Manfaat Penelitian Semen PPC Portland Pozzolan Cement

4

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengolah gipsum, serat rami, semen PPC menjadi plafon gipsum. 2. Mengetahui pengaruh jumlah fraksi volume plafon gipsum, serat rami, semen PPC terhadap sifat fisis densitas dan penyerapan air, sifat mekanis; uji kuat patah Modulus Of Rapture MOR, uji kuat lentur Modulus Of Elastisitas MOE , uji tarik, uji impak , analisa DTA, dan analisa XRD. 3. Mengoptimasi pembuatan dan karakteristik plafon gipsum tahan air dan tahan bakar dengan pengisi bahan semen PPC.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Memberikan pemecahan masalah pemanfaatan serat rami untuk keperluan pembuatan plafon gipsum dengan bahan semen PPC sehingga plafon gipsum tahan terhadap air dan api 2. Memberi informasi pengetahuan tentang pengaruh jumlah fraksi volume plafon gipsum, serat rami, semen PPC terhadap sifat fisis densitas dan penyerapan air, sifat mekanis; uji kuat patah Modulus Of Rapture MOR, uji kuat lentur Modulus Of Elastisitas MOE , uji tarik, uji impak , analisa DTA, dan analisa XRD plafon gipsum. 3. Mendapatkan bahan pembuat plafon gipsum yang kuat dan tahan terhadap air dan api. Universitas Sumatera Utara 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Serat Rami

Tanaman rami adalah tanaman tahunan berumpun yang menghasilkan serat dari kulit kayunya. Tanaman yang diduga berasal dari Cina ini secara botanis dikenal dengan nama Boehmeria nivea L. Di Jawa Barat dikenal dengan nama haramay, sedangkan di Minangkabau dikenal dengan romin. Di Sumatera Barat disebut kelu dan di Sulawesi dikenal gambe. Dalam perdagangan internasional tanaman ini dikenal dengan sebutan ramie. Adapun sistematika botani tanaman rami dan gambar pohon rami Gambar 2.1 adalah sebagai berikut. Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliosida Subkelas : Hammamelidae Ordo : Urticales Famili : Urticaceae Genus : Boehmeria Spesies : Boehmeria nivea Musaddad, 2007 Gambar 2.1 Pohon Rami 5 Universitas Sumatera Utara 6 Tanaman rami Boehmeria nivea, L. Gaud merupakan salah satu tanaman penghasil serat alam yang dapat menjadi sumber bahan baku produk tekstil seperti halnya kapas karena memiliki kemiripan dengan kapas, bedanya kapas merupakan serat pendek sedangkan rami adalah serat panjang. Dibanding dengan kapas, serat rami lebih kuat, mudah menyerap keringat dan tidak mudah kena bakteri atau jamur. Selain diambil serat dari kulit batangnya, semua bagian tanaman rami dapat dimanfaatkan. Akar tanaman rhizome dapat digunakan sebagai bahan tanaman bibit untuk pengembangan rami, daunnya dapat sebagai pakan ternak, sedangkan kulit batang dan kayunya dapat digunakan untuk bahan baku pulp maupun kompos Musaddad, 2007. Rami tidak sekadar tanaman penghasil serat, tetapi memiliki manfaat lain. Bahkan, rami bisa digolongkan sebagai komoditas zero waste. Artinya, limbah hasil olahan yang berupa serat dapat diolah menjadi berbagai produk alternatif. Tidak hanya limbah olahan, seluruh bagian tanaman rami yang tidak diolah bisa dijadikan produk dengan nilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan bagian lain dari tanaman rami selain sebagai penghasil serat karena memiliki kandungan seperti dipaparkan dalam Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Bagian Tanaman Rami dan Kandungannya Bagian Tanaman Kandungan Daun Berat kering 19,56, protein kering 26,38, serat kasar 16,24, lemak kering 3,04, kalori 4659,13 kalorigram, N 2,94, C organik 27,61, CN ratio 9, bahan organik 47,76, P 0,3, K 2,2, Mg 0,45, S 0,19, Cu 7,95 ppm, Zn 10,68 ppm, Mo 1,43 ppm Pucuk daun Protein 9,46, lemak 0,96, tanin 1,68, vitamin C 1904,6 ppm, total asam 1,25 , total gula 0,15 Batang dan akar N 0,84, C organik 37,88, CN ratio 45, bahan organik 65,53, P 80, K 1,06, Mg 0,51, S 20 ppm, Zn 4,77 ppm Sumber: Musaddad, M.A 2007. Rami Boehmeria nivea, L. Gaud. merupakan tanaman yang memiliki potensi tinggi. Serat rami dapat diolah menjadi kain fashion berkualitas tinggi, karena Universitas Sumatera Utara 7 memiliki karakter mirip dengan serat kapas. Selain itu, serat rami merupakan bahan untuk pembuatan selulosa berkualitas tinggi selulose α. Daunnya merupakan bahan kompos dan pakan ternak yang bergizi tinggi, kayunya baik untuk bahan bakar Purwati, 2012. Prospek pengembangan pasar untuk serat rami sangat baik karena harga jual yang relatif tinggi. Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk mengembangkan rami karena memiliki lahan yang relatif luas dan iklim yang cocok untuk tanaman rami. Rami sangat cocok dikembangkan di Indonesia bagian barat yang beriklim basah karena tanaman ini memerlukan curah hujan sepanjang tahun. Pemasaran serat rami cukup luas di dalam maupun di luar negeri, mulai dari serat mentah China grass, serat panjang hasil di gumming ramie raw , serat pendek ramie stafle fibre maupun serat panjang ramie top . Saat ini pangsa pasar konsumen serat rami dunia sekitar 350.000 ton dan diperkirakan kebutuhan serat rami dunia terus menaik hingga 400.000 – 500.000 tontahun Anonim, 2007. Serat dari batang tanaman rami sebenarnya memiliki beberapa keunggulan, antara lain kualitas tekstil yang dihasilkan cukup baik karena memiliki kehalusan serat dyener seperti halnya kapas. Serat rami juga memiliki tingkat elastisitas yang baik dan lebih sejuk bila dipakai. Serat rami juga dapat dijadikan sebagai campuran bahan kain lainnya, seperti katun, rayon, linen, dan polyester. Dibandingkan dengan kapas, serat rami lebih kuat sehingga banyak dimanfaatkan untuk bahan pakaian atau perlengkapan militer. Bahkan, sudah ada penelitian yang menyebutkan bahwa serat rami anti peluru Musaddad, 2007.

