Tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat, tumbuh liar bahkan tanpa ada yang sengaja menanam dapat hidup subur bahkan hidup di antara tanaman
pertanian ataupun perkebunan sebagai gulma atau di lahan lain di luar hutan alam.
4. Tanaman Obat Impor
Beberapa tanaman obat diimpor dari luar negeri seperti dari Cina, India dan Irak.
2.3 Sentra Produksi Tanaman Obat
Sistem pengembangan komoditas tanaman obat mempunyai kaitan ke belakang bacward linkage yaitu diusahakan oleh banyak petani atau pengumpul
yang ada di pedesaan dan kaitan ke depan forward linkage yaitu menyediakan bahan baku industri obat tradisional salah satu komoditas yang memiliki pasar
dalam dan luar negeri. Pemasaran tanaman obat di Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri obat tradisional dalam negeri juga
ditujukan untuk memenuhi permintaan dari luar negeri. Akhir-akhir ini beberapa industri obat tradisional mulai menjalin
kemitraan dengan para petani, guna menjaga kontinuitas pasokan dan kualitas bahan baku yang dibutuhkan. Perusahaan sebagai mitra memberi bimbingan
teknis budidaya sehingga menghasilkan bahan baku yang sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan Duryatmo, 2001. Perusahaan-perusahaan tersebut
antara lain adalah Sido Muncul dengan petani di daerah Boyolali untuk tanaman adas, lempuyang dan temulawak, PT Air Mancur dan Deltomed di daerah
Wonogiri, Klaten, dan Boyolali untuk tanaman obat seperti bangle, kencur, lempuyang dan temulawak.
Sentra produksi tanaman obat 90 terdapat di Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah Chanisah, 1996. Untuk tanaman obat budidaya berasal dari daerah
Klaten, Boyolali, Wonogiri, Tawangmangu, Purwodadi, Demak, Kudus, Jepara, Magelang dan Purwokerto. Di Jawa Timur terdapat di daerah Banyuwangi,
Jember, Malang dan Pacitan. Untuk Jawa Barat adalah Garut dan Subang. Beberapa tanaman obat budidaya yang berasal dari luar Pulau Jawa adalah
lada hitam dari Lampung, pala dari Sulawesi dan Irian Jaya, kayu manis dari Kalimantan, cengkeh dari Kalimantan dan Sulawesi. Untuk tanaman obat hutan
sentra produksinya adalah Jawa, Kalimantan, Madura dan Irian Jaya. Pengusahaan tanaman obat umumnya dilakukan oleh petani secara swadaya melalui pola
tanaman monokultur dan tumpang sari dengan tanaman keras ataupun tanaman semusim pada lahan kebun dan lahan pekarangan. Untuk tanaman obat impor
berasal dari India dan Cina. Sedangkan tanaman obat liar hampir keseluruhannya dipasok dari daerah Jawa Tengah seperti Wonogiri, Tawangmangu, Boyolali,
Klaten dan sebagian kecil dari daerah di Jawa Timur.
2.4 Industri Obat Tradisional