Analisis Lingkungan Usaha Eksternal

Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Lingkungan Usaha Eksternal

Analisis Lingkungan Usaha Eksternal terdiri dari :

1. Lingkungan Eksternal Makro Meliputi :

a. Lingkungan Demografis Ada beberapa kondisi penting berkenaan dengan kependudukan secara umum yang mempengaruhi pasaran barang dan jasa diantaranya jumlah penduduk kota medan yang besar. Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Kota Medan saat ini diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa dengan jumlah wanita lebih besar dari pria 1.010.174 jiwa 995.968 jiwa. Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa yang merupakan penduduk commuters. Dengan demikian kota Medan Merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar dan memiliki diferensiasi pasar sehingga dapat dijadikan sebagai pasar yang potensial. b. Lingkungan Ekonomi Keadaan ekonomi pada saat ini dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategis perusahan. Pertumbuhan ekonomi di kota medan yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah karena penduduk mengalami peningkatan dan berati pula kebutuhan ekonomi juga akan bertambah. Hal ini hanya bisa diperoleh melalui peningkatan output agregat barang dan jasa Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009. USU Repository © 2009 atau sering disebut PDRB atas dasar harga konstan setiap tahun. Jadi dalam pengertian ekonomi adalah penambahan PDRB atas dasar harga konstan. Tabel 4.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Tahun 2005 – 2007 Sektor Lapangan Usaha 2005-2006 2006-2007 1. Pertanian 0,37 5,14 2. Pertambangan Penggalian -6,05 -10,14 3. Industri Pengolahan 6,59 6,08 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,39 -2,81 5. Kontruksi 11,01 6,43 6. Perdagangan, Hotel Restoran 6,15 5,94 7. Transportasi Telekomunikasi 13,34 10,61 8. Keuangan jasa Perusahaan 5,08 12,81 9. Jasa-jasa 6,34 6,83 PDRB 7,76 7,78 Sumber : www. Pemko medan.com Tahun 2009 Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa struktur ekonomi kota di Medan umumnya didominasi oleh sektor primer, namun ada pula yang mulai bergeser ke sektor sekunder. Basis kegiatan ekonomi kota Medan berasal dari sub sektor perdagangan, hotel dan restaurant sub sektor angkutan dan komunikasi dan sub sektor bank dan lembaga keuangan lainnya merupakan kontributor utama sektor tertier. Besarnya volume kegiatan ekonomi sektor tertier dan sekunder di kota Medan tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana yang relatif lebih baik seperti sarana pertokoan, perhubungan, komunikasi, lokasi industri, disamping letak strategis kota Medan, dan jumlah penduduk yang relatif besar. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan daerah bahkan propinsi yang ada disekitarnya. Perkembangan sektor industri di kota Medan tidak terlepas dari Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009. USU Repository © 2009 dukungan bahan baku dan sektor pertanian yang besar dari daerah sekitar kota Medan yang kaya sumber daya alam. Peran regional ekonomi kota Medan, juga ditunjang oleh adanya kerjasama kota Medan dengan beberapa kota di Asia, seperti dengan kota Penang di Malaysia, Ichikawa di Jepang, dan Gwangju di Korea. Kerjasama yang diberi nama Kota Bersaudara ini meliputi bidang kebudayaan, pariwisata, ekonomi, perdagangan dan olahraga. Dalam konteks kerjasama IMT-GT Indonesia Malaysia, Thailand Growth Triangle kota Medan juga berperan aktif diberbagai bidang kerjasama yang diselenggarakan. Adanya kerjasama antar kota tersebut telah mampu meningkatkan mobilitas orang, barang dan jasa baik dari dan ke masing-masing negara kota yang ada. c. Lingkungan Sosial Budaya Rangkaian terakhir dari faktor makro yaitu social budaya terpusat pada penilaian dan sikap orang- konsumen dan karyawan yang dapat mempengaruhi strategi. Penilaian di salurkan ke dalam perubahan gaya hidup yang mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan berhubungnan dengan karyawannya. Para perencana strategis harus mengikuti perubahan pada tingkat pendidikan dan penilaian sosial dengan maksud menilai dampaknya terhadap strategi mereka karena sosial budaya di kota Medan terdapat berbagai macam suku dan adat istiadat sehingga perencanaan strategis perusahan harus disesuaikan dengan lingkungan social budaya yang ada di kota medan. Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009. USU Repository © 2009