2.1.1 Struktur Molekul Rami

Rami merupakan serat tumbuh-tumbuhan jenis Boehmeria Nivea. Selulosa mempunyai rumus C 6 H 10 O 5 n, dimana “n” merupakan derajat polimerisasinya dan sebagian besar serat rami 68,6 - 76,2 terdiri dari selulosa. Analisa Frenderberg, Haworth dan Braun dalam buku Tekstil Fiber menunjukkkan bahwa selulosa dibentuk oleh cindin glukosa, sehingga dapat disebutkan bahwa struktur serat selulosa merupakan kesatuan dari anhydro glukosa yang dihubungkan satu dengan yang Universitas Sumatera Utara 8 lainnya oleh jembatan oksigen pada kedudukan 1 – 4Evgust, 2011, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2 berikut. Gambar 2.2 Struktur Molekul Serat Selulosa 2.1.2 Susunan Kimia Rami Analisa kimia memperlihatkan bahwa selulosa merupakan komponen utama dari serat rami. Komposisi kimia serat rami dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Sifat fisik dan kimia serat rami Karakter Nilai Selulosa berat 68,6 – 76,2 Lignin berat 0,6 – 0,7 Hemiselulosa berat 13,1 – 16,7 Pektin berat 1,9 Lilin berat 0,3 Sudut mikrofibril 7,5 Kadar air berat 8,0 Kerapatan mgm 3 1,5 Sumber : Purwati, D.R 2012 2.1.3 Bentuk Serat Rami Bentuk serat rami terdiri dari membujur dan melintang, jika membujur bentuk memanjang seperti silinder dengan permukaan bergaris – garis dan berkerut-kerut membentuk benjolan-benjolan kecil dan jika melintang bentuk lonjong memanjang dengan dinding sel yang tebal dan lumen yang pipih. Ujung sel tumpul dan tidak berlumen Evgust, 2011. Gambar serat rami membujur dan melintang dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 berikut. Universitas Sumatera Utara 9 Gambar 2.3 Bentuk Serat Rami Membujur Gambar 2.4 Bentuk Serat Rami Melintang 2.2. Pengertian Gipsum Gipsum adalah batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut. Gipsum merupakan mineral terbanyak dalam batuan sedimen, lunak bila murni. Merupakan bahan baku yang dapat diolah menjadi kapur tulis. Dalam dunia perdagangan biasanya gipsum mengandung 90 CaSO 4 .2H 2 O. Menurut Suhala, S et al 1997: 186 ”Gipsum adalah salah satu bahan galian industri yang mempunyai kegunaan cukup penting di sektor industri, kontruksi maupun bidang kedokteran; baik sebagai bahan baku utama maupun bahan baku penolong”. Kandungan komposisi dari gipsum, terlihat pada tabel 2.3 berikut. Universitas Sumatera Utara 10 Tabel 2.3 Komposisi Gipsum Bahan Kandungan Kalsium Ca 23,28 Hidrogen H 2,34 Kalsium Oksida CaO 32,57 Air H 2 O 20,39 Sulfur S 18,62 Sumber: Salon S, 2009 Gipsum ada di mana-mana. Gipsum adalah mineral sulfat yang paling umum diatas bumi. Secara teknik, gipsum dikenal sebagai zat kapur sulfate. Dengan perlakuan panas, tekanan, percampuran dengan unsur-unsur yang lain dapat menghasilkan berbagai jenis gipsum. Gipsum adalah zat kapur sulfate CaSO 4 . Alam menyediakan dua macam gipsum yaitu anhidrit dan dehydrate. Dehydrate CaSO 4 + 2H 2 O berisi dua molekul dan air sedangkan anhidrit CaSO 4 tidak berisi molekul air. Gipsum yang disuling disebut dengan anhidrit dibentuk dari 29,4 zat kapur Ca dan 23,5 belerang S. Secara kimiawi, satu-satunya perbedaan antara kedua jenis gipsum ini adalah dua molekul air yang ada dalam senyawanya. Pada umumnya, gipsum mempunyai air yang dihubungkan dalam struktur molekular CaSO 4 .2H 2 O dan kira-kira 23,3 Ca dan 18,5 S. Gipsum adalah