Sejarah Lokasi Penelitian TEMUAN DATADAN INTERPRETASI DATA

30 Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih terdapat keterbatasan- keterbatsan dalam penelitian. Untuk itu bagi para akademisi yang menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar kajian ilmiah maupun bagi praktisi yang menggunakan hasil penelitian ini sebagai dasar pengambilan keputusan diharapkan memperhatikan keterbatasan peneliti dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini hanya membahas harmonisasi sosial antar masyarakat multi etnis. Padahal masih banyak hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini misalnya aspek sosial ekonomi masyarakatdan sebagainya. 2. Ruang waktu dalam penelitian ini hanya sekitar empat bulan untuk pencarian data di lapangan dengan observasi lapangan dan wawancara dengan para informan. Penelitian ini sebaiknya dilakukan dalam waktu yang relatif lebih lama supaya data-data lapangan dapat terkumpul lebih mendalam lagi.

BAB IV TEMUAN DATADAN INTERPRETASI DATA

4.1 Sejarah Lokasi Penelitian

Desa Teluk Panji II merupakan salah satu bagian dari Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yang merupakan bagian dari pemekaran Kabupaten Labuhanbatu yang dimekarkan menjadi Kabupaten Universitas Sumatera Utara 31 berdasarkan Undang-undang nomor 23 tahun 2008. Desa Teluk Panji II jauh dari perkotaan, apabila ingin bepergian maka menempuh jarak sekitar 45 KM ke Ibu Kota Kabupaten.Sebelum menjadi desa daerah ini merupakan hutan dan rawa- rawa. Namun pada tahun 1991 melalui program pemerintah berupa transmigrasi yang bekerjasama dengan PT ABM membangun desa transmigrasi yang sampai sekarang menjelma menjadi sebuahDesa Teluk Panji yang terdiri dari desa Teluk Panji I, II, III dan IV. Melalui program transmigrasi tersebut banyak penduduk yang berdatangan, sebagian besar penduduk yang datang berasal dari Pulau Jawa, Lampung dan sekitarnya.Namun dikarenakan kondisi jalan yang berlumpur ketika musim hujan, belum masuknya PLN, sulitnya mendapatkan air bersih serta masih ada binatang buas seperti harimau menyebabkan banyak warga tidak mampu bertahan. Sebagian transmigran kembali kedaerah asal sedangkan yang tetap bertahan itulah yang menjadi warga di Desa Teluk Panji II yang terdiri dari Etnis Mandailing, Batak Toba, Jawa dan Sunda. Pada tahun 1995 melalui pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu memberikan bibit kepada masyarakat transmigran serta mengadakan pelatihan untuk menanam pohon sawit di desa tersebut.Ditambah lagi dengan di bangunnya pabrik kelapa sawit di desa tersebut turut membantu warga yang berprofesi sebagai petani sawit untuk meningkatkan pendapatan mereka.Seiring berjalannya waktu banyak pendatang yang juga ikut menetap di desa ini.Hal ini beriringan dengan perbaikan infrastruktur baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.Sampai saat ini Desa Teluk Panji II telah mengalami kemajuan cukup pesat yang juga merupakan dampak dari pembangunan di desa ini. Etnis yang pertama datang ke desa tersebut adalah etnis Jawa, Sunda, kemudian Batak Toba Universitas Sumatera Utara 32 dan Mandailing. Desa Teluk Panji II merupakan desa perkebunan karena desa tersebut di kelilingi oleh kebun kelapa sawit. Desa Transmigrasi Teluk Panji II terbagi menjadi beberapa dusun, dimana setiap dusun di pimpin oleh Kepala Lingkungan untuk memajukan dan mengembangkan Desa Teluk Panji II. Dusun yang terdapat di Desa Teluk Panji II ini adalah yang pertama Dusun I, Dusun II, dan Dusun III.Dusun I Kepala