Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan

43 Tabel tersebut menunjukkan hasil dari kaategori setiap aspek school connectedness . Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa school connectedness ditinjau dari aspek, maka pada aspek dukungan sosial dan rasa memiliki dominan berada pada kategori tinggi. Sementara itu pada aspek keterlibatan, skor school connectedness siswa dominan pada kategori sedang.

3. Hasil Tambahan Penelitian

d. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan

ditinjau dari jenis kelamin Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari jenis kelamin siswa: Tabel 15. Gambaran School Connectedness siswa ditinjau dari Jenis Kelamin Jenis Kelamin N Kategori School Connectedness Rendah Sedang Tinggi N N N Laki-laki 66 38 57,6 28 42,4 Perempuan 69 38 55,1 31 44,9 Dari tabel 15 dapat terlihat bahwa berdasarkan jenis kelamin, school connectedness siswa pada umumnya berada pada kategori sedang, yakni sebanyak 57,6 pada siswa laki-laki dan 55,1 pada siswa perempuan. Kemudian sisanya Universitas Sumatera Utara 44 berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 42,4 pada siswa laki-laki dan 44,9 pada siswa perempuan.

e. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan

ditinjau dari tingkatan kelas Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari tingkatan kelas: Tabel 16. Gambaran school connectedness siswa ditinjau dari tingkatan kelas Dari tabel 16, dapat dilihat bahwa berdasarkan tingkatan kelas, school connectedness siswa berada pada kategori sedang, yakni sebanyak 51, 77 pada siswa kelas XI dan 64 pada siswa kelas XII. Sedangkan sisanya berada pada kategori tinggi yakni sebanyak 48, 23 pada siswa kelas XI dan 36 pada siswa kelas XII. Tingkatan Kelas N Kategori School Connectedness Rendah Sedang Tinggi N N N XI 85 44 51,77 41 48,23 XII 50 32 64 18 36 Universitas Sumatera Utara 45

f. Gambaran school connectedness pada siswa WR Supratman 2 Medan

ditinjau dari suku siswa Berikut ini adalah gambaran school connectedness siswa ditinjau dari suku yang dianut siswa: Tabel 17. Gambaran school connectedness siswa ditinjau dari suku siswa Suku N Kategori School Connectedness Rendah Sedang Tinggi N N N Tionghoa 120 68 56,67 52 43,33 Non Tionghoa 15 8 53,33 7 46,67 Berdasarkan tabel 17, dapat terlihat bahwa berdasarkan suku yang dianut siswa, didapatkan bahwa pada umumnya school connectedness siswa berada pada kategori sedang yaitu 53,33 pada siswa dengan suku Tionghoa, dan 53,33 pada siswa suku non Tionghoa. Sementara itu sisanya berada pada kategori tinggi yakni 43,33 pada siswa suku Tionghoa serta 46,67 pada siswa suku non Tionghoa. Universitas Sumatera Utara 46

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan sebagai sekolah dengan konsep pembauran. Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa dari 135 siswa WR Supratman 2 Medan yang menjadi responden penelitian, secara umum tergolong sedang yaitu 76 orang 56,30 , sedangkan yang tergolong tinggi ada sebanyak 59 orang 43,70, dan tidak ada siswa yang memiliki school connectedness yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa pada umumnya gambaran school connectedness pada siswa SMA WR Supratman 2 Medan tergolong sedang. Hal ini dapat dikatakan bahwa keterhubungan siswa dengan sekolahnya cukup positif. Blum 2004 menyatakan bahwa siswa yang memiliki kelekatan yang positif dengan sekolahnya tercermin dari hal-hal berikut yakni memiliki rasa kepemilikan dan menjadi bagian sekolahnya, menyukai sekolah tersebut, merasa bahwa guru-gurunya mempedulikan dan mendukungnya, memiliki teman baik di sekolah, terlibat dalam kemajuan akademis, meyakini bahwa kedisiplinan dilakukan secara adil dan efektif, serta berpartisipasi dalam aktivitas ekstrakurikuler. School connectedness menurut Connell dan Wellborn dalam Stracuzzi Mills, 2010 tersusun atas tiga aspek yaitu dukungan sosial, rasa memiliki serta keterlibatan. Dukungan sosial menekankan pada hubungan siswa dengan guru serta staff sekolah lainnya. Hasil penelitian berdasarkan kategorisasi setiap aspek school connectedness , didapatkan bahwa aspek dukungan sosial berada pada Universitas Sumatera Utara