garam yang netral dari suatu cuka yang kuat dan tidak meningkatkan atau mengurangi kadar keasaman. Gipsum digunakan untuk pembuatan bangunan plester, papan dinding, ubin, sebagai penyerap untuk bahan-kimia, sebagai pigmen cat dan perluasan, dan untuk pelapisan kertas. Gypsum california alami, berisi 15 - 20 belerang, digunakan untuk memproduksi ammonium sulfate untuk pupuk. Gipsum juga digunakan untuk membuat asam belerang dengan pemanasan sampai 2000 F 1093 C dalam permukaan tertentu. Resultan calsium sulfida bereaksi untuk menghasilkan kapur perekat dan sulfuricacid. Gipsum mentah juga digunakan untuk campuran portland semen. Warna sebenarnya adalah putih, tetapi mungkin saja diwarnai kelabu, warna coklat, atau merah. Berat jenisnya adalah 2.28 - 2.33 dan kekerasan Mohs 1,5 - 2. Gipsum menjadi Universitas Sumatera Utara 11 kering ketika dipanaskan sekitar 374 o F 190 o C, membentuk hermihydrate 2CaSO 4 .H 2 O, yang merupakan dasar dari kebanyakan plester gipsum. Disebut sebagai gypsum calcined, pada saat digunakan untuk pembuatan hiasan, bahan gypsum calcined dicampur dengan air, membentuk sulfate hydrated yang akan mengeraskan. Palestic adalah gipsum yang dicampur dengan ureaformalidehyde damar dan suatu katalisator. calcium sulfate tanpa air kristalisasi digunakan untuk pengisi kertas dengan nama pearl filler. Terra alba adalah nama asal untuk gipsum sebagai pengisi cat. Zat kapur sulfate yang tak berair di dalam bubuk atau format berisi butiran kecil akan menyerap 12-14 berat airnya dan digunakan untuk mengeringkan bahan kimia dan gas. Gipsum bisa digunakan kembali dengan pemanasan. Anhidrit adalah zat kapur tak berair sulfate. Anhidrit digunakan untuk memproduksi belerang, dioksida belerang, dan ammonium sulfate. Banyak gypsum calcined, digunakan sebagai gipsum untuk memplester dinding. Untuk penggunaan seperti itu, dicampur dengan kapur perekat air atau lem air dan pasir. Papan dinding gipsum atau eternity berupa papan atau lembaran, campuran dari gypsummixed lebih dari 15 serabut, biasanya dipasang pada langit-langit rumah. Butir yang terdapat di dalamnya tahan terhadap api karena menggunakan suatu tiruan wood-grain untuk permukaan dinding. Scott’s semen adalah suatu plester untuk perekat dengan gypsum calcined dan dapat merekat dengan cepat. Gipsum dapat berubah secara perlahan-lahan menjadi hemihidrat CaSO 4 .0.5H 2 O pada suhu 90 C. Bila dipanaskan atau dibakar pada suhu 190 C – 200 C akan menghasilkan kapur gipsum atau stucco yang dikenal dalam perdagangan sebagai plester paris. Pada suhu yang cukup tinggi yaitu lebih kurang 534 C akan dihasilkan anhydrite CaSO 4 yang tidak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai gipsum mati. Saat ini gipsum sebagai bahan bangunan digunakan untuk membuat papan gypsum dan profil pengganti triplek dari kayu. Papan gipsum profil adalah salah satu produk jadi setelah material gipsum diolah melalui proses pabrikasi menjadi tepung. Papan gipsum profil digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding partisi dan plafon Simbolon, 2011. Universitas Sumatera Utara 12 Material gipsum tidak membahayakan bagi kesehatan manusia, sebagai faktanya banyak pengobatan modern dengan gipsum sudah dimulai sejak dulu dimana gipsum digunakan sebagai pengisi pencetakan gigi dalam bidang kedokteran Noerdin, 2003.

