Interaksi Sosial KAJIAN PUSTAKA

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Interaksi Sosial

Menurut Soejono Soekanto, interaksi Sosial merupakan bentuk proses sosial karena interaksi sosial merupakan utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok dengan kelompok, maupun perorangan dengan kelompok.Soekanto, 2007:55 Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan orang perorangan, kelompok perkelompok, maupun perorangan terhadap perkelompok ataupun sebaliknya. Elly dan Usman, 2011:63 Dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan yang terjadi jika dua orang atau lebih saling berinteraksi dan berkomunikasi, hubungan tersebut terjadi secara timbal balik. Interaksi dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi secara langsung dapat terjadi jika dua orang atau lebih bertemu dan saling bertegur sapa, sedangkan interaksi secara tidak langsung seperti ada perasaan, bau keringat, suara berjalan dan sebagainya. Interaksi sosial dapat bersifat assosiatif dan dissosiatif, interaksi yang bersifat assosiatif dapat menciptakan suatu hubungan yang harmonis didalam masyarakat, sedangkan interaksi yang bersifat dissosiatif dapat mengakibatkan terjadinya konflik. Di dalam masyarakat yang terdiri dari beragam etnis tidak memungkinkan akan terjadinya konflik. Namun hal tersebut dapat diatasi jika Universitas Sumatera Utara 13 masyarakat memiliki kesadaran pentingnya menciptakan suatu hubungan harmonis demi tercapainya masyarakat yang berintegrasi Dalam penelitian yang dilakukan oleh Leis Yigi Balom 2013yang berjudul “Peranan Interaksi Anggota Keluarga Dalam Upaya Mempertahankan Harmonisasi Kehidupan Keluarga Di Dea Kumuluk Kecamatan Kiom Kabupaten Lanny Jaya” diketahui bahwa di dalam kehidupan bermasyarakat manusia telah diberikan predikat sebagai makhluk sosial, karena dengan predikatnya itu manusia dituntuk untuk melakukan hubungan atau interaksi sosial antara sesama anggota keluarga, anggota masyarakat, dan juga antar kelompok dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.Interaksi sosial itu merupakan salah aspek dalam kehidupan keluargakelompok yang wajib dilaksanakan oleh setiap individu, karena mereka menyadari bahwa kehadirannya dalam sebuah keluargakelompok terdapat individu lainnya. Sehubungan dengan hal itu manusia menyadari betapa pentingnya kehadiran orang lain di sekitarnya, di mana mereka saling berbuat, mengakui, mengenal, dan saling berinteraksi dalam upaya menciptakan suasana kehidupan yang harmonis dan saling menguntungkan satu dengan yang lainnya. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat yang didalamnya terdiri dari beragam etnis, interaksi memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan keharmonisan bermasyarakat, namun hal itu tentu tidaklah semudah dengan apa yang kita pikirkan, akan tetapi perlu adanya kemampuan untuk mengendalikan faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan, misalnya faktor situasi sosial, faktor nilai sosial-budaya, faktor tujuan masing-masing angggota keluarga, dan faktor kedudukan. Hal seperti ini sejalan dengan kondisi Universitas Sumatera Utara 14 kehidupan masyarakat yang berada di Desa Teluk Panji II Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan batu Selatan. 2.1.1 Bentuk-bentuk Interaksi Saling Menguntungkan Adapun bentuk-bentuk interaksi Saling Menguntungkan yaitu: 1. Kerjasama cooperation Kerjasama adalah suatu usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama timbul apabila seseorang menyadari memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, serta menyadari bahwa hal tersebut bermanfaat bagi dirinya atau orang lain. Kerja sama timbul karena orientasi individu terhadap kelompoknya in group dan orientasi individu terhadap kelompok lainnya out group. Bentuk kerja sama yang terjadi didalam masyarakat Teluk Panji II seperti gotong royong, bakti sosial, bahu-mebahu memperbaiki jalan, membersihkan parit serta ketika pemilihan kepala desa semua etnis yang ada Desa Teluk Panji II beramai-ramai menyumbangkan suara nya untuk mensukseskan pemilihan tersebut. Hal seperti ini merupakan bentuk kebiasaan kerjasama yang menguntungkan di Desa Teluk Panji II yang sampai saat ini kondisinya masih berjalan lancar walaupun sedang diterpa oleh perkembangan globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan. Didalam masyarakat multietnis, kerjasama merupakan faktor yang mendorong masyarakat untuk saling membantu, menimbulkan rasa saling memiliki yang pada akhirnya akan menciptakan hubungan harmonis didalam masyarakat multietnis. Kerjasama yang baik dapat tercipta jika masyarakat yang berbeda etnis berada dalam suatu lingkungan yang sama dan sudah menjalin Universitas Sumatera Utara 15 hubungan dan interaksi yang baik. Interaksi yang baik tersebutlah yang akan menciptakan hubungan yang harmonis. 