Lingkungannya bernama Ali Hasan, Dusun II di pimpin oleh Wardiono, dan Dusun III di pimpin oleh Saliyadi. Dengan Kepala Desa Teluk Panji II yang di pimpin oleh Bapak Aminuddin. Pak Aminuddin menjabat sebagai Kepala Desa tahun 2002. Awal masuknya Pak Aminuddin ke Desa Teluk Panji II yaitu pada tanggal 20 februari 1995 bersama rombongannya yaitu keluarga Pak Sarno yang saat ini menjabat sebagai sekretaris Desa Teluk Panji II. Setelah sebelas hari berada di Desa Teluk Panji II pihak transmigrasi mengadakan pemilihan koordinator untuk menjadi pemimpin didesa itu. Ada beberapa warga yang mencalonkan seperti Pak Aminuddin dengan lambang ubi, Pak Guntur dengan lambang padi, sedangkan Pak Sarjono berlambangkan jagung.Mereka bertiga ini merupakan masyarakat pendatang dari Jawa dan belum saling mengenal. Setiap calon koordinator desa di beri kesempatan untuk memperkenalkan diri dan menceritakan sejarah hidupnya.Pak Aminuddin mendapat kesempatan pertama untuk memperkenalkan diri. Pak Aminuddin menceritakan di depan masyarakat bahwa dirinya pernah menjabat sebagai kepala sekolah SD Sekolah Dasar, dan pernah menjabat sebagai juru kampanye partai golkar. Pak Guntur merupakan calon kedua dan calon ke tiga Pak Sarjono, ia menerangkan bahwa dirinya pernah bekerja di pabrik ban. Setelah masing-masing Universitas Sumatera Utara 33 calon memperkenalkan dirinya pihak transmigrasi menunjuk Pak Aminuddin yang berlambangkan ubi sebagai koordinator desa.Koordinator desa bertugas mengatur dan memimpin desa karena pada saat itu belum ada kepala desa.Pak Aminuddin menjabat sebagai koordinator desa sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2002. Pada tahun 2002 istilah koordinator desa tidak diberlakukan lagi tetapi sudah menggunakan istilah kepala desa Kades. Pemilihan kepala desa yang pertama kali di lakukan yaitu pada tahun 2002 sejak berganti nama dari koordinator desa menjadi kepala desa. Di tahun pertama pemilihan Kepala Desa Pak Aminuddin mendaftar sebagai calon kepala desa dan merupakan calon tunggal hingga ia menjadi kepala desa Teluk Panji II hingga 2008. Semasa habis jabatan menjadi kepala desa ditahun 2008, Pak Aminuddin mencalonkan kembali menjadi kepala desa diperiode ke II dan kembali meraih kemenangan dan berhak memimpin Desa Teluk Panji II dari tahun 2008 hingga 2014 sekarang. Masyarakat Desa Teluk Panji II yang berbeda etnis cenderung tinggal membaur, akan tetapi mereka tetap bersatu mempunyai hubungan sosial yang harmonis, dimana pada saat hari jum’at dan hari senin semua etnik Batak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda berbelanja di pajak yang terletak di kawasan Etnik Jawa, di pajak inilah mereka saling berinteraksi satu sama lainnya. Walaupun berbeda etnis mereka tetap menjunjung tingggi nilai-nilai toleransi dan mempunyai hubungan sosial yang harmonis antar agama dan etnik.Bukan hanya pada saat berbelanja ke pajak saja tetapi pada saat pesta pernikahan, saat bergotong royong dan saat bermusyawarah semua etnis Batak Toba, Batak Mandailing, Jawa dan Sunda berkumpul dan berinteraksi.Banyak perubahan yang terjadi di Desa Teluk Panji II setelah pemekaran wilayah. Universitas Sumatera Utara 34 Pada saat ini Desa Teluk Panji II mempunyai fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan masyarakat setempat.Seperti adanya perbaikan jalan, bertambahnya fasilitas pendidikan seperti sekolah.Mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Panji II bergantung pada pertanian. Namun tidak semuanya bergantung pada pertanian, seperti