Pengukuran kadar garam sampel AOAC 1995 Pengukuran derajat keasaman pH sampel AOAC 1995 Perhitungan nilai Total Plate Count Fardiaz 1992

3.4. Prosedur Analisis

Prosedur analisis yang dilakukan berdasarkan tahap-tahap metode penelitian adalah meliputi pengukuran kadar garam dan pH sampel, perhitungan Total Plate Count TPC, isolasi bakteri dari ikan peda merah, uji sifat morfologi dan uji sifat fisiologi.

3.4.1. Pengukuran kadar garam sampel AOAC 1995

Sampel uji diabukan setelah sebelumnya ditimbang sebanyak 2 gram, kemudian sampel yang telah diabukan dalam cawan porselen ditambahkan akuades sampai tiga seperempat cawan. Abu dalam cawan porselen diaduk-aduk kemudian cairan tersebut ditempatkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditambahkan akuades sampai tanda tera. Selanjutnya dari labu takar dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukan ke dalam gelas piala 100 ml dan ditambahkan K 2 CrO 4 kalium kromat 2-3 tetes. Ke dalam buret dimasukkan larutan perak nitrat 0,2 N. Kemudian campuran larutan sampel dalam beaker glass dititrasi dengan perak nitrat sampai terbentuk endapan putih Ag 2 CrO 4 atau berubah warna menjadi jingga. Pengukuran kadar garam ini dilakukan secara duplo. Perhitungan NaCl adalah sebagai berikut: NaCl = 100 4 , 58 3 3 X contoh mg X fp X NAgNO X VolumeAgNO Volume AgNO 3 adalah jumlah perak nitrat yang dibutuhkan dalam titrasi dan Normalitas AgNO 3 adalah 0,2

3.4.2. Pengukuran derajat keasaman pH sampel AOAC 1995

Sampel dalam wadah diukur pH-nya dengan menggunakan pH meter. Sebelum digunakan, pH meter dikalibrasi dengan menggunakan larutan buffer pH 4,31 dan 6,86. Sampel ditimbang sebanyak 1 gram yang ditambahkan 10 ml akuades lalu diblender sehingga diperoleh larutan yang homogen. Setelah itu sampel diukur pH-nya dengan menggunakan pH meter. Nilai pH diperoleh dari hasil pembacaan pada skala pH meter saat angka digital menunjukkan nilai pH konstan. Pengukuran pH ini dilakukan secara duplo.

3.4.3. Perhitungan nilai Total Plate Count Fardiaz 1992

Perhitungan nilai TPC digunakan untuk mengetahui mutu suatu bahan pangan. Koloni yang tumbuh dapat juga digunakan untuk isolasi serta identifikasi bakteri karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari suatu bakteri yang mempunyai penampakan pertumbuhan spesifik. Sampel ikan peda dihancurkan dalam mortar porselen untuk mendapatkan kondisi sampel yang homogen. Selanjutnya sampel sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam 90 ml larutan pengencer steril secara aseptis untuk mendapatkan pengenceran 10 -1 . Untuk pengenceran 10 -2 diambil 1 ml suspensi contoh dari tabung pengencer 10 -1 dan dimasukkan ke dalam tabung pengencer yang lain yang berisi 9 ml larutan pengencer, kemudian sampel dikocok sampai homogen. Hal yang sama dilakukan sampai mendapatkan pengenceran 10 -5 . Cara pemupukan dalam metode hitungan cawan dilakukan dengan metode tuang pour plate. Dari setiap tingkat pengenceran, masing-masing diambil 1 ml suspensi sampel yang dimasukkan ke dalam cawan petri. Kemudian ke dalam cawan petri ditambahkan medium Nutrien Agar NA yang telah steril sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan supaya sampel menyebar rata. Medium NA yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri ini telah ditambahkan garam NaCl murni yang sesuai dengan kadar garam yang terkandung di dalam sampel. Setelah itu cawan petri diinkubasikan pada suhu kamar selama dua hari. Koloni yang tumbuh diamati dan dihitung jumlahnya untuk mendapatkan nilai Total Plate Count TPC. Cara perhitungan TPC adalah sebagai berikut: TPC koloniml = Jumlah koloni per cawan x n pengencera faktor 1

3.4.4. Isolasi bakteri dari sampel Fardiaz 1988