2. Toleransi Kemampuan masyarakat Teluk Panji II tidak diragukan lagi dalam bertoleransi. Hal ini terlihatdari cara mereka bersikap, bersifat dan berperilaku membiarkan atau membolehkan, sabar, memiliki daya tahan yang tinggi baik psikis maupun fisik terhadap berbagai tekanan. Mereka jugadapat menerima perbedaan, baik itu perbedaan pendapat, sikap, sifat dan perilaku orang lain, serta lapang dada atau pemaaf terhadap kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh orang lain terhadap standar nilai-nilai yang dia anut untuk menjaga kedamaian, keamanan dan hubungan yangbaik dengan orang lain, karena hal itu dilakukan dalam konteks keberadaan orang lain, maka kemampuan untuk bertoleransi terhadap orang lain dikatakan sebagai toleransi sosial, karena sikap dan perilaku tersebut sering dilakukan berkali-kali ketika berinteraksi sosial dengan orang lain, akhirnya menjadi sifat orang tersebut. 3. Akomodasi accomodation Menurut Gillin dan Gillin dalam Soekanto, 1987:63 akomodasi adalah suatu pengertian yang dipergunakan untuk menggambarkan suatu proses yang sama artinya dengan pengertian adaptasi adaption yang dipergunakan oleh ahli- ahli biologi untuk menunjukkan pada suatu proses di sekitarnya. Menurut Firth dalam Taneko 1990:125 menyatakan bahwa perselisihan yang penyelesaiannya diserahkan kepada salah seoarang anggota suku yang lebih Universitas Sumatera Utara 16 tua, atau kepada seorang teman atau teman sesuku yang disegani, telah menjadi kebiasaan bagi rakyat Nyakusa. Bentuk penyelesaian dengan model seperti ini dapat pula ditemui pada masyarakat Teluk Panji IIdan bahkan telah melembaga, dan bagi masyarakat Teluk Panji II terdapat suatu pola penyelesaian perselisihan melalui suatu lembaga, yang dimaksud disini adalah lembaga musyawarah. 4. Akulturasi acculturation Akulturasimerupakan suatu proses dimana masyarakat Desa teluk Panji II yang ber Etnis Jawa ketika pesta pernikahan menggunakan adat upah-upah yang merupakan adat dari Mandailing, begitu juga dengan Etnis Mandailing yang menggunakan hiburan Jarkep ketika mengadakan suatu acara yang mana kita ketahui bahwa Jarkep itu kebudayaan Etnis Jawa. Bukan hanya Etnis Jawa dan Mandailing saja yang menggunakan hal ini tapi rata-rata etnis yang ada di Desa Teluk Panji II seperti Etnis Batak Toba dan Etnis Sunda sudah menggunakan hal ini juga. Walaupun begitu masyarakat Teluk Panji II tidak melupakan budaya yang mereka miliki masing-masing. 2.1.2 Bentuk-bentuk Interaksi yang Merugikan a. Persaingan competition Persaingan adalah suatu perjuangan struggle dari pihak-pihak untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Suatu ciri dari persaingan adalah perjuangan menyingkirkan pihak lawan itu dilakukan secara damai atau secara fair Play, artinya selalu menjunjung tinggi batas-batas yang diharuskan.Persaingan dapat terjadi dalam segala bidang kehidupan, misalnya bidang ekonomi, bidang Universitas Sumatera Utara 17 kekuasaan, bidang percintaan, dan sebagainya.Persaingan dalam mana meliputi beberapa pihak yang melakukan persaingan, pihak-pihak yang berkompetisi bersaing disebut saingan rivalry Taneko 1990:121. b. Kontravensi contravention Kontravensi berasal dari kata Latin, conta dan venire, yang berarti menghalangi atau menantang. Dalam kontravensi dikandung usaha untuk merintangi pihak lain mencapai tujuan. Yang diutamakan dalam kontravensi adalah menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Hal ini didasari oleh rasa tidak senang karena keberhasilan pihak lain yang dirasakan merugikan, walaupun demikian tidak terdapat maksud untuk menghancurkan pihak lain. Narwoko dan Suyanto 2010:70. c. Pertentangan atau Konflik conflict Konflik adalah suatu proses sosial yang berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan. Narwoko dan Suyanto 2010:68.Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan, baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadi perubahan-perubahan sosial yang cepat yang menimbulkan disorganisasi sosial. Perbedaan-perbedaan ini akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-keinginan individu tidak dapat diakomodasikan.

2.2 Multikulturalisme

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Studi Deskriptif Manghirap Tondi Di Desa Lintong Nihuta Kecamatan Tampahan Dalam Masyarakat Batak Toba Oleh Ibu Rotua Pardede: Kajian Terhadap Tekstual Dan Musikal

2 89 91

Harmonisasi Interaksi Antar Etnis Di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu Kebupaten Deli Serdang

6 86 113

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Evaluasi Kesesuaian Lahan Desa Sihiong Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir untuk Tanaman Anggur, Stroberi, Apel dan Jambu Biji

5 89 45

PERSEPSI PEREMPUAN ETNIS JAWA TENTANG TATA KRAMA DI DESA PERLABIAN KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN.

0 5 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Sosial - Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 11

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 12

STEREOTIP MASYARAKAT SUNDA TERHADAP MASYARAKAT PENDATANG JAWA DI KAMPUNG NELAYAN DESA TELUK KECAMATAN LABUAN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

0 0 144