PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
35
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan
yang terkait, pada akhir periode pelaporan konsolidasian. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan
liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan dalam laporan keuangan konsolidasian:
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan
dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 Revisi 2014 terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup
seperti diungkapkan pada Catatan 2t.
Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.
Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di tempat Grup
beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari produk dan jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen Grup, mata uang fungsional
adalah Rupiah.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penyisihan Penurunan Nilai dan Persediaan Usang Penyisihan penurunan nilai persediaan dan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan
penurunan nilai persediaan dan persediaan usang dievaluasi kembali dan disesuaikan, jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam Catatan 2e dan 8.
PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN lanjutan
Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
36
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI lanjutan Estimasi dan Asumsi lanjutan
Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2u dan 33.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu.
Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-
asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil
operasi Grup.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup tergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh
aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, usia pensiun normal dan tingkat mortalitas. Hasil aktual yang
berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh terhadap liabilitas imbalan kerja pasti diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut
diungkapkan dalam Catatan 2m dan 21.
Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 30 tahun dan properti investasi selama 20 tahun. Perubahan
tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam Catatan 2g, 2h, 10 dan 11.