20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENELITIAN PENDAHULUAN
1. Uji Mikrobiologis Antibakteri Gambir
Hasil pengujian mikrobiologis antibakteri, terbentuk zona bening dari 3 sampel gambir. Luas zona bening dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil pengujian luas zona bening gambir
Jenis Gambir Rata-rata luas
zona bening cm
Keterangan
Catechin rendah 25 1.1
Zona bening kelihatan jelas Catechin tinggi 80
1.3 Zona bening kelihatan jelas
Tannin tinggi 90 1
Terdapat koloni dalam zona bening
Dari hasil pengujian luas zona bening terhadap 3 sampel gambir maka didapatkan hasil bahwa ketiga jenis gambir dapat menghambat
pertumbuhan Streptococcus mutans. Menurut Depkes RI 1989 menyatakan bahwa suatu bahan baru dapat dikatakan memiliki aktivitas
antimikroba bila diameter hambatan yang terbentuk adalah lebih dari atau sama dengan 6 mm.
Dari hasil pengujian antibakteri, semakin tinggi catechin yang terdapat dalam gambir maka semakin tinggi pula daya hambat terhadap
bakteri Streptococcus mutans. Dari hasil pengujian tersebut maka gambir yang digunakan untuk pembuatan produk pasta gigi adalah gambir yang
mengandung catechin tinggi 80. Hasil dari zona bening pada gambir dengan catechin tinggi 80 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Zona bening pada gambir catechin tinggi
21
2. Penentuan Perbandingan Gum Arab dan Catechin Gambir
Komposisi pasta gigi menurut Volk Ash 1977 dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi pasta gigi Volk Ash, 1977
Komposisi Konsentrasi
CaCO
3
44 MgCO
3
2 Gliserin
30 Gum Arab
4.5 Sakarin
0.1 Air Destilata
19.4
Dari hasil penelitian, didapatkan bentuk pasta gigi masih bertekstur kurang berbentuk pasta masih terlalu encer maka untuk mendapatkan
pasta gigi yang bertekstur pasta dilakukan trial dan error komposisi gum arab di dalam komposisi pasta gigi gambir. Komposisi gum arab trial dan
error pada pasta gigi gambir dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Komposisi trial dan error pada pasta gigi gambir
Gum arab Tekstur
4.5 Cair 5.0 Cair
6.0 Cair 7.0 Cair
8.0 Cair 9.0 Cair
10 Cair 11 Agak
pasta 12 Agak
pasta 13 Pasta
Dari Tabel 6 terlihat bahwa hasil trial dan error jumlah gum arab sampai dengan konsentrasi 12 belum membentuk pasta, sedangkan pada
22 konsentrasi gum arab 13 baru membentuk pasta yang menyerupai pasta
gigi. Oleh karena itu penggunaan gum arab akan dibuat dengan konsentrasi 13, 14 dan 15.
Berdasarkan komposisi pasta gigi menurut Volk Ash 1977 maka dicoba rentang penggunaan catechin gambir tinggi yaitu sebesar
0.4, 0.3, 0.2 dan 0.1. Kemudian didapatkan hasil percobaan seperti yang terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil uji aroma terhadap berbagai konsentrasi catechin gambir
Konsentrasi Gum Arab
Konsentrasi Peppermint Oil
Konsentrasi Catechin Gambir
Aroma
13 0.1 0.4
Gambir
13 0.1 0.3
Gambir
13 0.1 0.2
Menyegarkan
13 0.1 0.1
Menyegarkan
Ket 15 orang panelis Berdasarkan hasil uji aroma pada Tabel 7 didapatkan konsentrasi
catechin gambir tinggi 0.1 dan 0.2 beraroma segar, sedangkan pada konsentrasi yang lebih tinggi 0.3 dan 0.4 masih terasa aroma gambir.
Oleh karena itu konsentrasi gambir yang akan digunakan antara 0.1 - 0.2. Komposisi lengkap pada penelitian utama dapat dilihat pada
Tabel 8.
Tabel 8. Komposisi pasta gigi gambir
Komposisi Konsentrasi
CaCO
3
44 MgCO
3
2 Gliserin 30
Gum Arab 13 : 14 : 15
Sakarin 0.1 Air Destilata
10.9 : 9.9 :8.9 Gambir
0.1 : 0.15 : 0.2 Peppermint Oil
0.1
23
B. PENELITIAN UTAMA
Pada penelitian utama dilakukan pembuatan pasta gigi gambir dengan komposisi seperti yang telah didapatkan pada penelitian pendahuluan. Proses
pembuatan pasta gigi gambir sebagai berikut :
1. Analisis Karakteristik Fisik dan Kimia Pasta gigi Gambir