Sinergitas Ninik Mamak dan Aparat Kepolisian dalam Menyelesaian Konflik Hukum Pidana di Sumatera Barat
2011
32 | P a g e
8. Sumbang-salah : sumbang adalah perbuatan yang salah menurut
pandangan mata dan salah adalah perbuatan susila yang salah dan dikerjakan dengan aktif.
62
2. Struktur dan Organisasi Masyarakat Hukum Adat Minangkabau
Pepatah adat Minangkabau menyebutkan : Anggari bakaarek kuku; Dikarek dikarek jo pisau sirauik, kaparauik
batuang tuo, tuonyao elok ka lantai Nagari bakaampek suku, Suku nan babuah paruik, kampuang nan batuo,
rumah nan batungganai
63
Dari pepatah di atas, terlihat bahwa masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat hukum adat genealogis-teritorial dengan susunan organisasi berupa
nagari, suku, buah paruik, kampuang dan sarumah. Setelah masuknya Islam, diperkenalkan pula istilah kaum sebagai salah satu orgaisasi masyarakat
Minangkabau.
a. Sabuah Paruik
Masyarakat Minangkabau menganut filsafat naturalis, realis atau empiris, sesuai pepatah adat mereka :
Panggiriek pisau sirauk, patungkek batang lintabuang, salodang ambiek kaniru. Satitiek jadikan lauik; sakapa jadikan gunuang, alam takambang jadi guru
64
. Berdasarkan filsafat hidup itu, masyarakat Minangkabau melihat secara
nyata dalam dunia empiris bahwa yang melahirkan anak itu adalah ibu. Hal itu tidak dapat dibantah oleh siapapun. Seorang lelaki dapat saja membantah bahwa
anak seorang perempuan bukanlah anaknya, atau sebaliknya. Malah sampai kini dengan menggunakan teknologi DNA pun belum dapat dipastikan 100 bahwa
62
Tasjrif Aliumar Pengakuan dan Penerapan Tindak Pidana Adat Dalam Menunjang Pembangunan Hukum Pidana Nasional Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional “ Relevansi Hukum Pidana Adat dan
Implementasinya dalam Hukum Pidana Nasional di Fakultas Hukum Universitas Udayana Denpasar tanggal 16-17 Desember 1994; hal. 11-12236-237
63
M Rasyid Manggis Dt. Rajo Pangulu Minangkabau Sejarah Ringkas dan Adatnya; Sri Dharma Padang; 1971; hal. 53
64
Darwis Thaib, Dt. Sidi Bandaro Seluk Beluk Adat Minangkabau NV Nantara Bukittinggi, 1965 hal. 9
Sinergitas Ninik Mamak dan Aparat Kepolisian dalam Menyelesaian Konflik Hukum Pidana di Sumatera Barat
2011
33 | P a g e
seorang anak adalah anak dari seorang lelaki, paling-paling hanya melalui teori probabilitas. Tetapi sebaliknya tidak dapat dibantah bahwa seorang anak
dilahirkan oleh ibunya, kecuali anaknya ditukarkan atau dicuri orang. Demikian pula halnya bila dilihat dari sudut partisipasi pengorbanan untuk lahirnya
seorang anak; ibu mempunyai sumbangan yang sangat besar terhadap bayinya, minamal 9 bulan 10 hari dengan derita yang tak tanggung-tanggung, malahan ada
yang dengan pengorbanan nyawa. Tetapi partisipasi ayah bisa saja hanya dalam beberapa menit saja, seperti pada waktu sistem perkawinan sumando belum
mantap atau kasus perkosaan, setelah itu si ayah biologis kabur entah ke mana. Akibatnya pada waktu anak lahir dia akan diurus oleh ibunya dan saudara-saudara
ibunya, yang akhirnya mereka hidup berkelompok, dan keleompok itu disebut sabuah paruik, satu buah perut, berasal dari perut perempuan yang satu. Hukum
Eropah pun seperti BW mengakui bahwa anak tetap punya hubungan hukum dengan ibunya, malah anak luar nikah hanya punya hubungan hukum dengan
ibunya. Perempuan-perempuan yang satu ibu beserta anak-anak mereka yang
biasanya tinggal pada sebuah rumah bersama yang disebut rumah gadang akan dipimpin oleh seorang Tungganai yang dipilih di antara mereka. Setelah kelompok
mereka bertambah besar lagi, mereka memilih pimpinan paruik yang disebut dengan istilah pangulu. Karena itu orang yang saparuik sering pula disebut
sapangulu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa paruik saparuik sabuah
paruik adalah sekelompok orang yang merasa sebagai suatu kesatuan karena mereka adalah keturunan dari seorang ibu asal, yang dipimpin oleh seorang
pangulu.
b. S u k u
Poerwadarminta memberikan beberapa arti terhadap istilah suku antara lain : kaki, seperempat, setengah rupiah, sebagian, sekelompok orang yang
seketurunan, dan kelompok yang merupakan bagian dari kelompok besar atau
Sinergitas Ninik Mamak dan Aparat Kepolisian dalam Menyelesaian Konflik Hukum Pidana di Sumatera Barat
2011
34 | P a g e
etnik sub kelompok. Minang golongan orang-orang sebagai dari kaum, yang seketurunan, seperti suku Koto, Piliang, Bodi, Caniago.
65
Menurut Amir MS, yang disebut suku di Minangkabau adalah sekelompok kaum yang berasal dari seorang niniek perempuan. Sesuku artinya semua
keturunan dari niniek ini ke bawah yang dihitung menurut garis ibu.
66
Di Minangkabau istilah sasuku juga dipakai untuk menyebut setengah rupiah. Di samping itu, dari hasil penelitian terlihat pula bahwa istilah suku
mempunyai dua makna yang lain. Di nagari-nagari dengan tipe koto piliang, istilah suku digunakan untuk menyebut gabungan beberapa paruik yang dipimpin oleh
pangulu pucuak, sedangkan paruik dipimpin oleh pangulu andiko, sehingga di sini suku merupakan sebuah persekutuan hukum adat genealogis matrilineal pula.
Tetapi di nagari dengan tipe Bodi Caniago, suku hanya digunakan sebagai nama keturunan dari masing-masing paruik yang ada di situ, sebab semua orang yang
mempunyai nama suku yang sama di nagari itu bukanlah seketurunan secara matrilineal dan tidak ada pimpinannya, sedangkan semua pangulu sebagai
pimpinan paruik mempunyai status yang sama. Akibatnya ada beberapa pangulu dari paruik-paruik yang mempunyai nama suku yang sama, tetapi mereka tidak
ada yang memimpinnya, sehingga di sini suku bukanlah sebuah persekutuan hukum adat genelogis matrilineal.
c. Kaum