2.3 Papan Gipsum

Papan gipsum adalah nama generik untuk keluarga produk lembaran yang terdiri dari inti utama yang tidak terbakar dan dilapisi dengan kertas pada permukaannya. Selain untuk plafon, gipsum biasa dipakai dinding partisi seperti skat kamar dan lining wall penutup tembok. Hanya saja gipsum tak bisa diaplikasikan untuk eksterior, kolom dinding atau penahan beban. Gipsum ini hanya untuk interior yang tidak berkaitan dengan struktur bangunan. Kekuatan papan gipsum berbanding lurus dengan ketebalannya Simbolon, 2011. Bagian inti papan gipsum yang dibawah memiliki tegangan. Bagian atas inti papan gipsum tertekan oleh gaya yang diakibatkan oleh berat panel, beban yang diberikan pada bagian belakang papan dan gravitasi. Papan gipsum memanfaatkan kekuatan yang terdapat pada inti dan menambah kekuatannya dengan kertas berkekuatan tarik tinggi. Kertas pada permukaan gipsum dipergunakan sebagai penguat komposit dan menjadi bagian penting dari kekuatan ultimate dan kemampuan panel Anonim, 2004. Berdasarkan SNI 03-6384-2000 tentang spesifikasi panel atau papan gypsum, memberikan ukuran atau standar nominal toleransi untuk papan gypsum, dengan rincian pada tabel 2.4 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 13 Tabel 2.4 Spesifikasi Ukuran Papan Gipsum NO Tebal mm Panjang mm Lebar mm Keterangan 1 6,4 1200-3700 2 8 1200-4300 Untuk toleransi : 3 9,5 1200-4900 Tebal ± 0,8 mm 4 12,7 1200-4900 1200-1370 Panjang ± 6,4 mm 5 15,9 1200-4900 Lebar ± 2,4 mm 6 19 - 7 25 -

