilaksanakan dibanding dengan penilaian keterampilan menulis lainnya
karena persiapan, pelaksanaan, dan perskorannya memerlukan banyak waktu dan tenaga. Memang banyak sekali aspek atau faktor yang harus diidentifikasi
dalam penilaian keterampilan menulis. Semua ini merupakan masalah penilaian keterampilan menulis yang harus dihadapi guru. Namun demikian,
upaya melaksanakan penilaian keterampilan menulis harus dilaksanakan demi pencapaian tujuan pembelajaran keterampilan menulis yang diharapkan.
Keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dengan jalan praktik dan banyak latihan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu diadakan tes
untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa. Menurut Burhan Nurgiyantoro 2010 : 440 mengungkapakan bahwa komponen
penilaian menulis deskripsi meliputi beberapa aspek format penilaian dan deskriptor penilaian Lampiran 7 hal 122.
commit to user
22
Komponen-komponen yang perlu diperhatikan khusus dalam tes penilaian menulis deskripsi adalah seperti tabel 1 berikut:
Tabel 1. Komponen-komponen penilaian menulis deskripsi No Nama
Siswa Aspek Yang Dinilai
Skor Total
Ket Isi
Organisasi Kosa
kata Pengembangan
Bahasa Mekanik
Keterangan : Nama
Aspek Yang Dinilai Jumlah
Isi Organisasi
Kosa kata Pengembangan
Bahasa Mekanik
X 30
25 20
15 10
100
Kriteria Penilaian NA NilaiAkhir = 30 + 25 + 20 + 15 + 10 = 100 Skor Akhir
2. Hakikat Model Pembelajaran Kontekstual