Faktor-faktor yang mempengaruhi school connectedness Kategori school connectedness

13 c. Keterlibatan Aspek ini merefleksikan resiprokasi siswa atas rasa memiliki belonging dan dukungan yang didapat melalui kepedulian yang aktif dan keterlibatan dalam bagiannya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi school connectedness

School connectedness dipengaruhi oleh tiga faktor yang saling berinteraksi yakni Blum, 2004: a. Individu Faktor individu merupakan faktor yang menjelaskan tentang hubungan antara siswa dengan staf sekolah. Hubungan di antara keduanya merupakan jantung dari school connectedness. Siswa yang menerima guru dan administrator sekolahnya sebagai orang yang membentuk lingkungan belajar yang baik, nyaman, jelas serta adil terhadap semua siswa akan menunjukkan school connectedness yang lebih tinggi. b. Lingkungan Sekolah School connectedness tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antara siswa dengan staf sekolahnya, akan tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Sekolah bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan yang nyaman sehingga siswa dapat mengembangkan dirinya baik itu secara akademis, emosional maupun perilaku. Universitas Sumatera Utara 14 c. Kultur Sekolah Kultur sekolah menunjukkan adanya keseimbangan antara kebutuhan sosial dan pembelajaran artinya sekolah dapat menyeimbangkan antara pembelajaran dengan kebutuhan sosial siswa seperti bersosialisasi dengan teman-temannya, melakukan aktivitas olahraga serta mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Dalam hal ini penting peran dari guru tersebut. Sekolah dengan kultur tersebut akan mengakibatkan siswa- siswanya lebih sering untuk belajar bersama, lebih terlibat di kelas serta mengerjakan tugas rumah secara teratur.

4. Kategori school connectedness

Karcher dan Lee dalam Lohmeier dan Lee, 2011 menyatakan bahwa school connectedness dikategorikan ke dalam 3 tingkatan yakni : a. Dukungan Umum General Support Kategori dukungan umum merupakan kategori yang paling rendah. Pada kategori ini, siswa merasa bahwa dukungan yang diterimanya dari guru, staf sekolah maupun temannya tidak jauh berbeda. Namun demikian, siswa tetap merasa bahwa dirinya diterima di sekolah. b. Dukungan Spesifik Specific Support Kategori dukungan spesifik merupakan kategori sedang. Pada kategori ini siswa mengganggap dukungan berasal dari sumber yang spesifik dimana siswa menyadari bahwa adanya perbedaan dukungan dari guru, Universitas Sumatera Utara 15 teman atau staf sekolah. Pada kategori ini, siswa merasa bahwa dirinya diterima di sekolah namun siswa tidak secara aktif mencari dukungan. c. Keterlibatan Engagement Kategori keterlibatan merupakan kategori yang paling tinggi. Pada kategori ini siswa menunjukkan upaya dalam keterlibatannya pada tugas sekolah maupun aktivitas sekolah lainnya. Siswa juga merasakan bahwa adanya dukungan dari guru, staf sekolah maupun teman secara spesifik, menghargai setiap hubungan dan aktif mencari dukungan .

B. Sekolah Pembauran