2.3.1 Standar Papan Gipsum

Standar merupakan sesuatu yang ditetapkan untuk digunakan sebagai dasar pembanding dalam pengukuran atau penilaian terhadap kapasitas, kuantitas, isi, luas, nilai dan kualitas Guralnik, 1997. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada penelitian ini digunakan standar papan gipsum dari JIS A 5908 JIS, 2003 sebagai pembanding terhadap mutu papan gipsum yang dihasilkan, selain itu digunakan juga standar SNI 03-2105-2006 papan partikel BSN, 2006 dan Standar Jayaboard komersial Simbolon, T 2011. Dengan demikian standar tersebut dapat memberikan gambaran apakah papan gipsum yang dihasilkan telah memiliki mutu sesuai standar atau tidak. Tabel 2.5 berikut menunjukkan nilai spesifik karakteristik papan tiruan dari tiga buah standar. Universitas Sumatera Utara 14 Tabel 2.5 Standar Papan Gipsum Sifat Papan Standar JIS A 5908-2003 SNI 03-2105-2006 Jayaboard Kerapatan kgm 3 400 – 900 Maks 1000 1030 kadar air 5 – 13 Maks 10 - Penyerapan air 45,29 – 62,31 Maks 50 37,4 Pengembangan tebal Maks 12 - - Modulus Of Elastisitas MOE x 10 6 Nm 2 Min 1962 - 6,13 Modulus Patah MOR x 10 6 Nm 2 Min 7,85 9,81 - 13,73 1,28 Nilai Kuat Tarik x 10 6 Nm 2 - - 0,91 Nilai Impak Jm 2 - - 2500 Internal bond Nm 2 Min 0,15 - - Kuat Pegang sekrup kg Min 30 - - Setelah direndam air selama 24 jam pada suhu kamar Keterangan : JIS A 5908-2003 Papan partikel SNI 03-2105-2006 Papan Partikel Jayaboard – 2011 Papan Partikel, Simbolon, T 2011

2.3.2 Jenis Papan Gipsum

Papan gipsum merupakan alternatif yang tepat untuk menggantikan triplek dan dapat diklasifikasikan dari jenis performa papan dan ketebalannya sebagai berikut: 1. Papan Gipsum Standar Papan gipsum ini merupakan varian umum dari papan gipsum tebal yang tersedia yaitu 9 mm, 12 mm dan 15 mm SNI 03-6384-2000. Universitas Sumatera Utara 15 2. Papan Gipsum Tahan Kelembaban Papan gipsum ini mempunyai performa ketahanan terhadap kelembaban, cocok digunakan untuk daerah-daerah yang lembab dalam bangunan seperti dapur, toilet dan gudang. Bila papan gipsum ini digunakan sebagai dinding kamar mandi, maka disarankan untuk dilapisi oleh keramik dinding, tahan kelembaban bukan berarti tahan air. Tebal yang tersedia 9 mm, 12 mm dan 15 mm SNI 03-6384- 2000. 3. Papan Gipsum Tahan Benturan Papan gipsum ini mempunyai performa ketahanan terhadap benturan, dimana benturan-benturan yang dimaksud adalah benturan dari tubuh manusia, trolly, kursi, meja dan sebagainya. Papan gipsum ini cocok dipergunakan dikoridor, ruang fitness, dinding kamar rumah sakit dan sebagainya. Tebal yang tersedia yaitu 12 mm dan 15 mm SNI 03-6384-2000. 4. Papan Gipsum Tahan Api Papan gipsum ini mempunyai performa ketahanan terhadap api, durasi ketahanan apinya tergantung dari system, dinding partisi yang digunakan. Tebal yang tersedia yaitu 12 mm dan 15 mm SNI 03-6384-2000. Selain jenis papan gipsum diatas ada pula produk papan gipsum yang difungsikan untuk memperbaiki kualitas akustik ruang dan biasanya dibuat berlubang- lubang. Dengan semua variasi papan gipsum diatas dan kehebatan-kehebatannya sayang sekali bila pola pembangunan masih menggunakan bahan dari kayu triplek. Dengan mengurangi penggunaan produk kayu berarti sudah berpartisipasi dalam membantu konservasi alam dan ikut mengurangi tingkat pemanasan global Anonim, 2010.

