20 ASTM E 1252-88 yaitu dengan menggunakan metode KBr Kalium
Bromida yang dipadatkan. Metode ini digunakan pada selang bilangan gelombang antara 5000 – 400 cm
-1
2 – 25 µm. Metode pengujian sebagai berikut; sampel dihaluskan terlebih
dahulu dengan menggunakan Cryogenic crusher, kemudian sampel yang telah halus dicampurkan dengan pelet KBr sebanyak ±100 mg.
Kemudian campuran tersebut dikompresi, dan terakhir tablet hasil pengompresan diletakkan di tempat sel spektrofotometer infra merah
dengan lubang mengarah ke sumber radiasi.
c. Sifat Termal ASTM D 3418, 1998
Pengujian sifat termal dilakukan di Laboratorium Uji Polimer, Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI
Bandung. Alat yang digunakan adalah Differential Scanning Calorimetry DSC dengan tipe Seiko Instruments Inc.. Analisa sifat termal meliputi
pengukuran suhu pelelehan melting point, Tm, suhu transisi kaca glass transition temperature, Tg, dan perubahan entalpi sampel selama proses
tersebut. Sampel ditimbang ±5 mg kemudian dimasukkan kedalam crucible 40 µl. Analisa dilakukan dengan pemanasan sampel dari
temperatur kamar hingga 200
o
C. Kecepatan pemanasan adalah 10
o
Cmenit. Nitrogen cair digunakan untuk pendinginan dengan kecepatan aliran 50 mlmenit.
d. Derajat Kristalinitas Hahn et al. 1994
Pengukuran derajat kristalinitas dilakukan dengan metode pendekatan. Metode ini didasarkan pada perubahan entalpi yang terjadi
pada saat tercapainya suhu pelelehan yang terukur pada saat pengukuran suhu pelelahan dengan DSC. PHA dengan derajat kristalinitas 100 akan
mempunyai perubahan entalpi sebesar 146 Jg. Dengan melakukan perbandingan perubahan entalpi sampel uji dan PHA dengan kristalinitas
100 maka akan dapat diketahui derajat kristalinitas sampel uji.
21 Kristalinitas sampel dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut : 100
× Δ
Δ =
H H
Xc
f
Keterangan : Xc = kristalinitas ,
ΔH
f
= entalpi pelelehan sampel Jg, ΔH
= entalpi pelelehan PHB 100 kristalin 146 Jg
e. Densitas Rabek, 1983
Penentuan densitas dilakukan dengan cara menghitung massa dan volume sampel. Densitas bioplastik dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
v m
ρ =
Keterangan : ρ :
densitas gcm
3
m : massa bahan g
v : volume bahan cm
3
C. Analisa Data
Analisa data yang digunakan adalah statistika deskriptif. Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Penyusunan tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain termasuk ke dalam
kategori statistika deskriptif ini Sudjana 1994 dan Walpole 1995.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Rekayasa Bioproses Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor dan di
Laboratorium Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengujian karakterisasi dilakukan di
Laboratorium Uji Polimer, Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bandung. Penelitian berlangsung selama sepuluh bulan, mulai
bulan Maret sampai Desember 2006.