Proses Pengujian Impak Proses Pengujian Kuat Tarik

35

3.4.5 Proses Pengujian Impak

Alat yang digunakan pada uji impak adalah Wollpert Werkstoff Pruf Maschine Type CPSA metode Charpy dengan pendulum atau godam yang digunakan sebesar 4 Joule. Sampel uji berbentuk balok dengan ukuran 100 mm x 10 mm x 10 mm. Pengukuran uji impak mengacu pada SNI 07-6732-2002. Dengan prosedur pengujian impak sebagai berikut : 1. Dipastikan terlebih dahulu jarum skala berwarna merah sebagai penunjuk harga impak material berada pada posisi nol. 2. Selanjutnya handel diputar untuk menaikkan pendulum hingga jarum penunjuk beban berwarna hitam mencapai batas merah. 3. Benda uji diletakkan pada tempatnya dengan membelakangi arah datangnya pendulum, dan dipastikan benda uji tepat berada ditengah dengan bantuan centre setting. 4. Setelah benda uji siap, centre setting ditarik ke posisi semula, dan tetap dijaga dibelakang benda uji karena akan ikut mengalami tumbukan oleh pendulum. 5. Tombol pada tangkai pendulum dilepaskan sehingga pendulum berayun dan menumbuk benda uji. 6. Kemudian dilakukan pengereman dengan menarik tuas rem sehingga ayunan pendulum dapat dikurangi. 7. Dicatat nilai yang ditunjukkan oleh jarum merah pada skala. 8. Nilai yang diperoleh dikurangi dengan energi kosong sebesar 0,02 Joule. 9. Berdasarkan data tersebut dengan menggunakan persamaan 2.5, maka besarnya harga impak dapat dihitung.

3.4.6 Proses Pengujian Kuat Tarik

Alat yang digunakan pada uji kuat tarik adalah Tokyo Testing Machine Type 20E MGF No. 6079 dengan kapasitas 2000 kgf 19620 N. Sampel uji mengacu pada ASTM D 638 untuk bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar 3.1 berikut: Universitas Sumatera Utara 36 80 mm 20 mm 25 mm 15 mm 120 mm Gambar 3.2 Sampel Uji Kuat Tarik Pengukuran uji kuat tarik mengacu pada SNI 03-2105-2006. Dengan prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Spesimen dipersiapkan sesuai dengan Gambar 3.1 ditempatkan pada mesin uji tarik, kemudian spesimen dicengkram dengan pemegang yang tersedia di mesin dengan kuat untuk menghindari spesimen bergeser. 2. Spesimen dicengkram dengan jarak pencengkram 80 mm. 3. Diberikan beban sebesar 100 kgf 981 N sambil melakukan penarikan, dengan kecepatan pembebanan 10 mmmenit. 4. Dicatat gaya tarik maksimum dalam satuan kgf kemudian dirubah dalam satuan N. 5. Berdasarkan data tersebut dengan menggunakan persamaan 2.6, maka besarnya nilai kuat tarik dapat dihitung.

3.4.7 Proses Pengujian Termal Dengan DTA