Latar Belakang Dr. Kerista Sebayang, M.S

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini tingkat kebutuhan masyarakat terhadap perumahan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi. Hal tersebut tentunya memicu penggunaan kayu secara besar-besaran yang akan berdampak terganggunya kelestarian hutan yang ada, sehingga dapat merusak keseimbangan alam yang pada akhirnya akan merugikan manusia. Dengan kondisi tersebut maka pemerintah memperketat pengawasan penebangan dan peredaran kayu hutan. Dipihak lain produksi kayu secara keseluruhan tidak sanggup mengejar kebutuhan tersebut, karena kayu berkualitas baik semakin berkurang dan sulit didapat dan harganya semakin tinggi pula Budi, 2009. Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material pembentuknya berbeda. Dari campuran tersebut akan dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Material komposit mempunyai sifat dari material konvensional pada umumnya dari proses pembuatannya melalui percampuran yang tidak homogen, sehingga kita leluasa merencanakan kekuatan material komposit yang kita inginkan dengan jalan mengatur komposisi dari material pembentuknya. Komposit merupakan sejumlah sistem multi fasa sifat dengan gabungan, yaitu gabungan antara bahan matriks atau pengikat dengan penguat Nurudin,A , 2011. Unsur utama komposit adalah serat yang mempunyai banyak keunggulan, oleh karena itu bahan komposit serat yang paling banyak dipakai. Bahan komposit serat tediri dari serat-serat yang diikat oleh matrik yang saling berhubungan. Penggunaan bahan-bahan yang berasal dari alam saat ini banyak sekali digunakan dalam bidang material khususunya pada bidang material komposit, aplikasi 1 Universitas Sumatera Utara 2 bidang material komposit tersebut pada bidang pembuatan bahan-bahan perumahan diantaranya pembuatan partisi gipsum dan plafon gipsum. Plafon merupakan papan buatan jenis komposit yang terbuat dari partikel- partikel kayu atau bahan selulosa lainnya yang diikat dengan perekat organic dan dengan bantuan tekanan dan panas hot press dalam waktu tertentu Paino, 2011. Gipsum adalah salah satu produk jadi setelah material baku gipsum diolah melalui proses pabrik. Gipsum merupakan bahan dasar dalam pembuatan plafon yang mempunyai rumus kimia CaSO 4 2H 2 O sehingga lebih dingin dan tahan terhadap api. Papam gipsum digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding partisi dan plafon. Dulu sebelum papan gipsum popular, masyarakat menggunakan triplek sebagai bahan penutup plafon. Saat ini triplek menjadi material yang cukup mahal dikarenakan bahan baku triplek tersebut sudah sangat sulit didapat. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum melihat manfaat dari papan gipsum tersebut. Papan gipsum plafon merupakan interior permukaan bagian atas dari ruangan yang digunakan untuk menutupi sebagian atau seluruh struktur dasar dari atap Simbolon,T 2011. Plafon gipsum adalah produk jadi yang terbentuk melalui pengolahan lanjutan material gipsum serbuk gipsum. Pengolahan plafon gipsum dapat dilakukan dengan menggunakan serat dari alam seperti serat sabut buah kelapa, sawit dengan serat tandan kosong, serbuk tempurung kelapa dan serat rami. Karena serat alam lebih murah dalam hal biaya, pengolahan dan sumber dayanya dapat diperbaharui. Semen merupakan bahan campuran yang secara kimiawi aktif setelah berhubungan dengan air. Semen dihasilkan oleh industri yang sangat kompleks, dengan campuran serta susunan yang berbeda-beda Mulyono, 2005. Saat ini penggunaan serat rami sebagai bahan baku tekstil mulai mendapat perhatian, hal ini disebabkan karena sifat-sifatnya seperti kekuatan tarik, daya serap terhadap air maupun zat warna dan daya tahan kusutnya sangat baik sehingga nyaman dipakai. Pemanfaatan serat rami selain sebagai bahan baku tekstil dapat digunakan sebagai bahan dasar pulp untuk menghasilkan selulosa. Serat rami dapat juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan komposit yang ramah lingkungan dan berpotensi menggantikan logam dan plastik Purwati, D.R 2012. Universitas Sumatera Utara 3 Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mencoba menvariasikan serat rami dengan campuran semen untuk aplikasi pada plafon gipsum.

1.2 Perumusan Masalah