2. Lingkungan Eksternal Mikro Meliputi :

a. Ancaman Pendatang Baru Permintaan jasa asuransi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat karena perusahaan jasa asuransi termasuk salah satu sektor yang cukup prospek di masa depan. Hal ini terlihat dengan munculnya sejumlah perusahaan baru yang bergerak di bidang yang sama baik perusahaan asuransi nasional maupun asuransi asing. Salah satu asuransi asing yaitu Allianz life Indonesia hadir pertama kali pada tahun 1981 melalui kantor perwakilan, kemudian pada tahun 1989 mendirikan asuransi umum, Allianz Utama Indonesia. Pada tahun 1996 Allianz Indonesia memasuki bisnis asuransi jiwa dan kesehatan dengan mendirikan Allianz Life Indonesia. Asuransi nasional salah satunya yaitu asuransi jiwaseraya. Dalam menjalankan usahanya, jiwaseraya selalu berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat, itu sebabnya perusahaan selalu mengedepankan pembaruan demi menjawab tuntutan jaman diantaranya tahun 2003 dengan mengganti logo yang sekaligus mengganti identitas perusahaan, semangat baru tersebut juga diwujudkan dalam motto 3-P yaitu product, process dan people. Perkembangan jumlah perusahaan asuransi yang semakin meningkat, telah menyadarkan pihak asuransi terhadap pentingnya usaha pengembangan berbagai strategi agar dapat menghadapi persaingan. Oleh sebab itu diperlukan strategi bersaing yang tepat agar perusahaan dapat meningkatkan jumlah nasabahnya. Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009. USU Repository © 2009 b. Kekuatan Pelanggan AJB Bumiputera perlu menciptakan pelayanan yang berbeda untuk merebut pasar dan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Pelayanan dapat dimulai dengan mendengarkan keluhan nasabah, maka pihak AJB Bumiputera menyediakan sarana untuk menampung saran dan kritikan dari nasabah yaitu melalui website AJB Bumiputera. c. Analisis Persaingan Di samping memperhatikan faktor kebutuhan pokok dan suplai, perencanaan strategis perlu meneliti keadaan persaingan yang harus dihadapi perushaan. Oleh karena hal ini juga akan menentukan apakah perusahaan akan tetap meneruskan usaha yang sekarang dilakukan dan strategi apa yang harus deterapkan dalam melaksanakan bisnisnya. Tiga faktor yang berkenaan dengan persaingan yaitu masuk dan keluarnya pesaing utama, ketersedianya barang pengganti dan perubahan penting dalam strategi pesaing yang sekarang. Perkembangan jumlah perusahaan asuransi yang semakin meningkat, telah menyadarkan pihak asuransi terhadap pentingnya usaha pengembangan berbagai strategi agar dapat menghadapi persaingan. Munculnya perusahaan saingan yang sejenis seperti asuransi allianz dan asuransi jiwasraya telah menyadarkan peusahaan akan perlunya strategi bersaing yang tepat agar perusahaan dapat meningkatkan jumlah nasabahnya. Produk yang ditawarkan asuransi allianz yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, sedangkan asuransi jiwasraya produk yang ditawarkan yaitu asuransi kesehatan dan asuransi kecelakaan diri. Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009. USU Repository © 2009 Menghadapi persaingan yang semakin ketat AJB Bumiputera perlu menciptakan pelayanan yang berbeda untuk merebut pasar dan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Pelayanan dapat dimulai dengan mendengarkan keluhan nasabah, maka pihak AJB Bumiputera menyediakan sarana untuk menampung saran dan kritikan dari nasabah yaitu melalui website AJB Bumiputera, selain itu AJB Bumiputera memiliki keunggulan yang tidak dimiliki asuransi yang sejenis seperti AJB Bumiputera merupakan asuransi swasta tertua di Indonesia yang tetap eksis hingga saat ini dan memiliki Budaya organisai yang kuat, sehingga menjadi salah satu keunggulan dari AJB Bumiputera dalam menghadapi persaingan, selain itu AJB Bumiputera memiliki produk seperti Produk Asuransi Jiwa Kumpulan dengan Unsur Tabungan, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan dan asuransi anuitas yang disesuaikan dengan permintaan pasar. AJB Bumiputera juga melakukan pengembangan SDM nya demi meningkatkan kualitas karyawan dengan cara : 1 Memberikan orientasi kepada karyawan sehubungan dengan perusahaan dan jabatan. 2 Melatih karyawan baru tentang keterampilan dalam memberikan pelayanan dengan cepat seperti kemudahan dalam hal administrasi., pencairan dana yang cepat serta keakuratan dalam dokumen dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah. Strategi yang diterapkan AJB Bumiputera diharapkan dapat bersaing dengan asuransi yang sejenis dalam menghadapi persaingan dan dapat juga meningkatkan jumlah nasabahnya. Nirmala Sari Dewi Rangkuti : Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada Ajb Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan, 2009. USU Repository © 2009

B. Analisis Lingkungan Usaha Internal Terdiri Dari :