Retribusi Daerah sebagai Komponen Penerimaan yang

penerimaan pajak lebih dari tiga puluh persen terhadap total penerimaan pajak seluruh provinsi, dilanjutkan oleh Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Sedangkan untuk Pulau Sumatera, Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi dengan penerimaan pajak terbesar, dilanjutkan oleh Riau dan Lampung. Untuk Pulau Kalimantan, Provinsi Kalimantan Tengah adalah provinsi yang paling kecil penerimaan pajaknya. Sedangkan untuk Pulau Sulawesi, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki penerimaan pajak paling besar. Penerimaan pajak setiap provinsi semakin meningkat dengan laju pertumbuhan tahunan yang semakin kecil.

6.2.4. Retribusi Daerah sebagai Komponen Penerimaan yang

Mempengaruhi PDRB Perkapita Hasil estimasi dengan menggunakan model fixed effect efek tetap dengan pembobotan cross section weighted dan estimasi white heteroscedasticity yang di log kan pada tabel 6.3. menyatakan bahwa ada hubungan positif antara penerimaan retribusi daerah dengan PDRB perkapita provinsi. Ini berarti bahwa dengan meningkatnya penerimaan retribusi daerah maka pertumbuhan ekonomi juga meningkat. Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan Siahaan, 2005. Menurut UU No. 34 Tahun 2000 Pasal 18 ayat 1 objek retribusi adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh pemerintah daerah. Jasa tertentu tersebut dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu jasa umum, jasa usaha, dan perizinan tersebut. Retribusi jasa umum menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Pasal 2 ayat 2 terdiri dari: retribusi pelayanan kesehatan; retribusi pelayanan persampahankebersihan; retribusi penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk, dan akta catatan sipil; retribusi pelayanan pemakaman, dan pengabuan mayat; retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum; retribusi pelayanan pasar; retribusi pengujian kendaraan bermotor; retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran; retribusi penggantian biaya cetak peta; dan retribusi pengujian kapal perikanan. Retribusi jasa usaha menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Pasal 3 ayat 2 terdiri dari: retribusi pemakaian kekayaan daerah; retribusi pasar grosir, dan atau pertokoan; retribusi tempat pelelangan; retribusi terminal; retribusi tempat khusus parkir; retribusi tempat penginapanpesanggrahanvilla; retribusi penyedotan kakus; retribusi rumah potong hewan; retribusi pelayanan pelabuhan kapal; retribusi tempat rekreasi’ dan olahraga; retribusi penyeberangan di atas air; retribusi pengolahan limbah cair; dan retribusi penjulan produksi usaha daerah. Retribusi perizinan tertentu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Pasal 4 ayat 2 terdiri dari: retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol, retribusi izin gangguan, dan retribusi izin trayek. Total penerimaan retribusi seluruh provinsi dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 terus meningkat Lampiran 5, dimana provinsi yang berada di Pulau Jawa terlihat paling menonjol, yaitu: DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Untuk Pulau Sumatera yang menonjol penerimaan retribusinya adalah provinsi Sumatera Utara dan Lampung, Pulau Kalimantan yang menonjol adalah provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Pulau Sulawesi yang menonjol adalah Provinsi Sulawesi Selatan. Penerimaan retribusi setiap provinsi juga terus meningkat dengan laju pertumbuhan tahunan yang semakin kecil. Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur adalah provinsi yang konsisten dengan laju pertumbuhan tahunan yang semakin besar. Khusus untuk Provinsi Jawa Timur dan Maluku terjadi lonjakan laju pertumbuhan penerimaan retribusi pada tahun 2004 dibandingkan tahun sebelumnya.

6.2.5. Dana Alokasi Umum sebagai Komponen Penerimaan yang