Pengujian Koefisien Determinan R² Uji F Uji Secara SerempakSimultan

Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dimana motivasi 3,934 dan lingkungan kerja 3,934 dan Tolerance Value 0,1 dimana motivasi 0,254 dan lingkungan kerja 0,254 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.

4.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.13

Variables EnteredRemoved Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 LING.KERJA, MOTIVASI a . Enter a. All requested variables entered. Sumber : Hasil Penelitian SPSS 17.0 for Windows, 2013 Pada variabel enteredremoved terlihat bahwa variabel-variabel yang dimasukkan entered adalah Motivasi dan Lingkungan Kerja yang dipilih adalah metode enter.

4.2.5.1 Pengujian Koefisien Determinan R²

Koefisien detreminan R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara 0 sampai dengan 1, 0 ≤ �² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat pengaruh variabel Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap variabel Kinerja dan berlaku sebalikya jika semakin kecil R² mendekati nol, maka semakin kecil pengaruh variabel Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap variabel Kinerja Karyawan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Koefisien Determinan R² Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .877 a .769 .763 2.62729 a. Predictors: Constant, LING.KERJA, MOTIVASI Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 for Windows, 2013 Pada tabel 4.14 terlihat bahwa nilai R = 0,877 berarti hubungan relation antara Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 87,7 yang berarti memiliki hubungan yang sangat erat. Adjusted R Square sebesar 0,763 berarti 76,3 faktor-faktor Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh Motivasi dan Lingkungan Kerja sedangkan sisanya 23,7 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

4.2.5.2 Uji F Uji Secara SerempakSimultan

Uji F uji serempak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel independent motivasi dan lingkungan kerja terhadap variabel dependent kinerja karyawan. Kriteria pengujiannya adalah: H 0 : b 1, b 2, b 3 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent, yaitu variabel motivasi dan lingkungan kerja terhadap variabel dependent, yaitu variabel kinerja karyawan. H a : b, 1 b 2 , b, 3 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan siginifikan dari variabel independent, yaitu variabel motivasi dan lingkungan kerja terhadap variabel dependent, yaitu variabel kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Universitas Sumatera Utara H o diterima jika F hitung F tabel pada � = 10 H a diterima jika F hitung F tabel pada � = 10 Hasil pengujiannya adalah : Tingkat kesalahan � = 10 dan derajat kebebasan df = k-1;n-k Derajat bebas pembilang = k-1 = 3-1 = 2 Derajat bebas penyebut = n-k = 80-3 =77 Maka: F tabel 0,1 2;77 = 2,37 Tabel 4.15 Anova Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1768.045 2 884.022 128.070 .000 a Residual 531.505 77 6.903 Total 2299.550 79 a. Predictors: Constant, LING.KERJA, MOTIVASI b. Dependent Variable: KINERJA Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 17 for Windows, 2013 Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai F hitung 128,07 F tabel 2,37. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel independent Motivasi dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Kantor Pusat Medan.

4.2.5.3 Uji-t Uji Parsial