2.3.3 Plafon Gipsum

Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan rumah . Fungsi dari pada langit-langit atau plafon adalah : a. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang melalui bidang atap. Universitas Sumatera Utara 16 b. Untuk menahan kotoran yang jatuh dari bidang atap. c. Untuk menahan percikan air hujan, agar ruangan dan isinya selalu terlindungi. d. Supaya ruangan di bawah atap selalu tampak bersih. e. Menambah estetika ruangan, karena konstruksi plafon bisa dibuat beraneka macam bentuk. Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atapnya Rahmadi, 2011. Plafon merupakan bagian dari interior yang harus didesain sehingga ruangan menjadi sejuk dan enak dipandang artistik. Plafon sebagai batas tinggi suatu ruangan tentunya ketinggian dapat diatur disesuaikan dengan fungsi ruangan yang ada. Umpamanya; untuk ruang tamu pada sebuah rumah tinggal cenderung tinggi plafon direndahkan, begitu juga ruang keluarga atau ruang makan, agar mempunyai kesan lebih familier dan bersahabat. Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau sebagai penahan perambatan panas dari atap aluminium foil. Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam. Plafon sebagai finishing elemen keindahan, mempunyai tempat untuk menggantungkan bola lampu, sedang bagian atasnya untuk meletakkan kabel –kabel listriknya sparing instalasi.

2.4 Semen PPC Portland Pozzolan Cement

Semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesif dan kohesif digunakan sebagai bahan pengikat Bonding material yang dipakai bersama batu kerikil, pasir, dan air. Semen Portland akan mengikat butir-butir agregat halus dan kasar setelah diberi air dan selanjutnya akan mengeras menjadi suatu massa yang padat. Portland Cement merupakan bahan utama atau komponen beton terpenting yang berfungsi sebagai bahan pengikat an-organik dengan bantuan air dan mengeras secara hidrolik. Universitas Sumatera Utara 17 Portland Cement inilah yang dapat menyatukan antara agregat halus dan agregat kasar sehingga mengeras menjadi beton. Adapun komponen –komponen bahan baku Portland cement yang baik Menurut Sagel et al 1994:1 “Semen Portland adalah semen hidrolis yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis bersama bahan- bahan tambahan yang biasa digunakan yaitu gypsum”. Menurut Nawy 1990 dalam Mulyono 2005 memberikan pengertian semen portland PC dibuat dari serbuk halus mineral kristalin yang komposisi utamanya adalah kalsium atau batu kapur CaO, Alumunia Al 2 O 3 , Pasir silikat SiO 2 dan bahan biji besi FeO 2 dan senyawa-senyawa MgO dan SO 3 , penambahan air pada mineral ini akan menghasilkan suatu pasta yang jika mengering akan mempunyai kekuatan seperti batu. Apabila butiran-butiran Portland Cement berhubungan dengan air, maka butiran-butiran tersebut akan pecah-pecah dengan sempurna sehingga menjadi hidrasi dan membentuk adukan semen. Jika adukan tersebut ditambah dengan pasir dan kerikil yang diaduk bersama akan menghasilkan adukan beton. Mulyono 2005 mengatakan, “Semen portland adalah sebagai bahan pengikat yang melihat dengan adanya air dan mengeras secara hidrolik”. Menurut Murdock et al 1991 mengatakan : Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesif dan kohesif cohesive yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi suatu massa yang padat. Meskipun definisi ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan, semen yang dimaksudkan untuk konstruksi beton bertulang adalah bahan jadi dan mengeras dengan adanya air yang dinamakan semen hidrolis hidrolic cements. Untuk pembuatan beton digunakan semen portland dan semen portland pozzolan. Semen Portland pozzolan SPP atau dikenal juga sebagai Portland Pozzolan Cement PPC adalah merupakan semen hidrolisis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen Portland dengan bahan pozzolan Trass atau Fly Ash halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan bahan pozzolan bersama-sama atau mencampur secara merata semen Portland dan bahan pozzolon atau gabungan antara menggiling dan mencampur. Semen portland pozzolan semen PPC adalah campuran semen portland dan bahan-bahan yang bersifat pozzolan seperti terak tanur tinggi dan hasil residu PLTU. Universitas Sumatera Utara 18 Semen jenis ini biasanya digunakan untuk beton yang diekspos terhadap sulfat. Semen portland pozzolan dihasilkan dengan mencampurkan bahan semen portland dan pozzolan 15-40 dari berat total campuran, dengan kandungan SiO 2 + Al 2 O 3 + Fe 2 O 3 dalam pozzolan minimum 70 SK.SNI T-1991-03:2 dalam Mulyono, 2005: 46. Semen portland pozzolan PPC moderate sulphate resistance memenuhi SNI 15- 0302-2004 dan ASTM C 595-08, jenis semen ini untuk kontruksi umum dan tahan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang Mulyono, 2005. 2.5. Pengujian Fisik 2.5.1. Densitas kerapatan