Etnik Batak Toba yang juga mencari nafkah dengan mendirikan kedai-kedai di samping atau di depan rumahnya. Mereka menjual kebutuhan masyarakat seperti menjual rokok, sayur-sayuran, isi ulang air minum, serta jajanan-jajanan pasar.Bagi mereka hasil pertanian belum cukup untuk memenuhi kebutuhan anak-anak mereka dan keluarganya. Etnik Jawa merupakan etnik yang sering berbelanja ke kedai dan tak jarang juga etnik lain berbelanja ke kedai seperti Mandailing dan Sunda. Lain halnya dengan Etnis Batak Toba apabila ingin mengadakan pesta maka mereka meminta bantuan kepada Etnis Jawa atau sunda untuk memasak, karena apabila Etnis Batak Toba mengadakan pesta, maka etnis lainnya juga akan di undang, selain itu ketika ada salah seorang warga Desa Teluk Panji II dari etnis manapun baik Etnis Jawa, Sunda, Batak Mandailing maupun Batak Toba tertimpa musibah dan kemalangan maka semua turut hadir dan membantu, sehingga terjalin suatu hubungan yang baik antar etnis di Desa Teluk Panji II. Lingkungan tempat tinggal di Desa Teluk Panji II semuanya berbaur, tidak adanya pengelompokkan tempat tinggal, semua etnis berbaur, misalnya di Desa Teluk Panji II jalur I, terdapat pembauran etnis, baik Etnis Batak Toba, Jawa, Sunda dan Batak Mandiling, begitu juga untuk masyarakat Desa Teluk Panji II yang berada di jalur II dan seterusnya, mereka tinggal berbaur tanpa adanya pengelompokkan etnis. Hal ini tidak menjadi kendala pada masyarakat Desa Universitas Sumatera Utara 35 Teluk Panji II, misalnya ketika Etnis Jawa, Sunda dan Batak Mandailing melaksanakan ibadah, maka Etnis Batak Toba menghargai dan tidak mengganggu, begitu juga ketika etnis Batak Toba melaksanakan ibadah, maka Etnis Jawa, Sunda dan Batak Mandailing juga menghargai dan tidak mengganggu. Hal ini lah yang menimbulkan sikap toleransi dan sikap saling menghargai di antara etnis yang berbeda. Seperti hal nya dengan Entik Batak Toba yang setiap rumah hampir mempunyai peliharaan anjing tetapi ini bukan suatu masalah bagi etik lain. Semuanya saling menghargai dan saling bertoleransi antar umat dan antar etnik dan hidup harmonis. Bagan 4.1 STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA TELUK PANJI II KEC. KAMPUNG RAKYAT, KAB. LABUHANBATU SELATAN Kepala Desa Aminuddin BPD Arifin ib LPM Markum Universitas Sumatera Utara 36 Sumber: Kantor Kepala Desa Teluk Panji II, 2008

4.2 Letak Geografis

Dokumen yang terkait

Tradisi Masyarakat Desa Janji Mauli Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan (1900-1980)

3 83 104

Studi Deskriptif Manghirap Tondi Di Desa Lintong Nihuta Kecamatan Tampahan Dalam Masyarakat Batak Toba Oleh Ibu Rotua Pardede: Kajian Terhadap Tekstual Dan Musikal

2 89 91

Harmonisasi Interaksi Antar Etnis Di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu Kebupaten Deli Serdang

6 86 113

Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 42 224

Evaluasi Kesesuaian Lahan Desa Sihiong Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir untuk Tanaman Anggur, Stroberi, Apel dan Jambu Biji

5 89 45

PERSEPSI PEREMPUAN ETNIS JAWA TENTANG TATA KRAMA DI DESA PERLABIAN KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN.

0 5 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Sosial - Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 11

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 12

STEREOTIP MASYARAKAT SUNDA TERHADAP MASYARAKAT PENDATANG JAWA DI KAMPUNG NELAYAN DESA TELUK KECAMATAN LABUAN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

0 0 144