38
Berdasarkan  grafik  1  terlihat  bahwa  titik-titik  nilai  data  plots  pada variabel  school  connectedness  hampir  secara  keseluruhan  berada  pada  satu  garis
lurus. Hal ini menandakan bahwa data tersebar secara normal. Kemudian peneliti juga  melakukan  uji  normalitas  dengan  menggunakan  uji  Kolmogorov-Smirnov.
Hasil uji ini dapat dilihat dari tabel 9 yang menyatakan bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov  school  connectedness
adalah  0,047  dengan  probabilitas  sig.  sebesar 0.200.  Nilai  probabilitas  sig.  0.200  lebih  besar  dari  ketentuan  yakni  0,05
menunjukkan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi normal. Oleh karena itu, dapat  disimpulkan  bahwa  data  school  connectedness  pada  siswa  SMA  WR
Supratman 2 Medan memiliki sebaran data yang terdistribusi normal.
2. Hasil Utama Penelitian
a. Gambaran  School  Connectedness  pada  siswa  SMA  WR
Supratman 2 Medan
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskriptif  yang  bertujuan  untuk melihat  gambaran  school  connectedness  pada  siswa  SMA  WR  Supratman  2
Medan.  Skala  yang  digunakan  adalah  skala  school  connectedness  yang disusun  berdasarkan  aspek  school  connectedness  menurut  Connell  dan
Wellborn dalam Stracuzzi  Mills, 2010. Setelah melakukan uji reliabilitas, terdapat 52 item yang dapat digunakan. Setiap item terdiri dari empat pilihan
jawaban  sehingga  rentang  skor  mulai  dari  1-4.  Skor  minimum  dari  skala  ini adalah 52 dan skor maksimum adalah 208.
Universitas Sumatera Utara
39
Berdasarkan  hasil  data  penelitian  yang  diperoleh,  skor  minimum empirik  sebesar  114  dan  skor  maksimum  sebesar  191.  Berikut  ini  tabel
perbandingan nilai hipotetik dan nilai empirik variabel school connectedness.
Tabel  10.  Perbandingan  nilai  hipotetik  dan  nilai  empirik  variabel  School Connectedness
Variabel Nilai Hipotetik
Nilai Empirik Minimu
m Maksim
um Mean
SD  Minim um
Maksi mum
Mean SD
School Connectedness
52 208
130 26
114 191
153,24 15,101
Berdasarkan  tabel  tersebut  dapat  dilihat  bahwa  nilai  rata-rata  hipotetik  lebih rendah daripada nilai rata-rata empirik dengan selisih 23,24. Hal ini menunjukkan
bahwa  tingkat  school  connectedness  pada  siswa  SMA  WR  Supratman  2  Medan lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  tingkat  school  connectedness  pada  populasi
penelitian. Apabila  ditinjau  dari  aspek  school  connectedness  menurut  dan  Wellborn
dalam  Stracuzzi    Mills,  2010,  maka  gambaran  school  connectedness  siswa adalah sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel  11.  Perbandingan  nilai  hipotetik  dan  nilai  empirik  school connectedness ditinjau dari aspek variabel
Berdasarkan tabel tersebut, dapat terlihat perbandingan antara nilai  hipotetik dengan  nilai  empirik  pada  setiap  aspek  school  connectedness.  Nilai  rata-rata
empirik pada   setiap aspek  berada di atas  nilai rata-rata hipotetik. Hal  ini  berarti tingkat school connectedness ditinjau dari  setiap  aspeknya pada siswa SMA  WR
Supratman  2  Medan  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  tingkat  school connectedness
pada populasi penelitian.
Aspek Variabel
Nilai Hipotetik Nilai Empirik
Minimu m
Maksim um
Mean SD
Mini mum
Maksi mum
Mean SD
Dukungan Sosial
11 44
27,5 5,5
24 43
32,62 3,79
Rasa Memiliki 23
92 57,5
11,5 49
87 69,89
7,67 Keterlibatan
18 72
45 9
36 68
50,73 6,38
Universitas Sumatera Utara
41
b. Kategorisasi data penelitian