147
Tabel 3.5 Uji Realibilitas
r alpha Cranbach alpha r tabel
0.862 0.60
Sumber : Hasil pengolahan data primer kuesioner dengan SPSS 18 2015.
Dari kriteria diatas dapat disimpulkan bahwa r alpha 0.862 r tabel 0.60, sehingga penelitian dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat
pengumpulan data.
3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan dengan Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastis.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas menguji model regresi, yaitu variabel dependen kinerja pegawai dan independen gaya kepemimpinan dan disiplin kerja keduanya
mempunyai distribusi normal ataupun tidak. Untuk mendeteksi terjadi gejala normalitas ataupun tidak dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal dari grafik normal P-P Plot. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu:
a. Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
148
b.Bila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Pada Uji Multikolinieritas untuk mengetahui gejala korelasi hubungan antara variabel bebas gaya kepemimpinan dan disiplin kerja pada model regresi
penelitian. Pada uji multikolinearitas disebutkan variabel independen haruslah terbebas dari gejala multikolinearitas. Pada uji multikolinearitas dilakukan
dengan dua cara, yaitu: 1 Bila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF Variance Inflation Factors 10,
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antara variabel independen pada model regresi penelitian yang dilakukan.
2 Bila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala multikolinearitas antara variabel independen dalam
model regresi penelitian yang dilakukan.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji nilai pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Bila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain sifatnya tetap, disebut Homokedastisitas, dan bila sifanya berbeda disebut Heterokedastisitas.
Pengujian ada atau tidak ada uji heteroskedasititas dilakukan dengan melihat grafik plot nilai prediksi variabel dependen ZPRED dan residunya SRESID
dengan dasar analisisnya,yaitu:
Universitas Sumatera Utara
149
1 Bila terdapat pola tertentu, berupa titik-titik yang membentuk pola tertentu, yang teratur bergelombang, melebar, menyempit, sehingga disimpulkan
telah terjadi Heterokedastisitas. 2 Bila tidak ada pola tertentu seperti titik-titik menyebar di atas atau dibawah
angka nol pada sumbu Y, sehingga tidak terjadi gejala heterokedastisitas, sehingga disimpulkan telah terjadi homokedastisitas.
3.10.2 Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dengan menggunakan aplikasi SPSS for windows. Berikut ini regresi linear berganda
yaitu:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana : Y = Kinerja pegawai X
1
= Gaya kepemimpinan X
2
= Disiplin kerja a = Konstanta
b
1
, = Koefisien regresi variabel independen e = Standard error
3.10.3 Uji Hipotesis 1. Uji- t Uji Parsial
Pada Uji pasial digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara parsial variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
pada Polda Sumut. Berikut ini kriteria pengujian hipotesis secara parsial yaitu:
Universitas Sumatera Utara
150
H :b
1,
b
2
= 0 artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada
Polda Sumut. H
a
:b
1,
b
2
≠ 0 artinya adanya pengaruh secara parsial variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Polda Sumut.
Nilai t
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
,kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial, yaitu:
H diterima, bila t
hitung
t
tabel
pada Sig. t
hitung
α = 0,05. H
a
diterima, bila t
hitung
t
tabel
pada Sig. t
hitung
α = 0,05.
2. Uji F Uji Simultan
Pada Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara bersama- sama variabel gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
pada Polda Sumut. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah: H
: b
1,
b
2
= 0 artinya tidak ada pengaruh secara simultan gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Polda Sumut.
H
a
: b
1,
b
2
≠ 0 artinya adanya pengaruh secara simultan gaya kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada Polda Sumut.
Pengujian secara simultan dilakukan dengan cara membandingkan nilai F
hitung
dan nilai F
tabel
pada tingkat kepercayaan α = 95 0,95. Kriteria pengujian
yang digunakan,yaitu: Bila F
hitung
F
tabel
, maka Ha diterima pada Sig.F
hitung
α =0,05. Berarti secara statistik semua variabel independen gaya kepemimpinan
dan disiplin kerja berpengaruh pada variabel dependen kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
151
Bila F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima pada Sig.F
hitung
α =0,05. Berarti secara statistik semua variabel independen gaya kepemimpinan dan
disiplin kerja tidak berpengaruh pada variabel dependen kinerja pegawai.
3.Uji R
2
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi untuk mengukur seberapa besar model regresi variabel independen gaya kepemimpinan dan disiplin kerja dapat menjelaskan
variabel dependen kinerja pegawai. Nilai koefisien determinasi yang digunakan yaitu adjusted R
2 .
Universitas Sumatera Utara
152
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia,setiap Keresidenan dibentuk Kepolisian Keresidenan yang disebut ‘’Chiang bo”. Kepolisian Keresidenan ini
membawahi Kantor Kepolisian Kabupaten disebut “Keisatsu Syo“ yang membawahi kesatuan dengan nama “tokobetsu kaisatsu tai”. Dalam bahasa
Indonesia berarti Pasukan Polisi Istimewa. Tokobetsu Kaisatsu Tai dibentuk pada tahun 1943 yang anggotanya berasal dari Polisi Remaja lulusan dari Pendidikan
Polisi Keresidenan. Pada umumnya tokobetsu kaisatsu tai dari kalangan kaum pribumi atau bangsa Indonesia. Para calon anggotanya diasramakan dan mendapat
pendidikan maupun latihan kemiliteran dari tentara Jepang. Lulusannya tersebut menjadikan anggota tokobetsu kaisatsu tai. Mereka menjadi terlatih, berdisiplin
tinggi, terorganisir dan memiliki persenjataan yang lengkap, sehingga kesatuan ini merupakan kesatuan yang tangguh dan lengkap.
Dengan kalahnya tentara Jepang dalam perang dunia II dan menggemanya pekik kemerdekaan bagi rakyat Indonesia ke seluruh pelosok tanah air, begitu
juga Keresidenan Tapanuli. Berdasarkan SK. Gubernur Sumatera Utara T.M Hasan diangkatlah Dr.Ferdinan Lumban Tobing sebagai Residen Tapanuli yang
berkedudukan di Tarutung. Awal Oktober 1945 dikibarkanlah bendera Merah
Universitas Sumatera Utara